January 21, 2025 By Abril Geralin
21 Januari 2025 – Dalam langkah strategis menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan penguatan struktural dengan menambahkan dua direktorat jenderal dan satu badan baru setingkat eselon I. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi Kemenkeu menuju visi 2025-2029, sekaligus menegaskan posisinya sebagai salah satu dari strategic diamond yang melapor langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
Sri Mulyani Indrawati, yang masih dipercaya memimpin Kemenkeu, menggarisbawahi pentingnya transformasi ini dalam menghadapi dinamika ekonomi global. Melalui pengumuman resminya di Instagram pada Senin (20/1/2025), beliau memaparkan tiga unit baru yang akan memperkuat struktur Kemenkeu: Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal, Direktorat Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan, serta Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan.
Untuk memperkokoh struktur Kementerian Keuangan ditandai dengan hadirnya tiga unit baru yang masing-masing memiliki peran strategis. Dari sebelumnya Badan Kebijakan Fiskal (BKF), kini bertransformasi menjadi Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal dengan kewenangan yang lebih luas. Perubahan status ini memberikan fleksibilitas lebih besar dalam perumusan dan implementasi kebijakan ekonomi dan fiskal nasional.
Hadirnya Direktorat Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan menjadi langkah strategis Kemenkeu dalam mengawal kesehatan sektor keuangan. Sebagai bagian dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), unit baru ini akan memperkokoh peran Kemenkeu dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional, terutama di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.
Sementara itu, Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan hadir sebagai respons terhadap era digitalisasi. Unit ini akan fokus pada pengembangan infrastruktur teknologi dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), sekaligus mengelola aspek data, informasi, dan intelijen keuangan. Kehadiran badan ini mencerminkan komitmen Kemenkeu dalam mengadopsi inovasi teknologi untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan negara.
Posisi Kemenkeu kini semakin strategis sebagai bagian dari “strategic diamond” bersama Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PANRB, dan Kementerian Sekretariat Negara. Keempat lembaga ini memiliki jalur pelaporan langsung kepada Presiden, menegaskan peran vital mereka dalam arsitektur pemerintahan.
Sri Mulyani menekankan bahwa dengan posisi strategis ini, Kemenkeu dituntut untuk bekerja beyond “business as usual“. Perubahan signifikan juga akan dilakukan pada peta proses bisnis, beralih dari pendekatan process-based menuju outcome-based, untuk memastikan APBN dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia.
Untuk mempersiapkan transformasi ini, telah digelar diskusi intensif selama dua hari (16-17 Januari 2025) di Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan. Forum ini menjadi ajang evaluasi komprehensif kinerja Kemenkeu sepanjang 2024, mulai dari aspek penerimaan, belanja, kinerja makro ekonomi, hingga tata kelola organisasi.
Lebih dari sekadar reorganisasi struktural, langkah ini mencerminkan visi jangka panjang Kemenkeu dalam mengawal perekonomian nasional. Dengan struktur yang lebih kuat dan mandate yang lebih jelas, Kemenkeu siap menjalankan perannya sebagai garda terdepan dalam mewujudkan visi ekonomi Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Transformasi ini juga menggarisbawahi komitmen Kemenkeu untuk terus beradaptasi dengan dinamika global. Di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks, penguatan struktur organisasi ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan dan daya saing ekonomi Indonesia di kancah internasional.
Dengan perubahan ini, Kemenkeu memposisikan diri sebagai lembaga yang lebih tangkas dan responsif dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi. Penguatan struktur organisasi ini bukan hanya tentang penambahan unit baru, tetapi lebih pada peningkatan kapasitas institusional dalam mengawal pembangunan ekonomi nasional menuju Indonesia yang lebih sejahtera.