April 6, 2025 By Diva Permata Jaen
7 April 2025 – Pengakuan dunia terhadap kekayaan kuliner Nusantara kembali terbukti. Kali ini, giliran Soto Betawi, salah satu kuliner ikonik asal Jakarta, yang kembali mendapat kehormatan sebagai sup terenak di dunia versi TasteAtlas. Dalam daftar “Best Soups in the World” yang dirilis pada 20 Maret 2025, TasteAtlas menobatkan Soto Betawi sebagai yang terbaik di antara berbagai sup dari seluruh dunia, dengan nilai 4.7 dari 5.
TasteAtlas dikenal sebagai panduan kuliner dunia yang menilai berbagai makanan berdasarkan ulasan dari pengunjung dan penggemar kuliner. Dalam daftar terbarunya, TasteAtlas memberikan skor 4.7 dari 5 poin untuk Soto Betawi. Peringkat tersebut menempatkan hidangan ini di urutan teratas dalam kategori sup dunia, mengungguli beragam jenis sup dari berbagai negara—termasuk ramen dari Jepang yang selama ini sering menjadi favorit banyak orang.
Prestasi ini tentunya bukan yang pertama bagi Soto Betawi. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, hidangan ini juga mendapat sorotan dari dunia internasional. Namun yang menarik, kali ini pengakuan datang dari lembaga yang secara konsisten memberikan penilaian berbasis pengalaman autentik para penikmat kuliner dari seluruh dunia.
Keunikan Soto Betawi terletak pada penggunaan kuah santan yang gurih serta isian daging dan jeroan sapi. Cita rasanya begitu khas dan tidak mudah dilupakan. Kuah santan yang kaya rasa menjadi pembeda utama Soto Betawi dengan jenis soto lainnya di Indonesia, sementara penggunaan jeroan memberikan tekstur dan karakter yang kuat pada hidangan ini.
Dalam artikel disebutkan bahwa:
“Soto Betawi adalah sup daging sapi yang terdiri dari potongan daging dan jeroan yang direbus perlahan dalam kuah santan, yang biasanya diperkaya dengan berbagai rempah-rempah seperti serai, kunyit, lengkuas, daun jeruk kefir, dan ketumbar. Saat disajikan, sup ini disertai dengan berbagai kondimen seperti tomat, daun bawang, kecap manis, dan emping”
“Karena namanya, diyakini bahwa hidangan ini berasal dari Jakarta di kalangan orang Betawi, dan saat ini menjadi salah satu hidangan paling populer di kota ini, biasanya dijual di berbagai warung kaki lima, restoran, atau tempat jajanan kaki lima. Soto Betawi secara tradisional dinikmati dengan nasi putih dan acar di sampingnya.”
Ungkapan ini mencerminkan betapa Soto Betawi mampu memberikan kesan mendalam bagi siapa saja yang menikmatinya, tidak hanya dari aspek rasa, tetapi juga pengalaman yang menyertainya.
Jl. Padang Panjang 6C, Pasar Manggis, 12960 Jakarta Selatan.
Jl. Cikini Raya 73 (Taman Ismail Marzuki), Cikini, Menteng, 10330 Jakarta Pusat.
Jl. Pahlawan Seribu, Lengkong Gudang, Tangerang Selatan.
Jl. Tidore No.2, RT.1/RW.5, Cideng, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat.
Pondok Indah Mall 1 Lt. 2 Jl. Metro Duta Niaga Blok B5, Pondok Indah, Jakarta
Jl. Minangkabau 40, Setiabudi, Pasar Manggis, 12970 Jakarta Selatan.
Jl. Cempaka Putih Timur 37, Cempaka Putih, 10510 Jakarta Pusat.
Jl. Boulevard Raya RT11/12, Kelapa Gading, 14240 Jakarta Utara
Tak hanya sekadar lezat, Soto Betawi adalah representasi dari kekayaan budaya Betawi yang telah diwariskan turun-temurun. Hidangan ini tak lepas dari tradisi dan kearifan lokal masyarakat Jakarta. Bumbu rempah-rempah yang digunakan mencerminkan ragam pengaruh budaya—dari lokal hingga akulturasi sejarah panjang kota ini.
Popularitas Soto Betawi di tingkat global membuktikan bahwa makanan tradisional Indonesia tidak hanya memiliki nilai rasa, tetapi juga nilai sejarah dan identitas budaya yang kuat. Di tengah gempuran makanan cepat saji dan kuliner modern, Soto Betawi tetap bertahan dan bahkan mendapat tempat terhormat di peta kuliner dunia.
Pencapaian ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Indonesia untuk terus mengapresiasi dan melestarikan kuliner lokal. Soto Betawi bukan hanya milik warga Jakarta, tapi sudah menjadi kebanggaan nasional. Semakin banyak orang yang mengenalnya, semakin besar pula tanggung jawab untuk menjaga keaslian resep, teknik penyajian, dan semangat budaya yang menyertainya.
Dalam konteks ini, dukungan dari berbagai pihak—mulai dari pelaku UMKM kuliner, pemerintah daerah, hingga masyarakat luas—menjadi kunci utama agar kuliner Indonesia terus mendapat tempat terhormat di panggung dunia. Pengakuan seperti ini seharusnya tidak hanya dirayakan sesaat, tetapi dijadikan landasan untuk langkah-langkah lebih strategis dalam memajukan industri kuliner lokal.
Selain Soto Betawi, Indonesia juga patut berbangga karena ada satu lagi sup tradisional yang berhasil mencuri perhatian dunia dalam daftar TasteAtlas, yaitu Rawon. Sup khas Jawa Timur ini dikenal dengan kuah hitamnya yang unik, berasal dari bahan utama bernama kluwek. Kekayaan cita rasa Rawon menjadi daya tarik tersendiri, dan kehadirannya dalam daftar sup terbaik versi TasteAtlas menunjukkan bahwa variasi kuliner Indonesia sangat beragam dan layak mendapat pengakuan internasional.
Dengan masuknya Rawon ke dalam jajaran sup terbaik dunia, semakin lengkaplah representasi kekayaan kuliner Nusantara di mata dunia. Ini juga memperkuat pesan bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki warisan kuliner yang unik dan berharga untuk terus diperkenalkan dan dijaga.
Related Tags & Categories :