December 27, 2024 By Amandira Maharani
27 Desember 2024 – Film Natal telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan hari raya yang penuh kehangatan ini. Di antara begitu banyak film bertema Natal yang telah diproduksi, beberapa di antaranya berhasil menciptakan warisan yang tak terlupakan dan terus dikenang dari generasi ke generasi. Mari kita telusuri tiga film Natal terbaik yang telah menjadi klasik sepanjang masa.
Film “Home Alone” yang dirilis pada tahun 1990 adalah salah satu film komedi keluarga yang paling ikonik dan dicintai sepanjang masa. Disutradarai oleh Chris Columbus dan ditulis oleh John Hughes, film ini berhasil menangkap esensi dari petualangan masa kecil yang penuh dengan tawa, ketegangan, dan momen-momen mengharukan. Bagi banyak orang, “Home Alone” bukan hanya sekadar film, melainkan sebuah kenangan manis yang selalu membawa senyum di wajah setiap kali ditonton ulang.
Cerita dimulai dengan kekacauan di rumah keluarga McCallister yang sedang bersiap-siap untuk liburan Natal ke Paris. Kevin McCallister, yang diperankan dengan brilian oleh Macaulay Culkin, adalah seorang anak berusia delapan tahun yang merasa diabaikan oleh keluarganya. Setelah bertengkar dengan kakaknya, Buzz, Kevin dihukum dan dikirim ke kamar loteng. Badai salju yang terjadi malam itu menyebabkan pemadaman listrik, mengakibatkan keluarga McCallister terlambat bangun dan dalam kepanikan mereka menuju bandara, Kevin tertinggal sendirian di rumah.
Kesuksesan film pertama berlanjut dengan “Home Alone 2: Lost in New York”. Kali ini, Kevin terpisah dari keluarganya di bandara dan berakhir di New York City, sementara keluarganya terbang ke Florida. Film sekuel ini berhasil mempertahankan elemen-elemen yang membuat film pertama begitu dicintai, sambil menambahkan dimensi baru dengan setting kota New York yang megah.
Di tengah gemerlap kota New York saat Natal, Kevin kembali bertemu dengan duo pencuri Harry dan Marv yang kini menyebut diri mereka “Sticky Bandits”. Dengan latar gedung-gedung pencakar langit dan landmarks ikonik New York, film ini menghadirkan petualangan yang lebih besar dan lebih ambisius, namun tetap mempertahankan kehangatan dan pesan moral yang kuat tentang pentingnya keluarga.
“It’s a Wonderful Life” (1946) adalah sebuah mahakarya Frank Capra yang diadaptasi dari cerita singkat “The Greatest Gift” karya Philip Van Doren Stern. Film ini mengisahkan kehidupan George Bailey (James Stewart), putra dari seorang pebisnis berjiwa sosial yang rendah hati di kota Bradford Falls. George memiliki mimpi besar untuk meninggalkan kota kecilnya dan menjelajahi dunia, namun takdir membawanya pada jalan yang berbeda.
Setelah kematian ayahnya karena serangan jantung, George harus mengambil alih bisnis keluarga untuk melawan ancaman dari Mr. Potter (Lionel Barrymore), seorang pengusaha rakus yang ingin menguasai kota. George mengorbankan impian pribadinya demi kepentingan orang banyak, termasuk memberikan kesempatan kepada adiknya Harry untuk kuliah di luar kota. Ia menikahi Mary (Donna Reed) dan bersama-sama mereka membangun kehidupan di Bradford Falls, meski harus menghadapi berbagai tantangan dan tekanan dari Mr. Potter.
Ketiga film ini memiliki keunikan tersendiri dalam menyampaikan pesan tentang makna Natal. Home Alone dan sekuelnya mengajarkan tentang kemandirian dan nilai keluarga melalui tawa dan petualangan. Sementara It’s a Wonderful Life mengajak kita merenungkan makna sejati kehidupan dan bagaimana setiap tindakan kita, sekecil apapun, dapat memberi dampak besar bagi orang lain.
Meski awalnya It’s a Wonderful Life kurang mendapat sambutan, film ini akhirnya diakui sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa dan bahkan meraih lima nominasi Academy Awards. Film ini menunjukkan bahwa di balik kepahitan hidup, selalu ada makna indah yang tersembunyi. George Bailey, melalui bantuan malaikat bernama Clarence, akhirnya menyadari bahwa hidupnya telah memberi dampak luar biasa bagi banyak orang di Bradford Falls.
Film-film ini bukan sekadar hiburan musiman, melainkan karya seni yang mencerminkan nilai-nilai universal tentang cinta, keluarga, pengorbanan, dan makna sejati kebahagiaan. Setiap tahun, ketika musim Natal tiba, film-film ini kembali ditonton dan dinikmati oleh generasi baru, membuktikan bahwa kisah yang baik dan pesan yang tulus akan selalu menemukan tempat di hati penontonnya.