January 21, 2025 By Fathurahman Saleh
21 Januari 2025 – Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menandai rangkaian perayaan Hari Bhakti Imigrasi ke-75 dengan menggelar Festival Imigrasi (Imifest) yang meriah di Plaza Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat. Acara yang diselenggarakan pada Minggu, 19 Januari 2025 ini menggabungkan layanan paspor untuk 1.075 pemohon dengan Immigration Run (Imirun) yang diikuti 5.000 peserta yang terdiri dari tiga cabang, yakni 5K, 10K dan HM (Half Marathon). Event Imirun tahun ini diikuti oleh 5.000 orang peserta, baik dari internal Imigrasi maupun masyarakat umum.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Agus Andrianto, menyampaikan bahwa layanan paspor khusus ini dirancang untuk mengakomodasi masyarakat yang kesulitan mengurus paspor di hari kerja. Pemilihan lokasi di GBK memberikan nilai tambah bagi masyarakat yang ingin menggabungkan urusan administratif dengan kegiatan olahraga akhir pekan.
Kuota layanan 1.075 paspor di GBK telah dibuka sejak 2 Januari 2025 di aplikasi M-Paspor. Masyarakat yang ingin mengurus paspor pada acara ini harus mendaftarkan permohonannya terlebih dahulu melalui aplikasi. Layanan paspor yang diberikan di GBK yaitu pembuatan paspor baru dan penggantian paspor. Sedangkan, jenis paspor yang diterbitkan adalah paspor elektronik lembar laminasi dan paspor elektronik lembar polikarbonat.
Pemohon layanan paspor di GBK nantinya dapat mengambil paspor di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dalam waktu 4 (empat) hari kerja. Pemohon juga dapat mengajukan agar paspornya dikirim langsung ke rumah melalui pos, dengan menghampiri booth Pos Indonesia yang tersedia usai melakukan wawancara.
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam mengatakan, penyelenggaraan Imirun merupakan upaya Ditjen Imigrasi berkontribusi membangun habit masyarakat Indonesia yang sehat.“Seperti yang sering kita lihat, event olahraga selalu bisa menjadi momen yang mempersatukan semua orang. Adanya Imirun ini menunjukkan bahwa Imigrasi ingin bisa dekat dengan masyarakat luas. Kami mendukung habit dan gaya hidup masyarakat yang sehat. Semoga event ini juga mendorong semangat petugas Imigrasi untuk lebih sehat dan prima supaya pelayanan dan pengawasan keimigrasian senantiasa berjalan optimal,” ungkap Godam.
Flag off Imirun dimulai pada pukul 05.30 WIB dan last finish berakhir pada pukul 09.40 WIB. Selain running event, pengunjung juga dapat bergabung dalam olahraga zumba yang dipandu oleh Rocca Space.
Masyarakat yang hadir di Festival Imigrasi (Imifest) GBK juga dapat berkunjung ke 15 gerai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berpartisipasi dalam Festival Imigrasi (Imifest). Di samping itu tersedia pula layanan kesehatan gratis berupa konsultasi dengan dokter, pengecekan tekanan darah dan kadar gula darah. Acara ini juga menghadirkan hiburan serta doorprize bagi peserta Imirun.
“Imigrasi sudah melalui perjalanan panjang, selama 75 tahun melayani bangsa dan menjaga kedaulatan negara. Kami terus berupaya memberikan inovasi layanan yang memudahkan masyarakat, seperti yang terlihat dalam Festival Imigrasi dan Imirun tahun ini. Saya berharap Imigrasi dapat semakin adaptif, profesional, dan dekat dengan rakyat. Mari kita bersama-sama melangkah lebih jauh dan lebih kuat, demi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” tutup Menteri Agus.
Memasuki usia yang ke-75, Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia mengusung semangat baru dalam slogan “Melayani, Mengabdi, dan Berinovasi”. Slogan ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan cerminan komitmen mendalam dan transformasi berkelanjutan yang telah dilakukan Imigrasi Indonesia selama tiga perempat abad melayani bangsa.
Dalam dimensi ‘Melayani’, Imigrasi Indonesia telah mengalami transformasi fundamental dalam paradigma pelayanan publiknya. “Kita dekatkan pelayanan kepada masyarakat. Kalau dulu masyarakat yang harus mendekatkan diri kepada pemerintah. Sekarang kita yang mendekatkan diri kepada masyarakat” Ujar Silmy Karim, Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi yang sekarang menjabat menjadi Wakil Menteri (Wamen) Imigrasi dan Pemasyarakatan RI pada pembukaan Immigration Lounge di Gresik, Jawa Timur.
Filosofi “mendekatkan pelayanan kepada masyarakat” yang diusung Silmy Karim telah menghadirkan perubahan signifikan dalam cara Direktorat Jenderal Imigrasi beroperasi. Immigration Lounge, salah satu inovasi unggulannya, kini hadir di berbagai lokasi strategis mulai dari Pondok Indah Mall 3, Mall Taman Anggrek, hingga Senayan City Mall di Jakarta, serta menjangkau daerah melalui kehadirannya di Grand Metropolitan Bekasi dan Icon Mall Gresik. Setiap lounge ini didesain dengan standar pelayanan premium untuk memberikan pengalaman terbaik bagi masyarakat.
Statistik berbicara dengan jelas. Sepanjang tahun 2024, Direktorat Jenderal Imigrasi mencatatkan berbagai pencapaian bersejarah. PNBP tahun 2024 mencapai rekor tertinggi sebesar 9 Triliun Rupiah, didukung oleh penerbitan lebih dari 5 juta paspor dan fasilitasi lebih dari 4,4 juta visa on arrival. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan peningkatan kinerja secara kuantitatif, tetapi juga mencerminkan efektivitas sistem baru yang diimplementasikan.
Ekspansi layanan e-Paspor dari 52 menjadi 126 kantor dalam waktu singkat mendemonstrasikan kecepatan dan ketepatan eksekusi program di bawah arahannya. Pertumbuhan permintaan sebesar 138% dalam setahun membuktikan bahwa inovasi yang dihadirkan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat.
Konsep e-Paspor yang dikembangkan melampaui sekadar digitalisasi dokumen. Setiap e-Paspor adalah unit keamanan bergerak yang memiliki:
Pertumbuhan layanan e-Paspor menunjukkan kepercayaan masyarakat:
“Saya punya mimpi bahwa kelak Imigrasi Indonesia akan begitu mutakhir, menjadi contoh baik bagi negara-negara lain untuk bidangnya. Saya harap, suatu saat paspor kita itu bisa pakai aplikasi, sehingga semakin mudah lagi. Paspor fisik tetap ada, tetapi bisa juga diwakilkan dengan aplikasi, misalnya pakai QR Code, seperti di Qatar. Di bandara juga ada autogate yang cepat untuk mengurangi ketergantungan kepada manusia,” ujar Silmy Karim.
Transformasi digital yang dicita-citakan Silmy Karim dahulu, kini telah terwujud satu per satu. Silmy Karim tidak hanya membuat layanan imigrasi menjadi daring semata, lebih jauh, ia membangun sebuah ekosistem digital imigrasi terintegrasi. Bukan sekadar implementasi teknologi parsial, melainkan pendekatan komprehensif yang menyentuh seluruh lini pelayanan. Autogate, e-Paspor, dan sistem e-VOA tidak berdiri sendiri, melainkan saling terhubung dalam satu jaringan cerdas.
Teknologi autogate, misalnya, lebih dari sekadar mesin pemindai. Sistem ini merupakan titik konvergensi antara teknologi biometrik, jaringan data internasional, dan infrastruktur keamanan tingkat lanjut. Dengan lebih dari 200 unit tersebar di bandara dan pelabuhan kunci, setiap autogate menjadi sentinel digital yang mampu memproses identitas dalam hitungan detik.
Keunggulan sesungguhnya terletak pada kemampuan integrasi. Sistem imigrasi kini terhubung langsung dengan database Interpol, memungkinkan verifikasi real-time terhadap daftar individu yang masuk dalam pengawasan. Ini bukan sekadar teknologi pemeriksaan, melainkan pertahanan aktif terhadap potensi ancaman keamanan.
· Server berstandar internasional, yang juga digunakan Department of Defence Amerika Serikat dengan tingkat kesuksesan capai 98 persen. Autogate dapat digunakan WNI dan WNA yang memegang visa elektronik melalui evisa.imigrasi.go.id
Di usia 75 tahun, Imigrasi Indonesia tidak sekadar merayakan pencapaian masa lalu, tetapi juga mempersiapkan diri untuk tantangan masa depan. Visi untuk menjadikan seluruh produk keimigrasian tersedia secara digital, termasuk pengembangan paspor berbasis aplikasi, menunjukkan bahwa semangat inovasi terus berkobar.
Slogan “Melayani, Mengabdi, dan Berinovasi” menjadi pengingat bahwa di balik setiap layanan, terdapat dedikasi untuk mengabdi kepada bangsa, dan di balik setiap tantangan, terdapat peluang untuk berinovasi. Dengan fondasi kokoh yang dibangun selama 75 tahun dan semangat pembaruan yang tak pernah padam, Imigrasi Indonesia siap melangkah ke masa depan yang lebih cerah, membawa pelayanan publik ke tingkat yang lebih tinggi demi Indonesia yang lebih baik.
Perjalanan 75 tahun telah membuktikan bahwa Imigrasi Indonesia mampu beradaptasi, bertransformasi, dan terus berinovasi tanpa melupakan esensi utamanya: melayani dan mengabdi kepada bangsa dan negara. Semoga semangat ini terus hidup dan berkembang, membawa Imigrasi Indonesia menuju 75 tahun berikutnya dengan prestasi yang lebih gemilang.
Related Tags & Categories :