December 1, 2024 By Jay Sujana
Jepang sedang menghadapi krisis properti yang unik dan menarik perhatian dunia. Fenomena “Akiya” atau rumah kosong telah menjadi potret nyata dari perubahan demografis yang dramatis di negeri sakura.
Akiya, yang secara harfiah berarti “rumah kosong”, merujuk pada jutaan properti yang ditinggalkan di seluruh Jepang. Saat ini, tercatat sekitar 10 juta unit rumah kosong yang tersebar di berbagai wilayah, sebagian besar berada dalam kondisi terabaikan.
Fenomena ini bermula dari perubahan drastis struktur demografis Jepang. Generasi muda semakin enggan untuk memiliki keturunan, mengakibatkan populasi didominasi oleh penduduk lanjut usia. Ketika pemilik rumah meninggal atau pindah ke panti jompo, properti mereka kerap dibiarkan terlantar.
Sebagian besar akiya dijual dengan harga yang sangat murah. Rata-rata rumah dapat diperoleh seharga $10.000 (sekitar Rp151 juta), dengan beberapa bahkan ditawarkan seharga $1 (Rp15 ribu). Namun, jangan tertipu oleh harga murah ini.
Rumah-rumah ini umumnya terletak di daerah pedesaan yang terpencil, jauh dari pusat kota, transportasi umum, dan kawasan perkantoran. Kondisi rumah yang tidak terawat membutuhkan renovasi dengan biaya yang bisa jadi lebih mahal daripada membeli properti baru.
Akiya bukan sekadar fenomena properti, melainkan cermin perubahan sosial Jepang. Ia menggambarkan tantangan penuaan penduduk, menurunnya angka kelahiran, dan transformasi struktur keluarga di negara tersebut. Tingginya inflasi yang tidak terkontrol membuat generasi muda jadi enggan memiliki anak – khawatir tak mampu memberikan hidup yang layak untuk sang buah hati. Hal ini tentu menciptakan kecemasan tersendiri dan membuat pemerintah Jepang membuat kebijakan-kebijakan tertentu untuk mendongkrak populasi Negeri Bunga Sakura tersebut.
Meskipun terdengar menarik, membeli akiya bukanlah keputusan sederhana. Proses ini membutuhkan pertimbangan mendalam tentang lokasi, biaya renovasi, dan kondisi sosial ekonomi setempat. Jadi, apakah kamu masih berminat membeli salah satu akiya di Jepang? Memang, akiya ini target pasar utamanya adalah para Warga Negara Asing yang berniat untuk pindah ke Jepang dan mencari ketenangan. Namun jangan lupa untuk melakukan riset tentang biaya renovasi dan biaya hidup di sana, ya!