June 4, 2025 By pj
4 Juni 2025 – Pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor digital Indonesia kembali menjadi sorotan. Kali ini, TikTok Shop yang berada di bawah naungan ByteDance mengambil langkah drastis dengan merumahkan ribuan karyawannya. Keputusan ini diambil setelah merger dengan Tokopedia, dan berdampak besar terhadap tenaga kerja di Tanah Air.
TikTok Shop berencana melakukan PHK terhadap 2.500 karyawan setelah bergabung dengan Tokopedia pada 2023. Langkah pemangkasan ini dilakukan secara bertahap hingga Juli 2024. Dari sekitar 5.000 karyawan gabungan antara TikTok Shop dan Tokopedia, hanya separuh yang akan dipertahankan.
“Kami terus mengevaluasi kebutuhan bisnis untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia,” ujar juru bicara TikTok dikutip Tech In Asia dari Bloomberg, Senin (2/6).
Karyawan yang terdampak berasal dari berbagai divisi seperti logistik, operasional, pemasaran, dan pergudangan. Keputusan ini merupakan bagian dari efisiensi pasca-merger, terutama untuk menghindari tumpang tindih fungsi antar karyawan.
Merger senilai USD 1,5 miliar antara TikTok Shop dan Tokopedia dilakukan untuk mematuhi regulasi e-commerce yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan Indonesia. Regulasi tersebut melarang platform asing memproses pembayaran langsung serta mewajibkan keberadaan kantor perwakilan lokal di Indonesia.
Sebagai respons terhadap kebijakan tersebut, TikTok menggandeng Tokopedia. GoTo, selaku induk Tokopedia, mengambil peran pasif dalam struktur entitas gabungan tersebut. Strategi ini dinilai sebagai langkah ByteDance untuk menjaga eksistensinya di pasar Indonesia yang ketat.
Langkah penggabungan dan PHK ini memicu perhatian dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Lembaga ini menilai bahwa konsentrasi pasar bisa berujung pada berkurangnya persaingan sehat dalam industri e-commerce di Indonesia.
Namun, di sisi lain, integrasi sistem dari kedua entitas dianggap telah menciptakan sinergi operasional yang efisien. Hal ini menjadi dasar bagi pengurangan tenaga kerja di berbagai departemen.
Meskipun terjadi gelombang PHK, TikTok Shop tetap menegaskan komitmennya terhadap pasar Indonesia.
“Kami tetap berkomitmen berinvestasi di Indonesia,” ucap perwakilan dari TikTok Shop.
Dengan potensi nilai pasar e-commerce Indonesia yang diproyeksikan mencapai USD 94,5 miliar pada 2025, Indonesia masih menjadi pasar utama dan sangat strategis bagi TikTok Shop dalam menghadapi persaingan dengan pemain besar lainnya seperti Shopee dan Lazada.
Fenomena PHK massal yang dilakukan TikTok Shop menambah daftar panjang pemutusan hubungan kerja di sektor digital Indonesia. Perusahaan-perusahaan seperti GoTo, Shopee, dan LinkAja juga telah melakukan efisiensi karyawan sebelumnya.
Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan per 20 Mei 2025, angka PHK di Indonesia mencapai 26.455 orang, naik dari 24.036 pada bulan sebelumnya. Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi dengan jumlah PHK tertinggi, diikuti oleh Jakarta dan Riau.
“Angka PHK sekarang 26.455 orang, itu data sampai 20 Mei 2025,” ujar Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Indah Anggoro Putri.