Leet Media

Meskipun berinvestasi Rp16 T, Tetap Iphone 16 Belum Tentu Masuk Indonesia

January 8, 2025 By Reynaldi Aditya R.

8 Januari 2025 – Apple telah mengumumkan langkah besar dengan membangun fasilitas produksi AirTag di Batam, Indonesia, sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Asia Tenggara. Dengan investasi senilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp16 triliun), proyek ini dijadwalkan mulai beroperasi pada awal 2026.

Pusat Manufaktur Strategis

Fasilitas baru ini diproyeksikan menjadi komponen esensial dalam rantai pasok global Apple dengan target memproduksi hingga 65% dari kebutuhan AirTag dunia. Ini menunjukkan komitmen Apple untuk mendiversifikasi operasi manufakturnya di luar basis tradisional seperti Tiongkok dan Vietnam. Pabrik di Batam diharapkan menciptakan sekitar 2.000 lapangan kerja baru, memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. Investasi ini menjadi salah satu bentuk komitmen terbesar Apple di Asia Tenggara sejauh ini.

Tantangan Regulasi dan Dampak Pasar

Meski nilai investasi ini signifikan, Apple masih menghadapi tantangan regulasi di Indonesia. Dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (8/1/2025), Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang, mengakui, “Jadi sampai sore ini, Kemenperin belum, Kemenperin tidak punya dasar untuk keluarkan sertifikasi untuk produk-produk Apple, khususnya iPhone 16.” Ia menambahkan, “Karena, aturan tegas mengatur bahwa TKDN itu (dihitung) untuk komponen yang langsung berkaitan dengan HKT (handphone, komputer genggam dan tablet).”

Saat ini, Apple perlu memenuhi persyaratan minimum 40% komponen lokal untuk dapat menjual iPhone di Indonesia, yang belum terpenuhi dengan hanya keberadaan fasilitas AirTag. 

Perkembangan ini adalah hasil dari negosiasi panjang, terutama setelah proposal investasi senilai 100 juta dolar AS sebelumnya ditolak karena dianggap kurang dibandingkan investasi di negara lain seperti Vietnam. Investasi sebesar 1 miliar dolar AS menunjukkan kemajuan dalam negosiasi, tetapi belum menyelesaikan masalah TKDN untuk penjualan iPhone.

Implikasi Ekonomi Regional

Pembangunan fasilitas ini sejalan dengan strategi Apple untuk mengurangi ketergantungan manufaktur pada Tiongkok dan memperkuat kehadirannya di pasar Asia Tenggara yang berkembang pesat. Bagi Indonesia, ini membuka peluang meningkatkan posisinya dalam lanskap manufaktur global, mendorong pertumbuhan ekonomi regional, mengembangkan keahlian teknis lokal, dan menarik investasi asing tambahan di sektor teknologi.

Prospek Masa Depan

Meskipun fasilitas AirTag menandai langkah maju yang penting, diskusi berkelanjutan mengenai penjualan iPhone dan persyaratan TKDN menunjukkan adanya peluang untuk kolaborasi lebih jauh. Keberhasilan proyek ini dapat membuka jalan bagi investasi tambahan dan potensi solusi yang memenuhi tujuan ekspansi Apple serta persyaratan konten lokal Indonesia. Proyek ini tidak hanya mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor asing pada kemampuan manufaktur Indonesia tetapi juga memperkuat posisi negara ini sebagai pemain utama dalam rantai pasok teknologi global.

Related Tags & Categories :

highlight

Uncategorized