December 24, 2024 By Abril Geralin
24 Desember 2024 – Dalam upaya global untuk mengatasi permasalahan sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan, sebuah terobosan signifikan telah dicapai oleh tim peneliti dari Pusat Ilmu Materi Baru RIKEN Jepang. Di bawah kepemimpinan Takuzo Aida, para ilmuwan telah berhasil mengembangkan plastik biodegradable revolusioner yang memiliki kemampuan unik untuk larut dalam air laut tanpa melepaskan karbon dioksida (CO₂).
Keunggulan plastik biodegradable ini terletak pada desain molekulernya yang canggih. Menggunakan pendekatan kimia supramolekuler, tim peneliti berhasil menciptakan struktur plastik dengan monomer yang terhubung melalui ikatan garam reversibel. Karakteristik ini memberikan dua keuntungan utama: ketahanan saat digunakan dan kemampuan degradasi cepat ketika berada di lingkungan yang mengandung garam, seperti air laut.
Hasil pengujian menunjukkan kinerja yang sangat menjanjikan. Plastik ini mulai menunjukkan tanda-tanda degradasi hanya dalam hitungan jam setelah terpapar air laut. Lebih mengesankan lagi, ketika diletakkan di tanah, material ini mampu terurai sepenuhnya dalam waktu sepuluh hari. Yang membedakan plastik ini dari jenis biodegradable lainnya adalah kemampuannya untuk menghasilkan nutrisi selama proses degradasi, yang berperan seperti pupuk alami dan mendukung pertumbuhan tanaman di sekitarnya.
Kesuburan perairan sangat menentukan jumlah biomassa sumber daya perikanan. Kesuburan ini umumnya berkaitan dengan konsentrasi nutrien dalam air. Tinggi rendahnya kandungan klorofil juga erat kaitannya dengan pasokan nutrien dari darat melalui aliran sungai. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh konsentrasi klorofil-a dan intensitas cahaya matahari. Nilai produktivitas primer dapat digunakan sebagai indikasi tingkat kesuburan ekosistem perairan
Salah satu aspek paling menarik dari penemuan ini adalah fleksibilitas materialnya. Karakteristik ini membuka berbagai kemungkinan aplikasi yang luas, mulai dari kemasan produk hingga perangkat medis. Kemampuan adaptasi ini menunjukkan potensi besar untuk menggantikan berbagai jenis plastik konvensional yang saat ini digunakan dalam berbagai industri.
Profesor Takuzo Aida, pemimpin tim peneliti, menekankan bahwa pencapaian ini merupakan langkah besar dalam upaya mengatasi krisis mikroplastik global. “Dengan material baru ini, kami telah menciptakan keluarga plastik baru yang kuat, stabil, dapat didaur ulang, dan yang terpenting, tidak menghasilkan mikroplastik,” ujarnya. Pernyataan ini memiliki bobot khusus mengingat ancaman serius yang ditimbulkan mikroplastik terhadap ekosistem laut dan kesehatan manusia.
Penemuan ini membawa implikasi besar bagi masa depan industri plastik global. Dengan meningkatnya tekanan untuk mengadopsi praktik manufaktur yang lebih berkelanjutan, plastik biodegradable yang dikembangkan oleh tim RIKEN menawarkan solusi yang menjanjikan. Kemampuannya untuk terurai tanpa melepaskan CO₂ merupakan terobosan signifikan dalam upaya mengurangi jejak karbon industri plastik.
Meskipun penemuan ini sangat menjanjikan, implementasi skala besar tentu akan menghadapi berbagai tantangan. Aspek-aspek seperti biaya produksi, skalabilitas, dan adaptasi teknologi existing perlu dipertimbangkan. Namun, mengingat urgensi krisis plastik global, investasi dalam pengembangan dan implementasi teknologi ini menjadi semakin penting.
Terobosan yang dicapai oleh tim peneliti RIKEN Jepang ini merepresentasikan langkah besar dalam evolusi material plastik. Dengan kombinasi antara ketahanan penggunaan dan kemampuan degradasi yang ramah lingkungan, plastik biodegradable ini menawarkan solusi konkret untuk salah satu tantangan lingkungan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya penelitian berkelanjutan dalam mengembangkan solusi inovatif untuk masalah lingkungan global.