Leet Media

Keunikan Lampu Lalu Lintas di Jepang, Antara Tradisi dan Konvensi Internasional

January 30, 2025 By Abril Geralin

30 Januari 2025 – Di persimpangan jalan raya di Jepang, Anda mungkin akan menemukan sesuatu yang unik dan menarik perhatian, yaitu warna lampu lalu lintasnya yang tidak berwarna hijau seperti di negara-negara lain pada umumnya. Jepang menggunakan warna biru untuk menggantikan warna hijau pada lampu lalu lintas mereka. Namun, mengapa Jepang memilih warna biru, dan mengapa warna merah, kuning, dan hijau menjadi standar warna lampu lalu lintas di seluruh dunia? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai fakta menarik ini.

Asal Usul Warna Biru pada Lampu Lalu Lintas Jepang

Source: Detik.com

Penggunaan warna biru sebagai pengganti warna hijau pada lampu lalu lintas di Jepang berakar pada sejarah dan budaya masyarakat Jepang. Pada zaman dahulu, masyarakat Jepang hanya mengenal empat warna dasar, yaitu kuro (hitam), shiro (putih), aka (merah), dan ao (biru). Warna ao ini mencakup berbagai nuansa warna, termasuk warna hijau. Oleh karena itu, ketika istilah untuk warna hijau muncul, masyarakat Jepang masih sering menggunakan kata ao untuk menyebut warna hijau.

Penggunaan warna biru sebagai pengganti warna hijau pada lampu lalu lintas di Jepang tidak terlepas dari pengaruh konvensi internasional, yaitu Konvensi Wina tentang Rambu dan Sinyal Jalan. Konvensi ini menetapkan bahwa warna hijau harus digunakan sebagai tanda lampu lalu lintas yang menunjukkan bahwa kendaraan boleh berjalan. Namun, Jepang memiliki interpretasi sendiri terhadap konvensi ini. Mereka menganggap bahwa warna biru yang mereka gunakan masih termasuk dalam kategori warna hijau, sehingga mereka tetap menggunakan warna biru pada lampu lalu lintas mereka.

Makna Warna Merah, Kuning, dan Hijau pada Lampu Lalu Lintas

Source: SindoNews

Pemilihan warna merah, kuning, dan hijau sebagai standar warna lampu lalu lintas bukan tanpa alasan. Ketiga warna ini memiliki kontras yang sangat berbeda, sehingga mudah dibedakan oleh mata manusia. Selain itu, panjang gelombang ketiga warna ini juga sudah ditentukan secara spesifik. Warna merah memiliki panjang gelombang antara 620 hingga 750 nanometer, warna kuning memiliki panjang gelombang antara 570 hingga 590 nanometer, dan warna hijau memiliki panjang gelombang antara 495 hingga 570 nanometer.

Warna merah pada lampu lalu lintas melambangkan larangan atau berhenti. Warna kuning melambangkan peringatan atau hati-hati, dan warna hijau melambangkan izin atau jalan. Pemilihan warna-warna ini didasarkan pada penelitian tentang psikologi warna dan bagaimana manusia merespons warna-warna tersebut. Warna merah, misalnya, sering dikaitkan dengan bahaya atau peringatan, sehingga cocok digunakan sebagai tanda berhenti. Warna kuning dikaitkan dengan kehati-hatian, sehingga cocok digunakan sebagai tanda peringatan. Dan warna hijau dikaitkan dengan keamanan atau izin, sehingga cocok digunakan sebagai tanda jalan.

Kompromi Jepang dengan Konvensi Internasional

Meskipun Jepang memiliki interpretasi sendiri mengenai warna lampu lalu lintas, mereka tetap harus berkompromi dengan konvensi internasional. Secara dokumen, lampu tanda maju di Jepang tetap dituliskan berwarna hijau. Namun, pada kenyataannya, mereka menggunakan warna biru kehijau-hijauan atau turquoise sebagai tanda maju lampu lalu lintas di negara mereka. Hal ini dilakukan agar Jepang tetap memenuhi standar internasional, namun tetap mempertahankan ciri khas budaya mereka.

Keunikan lampu lalu lintas di Jepang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke negeri sakura tersebut. Penggunaan warna biru sebagai pengganti warna hijau pada lampu lalu lintas di Jepang merupakan contoh bagaimana budaya dan tradisi masyarakat Jepang mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Meskipun demikian, Jepang tetap menghormati konvensi internasional dan berusaha untuk tetap mematuhi standar yang telah ditetapkan.

Demikianlah artikel mengenai keunikan lampu lalu lintas di Jepang. Semoga artikel ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk mengikuti Leet Media agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya.