October 13, 2025 By pj
13 Oktober 2025 – Kereta peluru legendaris Jepang, Shinkansen, resmi menandai 60 tahun pengoperasiannya pada 1 Oktober 2024. Pertama kali meluncur di jalur Tokyo–Osaka menjelang Olimpiade Tokyo 1964, Shinkansen menjadi simbol kebangkitan Jepang setelah Perang Dunia II. Keberadaannya menandai era baru dalam transportasi global, menghadirkan kecepatan dan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya.
Selama enam dekade, Shinkansen bukan sekadar alat transportasi cepat, tetapi juga bagian dari budaya dan disiplin hidup masyarakat Jepang. Reputasinya dibangun atas tiga hal: ketepatan waktu, kebersihan luar biasa, dan keselamatan tanpa cela. Hingga kini, Shinkansen tercatat bebas dari kecelakaan fatal sejak pertama kali beroperasi—prestasi yang hampir mustahil bagi sistem transportasi mana pun di dunia.
Kesuksesan Shinkansen tidak lepas dari dedikasi luar biasa para pekerjanya. Setiap rangkaian kereta menjalani pembersihan mendetail setiap kali berhenti di stasiun akhir. Tim kebersihan memeriksa setiap bagian, mulai dari sandaran kepala hingga sela-sela kursi, agar tidak ada debu atau remah yang tersisa.
Selain itu, teknisi memantau kondisi mesin secara rutin, bahkan mendengarkan suara kecil yang mungkin menandakan adanya baut longgar. Pelatihan intensif juga diberikan di pusat pelatihan khusus berlantai sepuluh milik JR Central, memastikan setiap masinis dan kondektur memahami standar keselamatan secara menyeluruh.
Jepang dikenal sebagai negara yang rawan gempa bumi, topan, dan salju tebal, namun Shinkansen tetap mampu beroperasi dengan tingkat keselamatan yang luar biasa. Sistem peringatannya yang canggih memungkinkan kereta berhenti otomatis saat terjadi guncangan besar.
Pejabat humas JR Central, Daisuke Kumajima, menyebut bahwa “keselamatan selalu menjadi prioritas utama, bahkan di atas kecepatan.” Prinsip inilah yang menjaga reputasi Shinkansen tetap terjaga selama puluhan tahun.
Kini, jaringan Shinkansen membentang dari utara hingga selatan Jepang, dengan kecepatan maksimum mencapai 320 km/jam. Jalur tersibuknya, Tokaido Shinkansen, mengangkut hampir 250 ribu penumpang setiap hari, menghubungkan Tokyo dengan Hakata hanya dalam waktu sekitar lima jam.
Kereta tercepatnya, seri Nozomi, bahkan melayani perjalanan setiap lima menit—sebuah bukti efisiensi luar biasa dari sistem transportasi Jepang.
Meski sudah berusia 60 tahun, Shinkansen terus berinovasi. JR East tengah mengembangkan kereta otomatis tanpa masinis yang direncanakan beroperasi pada pertengahan 2030-an. Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi sekaligus mengatasi kekurangan tenaga kerja di sektor perkeretaapian.
Enam dekade sejak perjalanan perdananya, Shinkansen tetap menjadi lambang disiplin, efisiensi, dan dedikasi Jepang terhadap keselamatan publik. Ia bukan hanya simbol teknologi tinggi, tetapi juga cerminan nilai kerja keras dan tanggung jawab yang melekat kuat dalam budaya Jepang—membuktikan bahwa kecepatan sejati bukan hanya tentang melaju cepat, tapi tentang menjaga kepercayaan tanpa henti.