Leet Media

Cinta Tak Seindah Drama Korea – Romansa Realistis dengan Sentuhan Drakor

December 20, 2024 By Amandira Maharani

Sumber : Froyonion

20 Desember 2024 – Di tengah maraknya film bergenre romansa yang seringkali menampilkan kisah cinta ideal, Cinta Tak Seindah Drama Korea (CTSDK) hadir dengan pendekatan yang berbeda. Film arahan sutradara Meira Anastasia ini menawarkan perspektif segar dengan memadukan elemen drama Korea dan kearifan lokal Indonesia, menghasilkan sebuah karya yang unik dan menghibur.

Sinopsis dan Premis Cerita

Cinta Tak Seindah Drama Korea mengisahkan perjalanan Dhea (Lutesha) yang menjalani hubungan harmonis dengan kekasihnya, Bimo (Ganindra Bimo). Namun, kehidupannya mengalami pergolakan ketika ia tak sengaja bertemu kembali dengan Julian (Jerome Kurnia), cinta pertamanya, di Seoul. Pertemuan ini membawa Dhea pada dilema yang menguras emosi, membawanya merefleksikan makna cinta dan kebahagiaan sejati.

Performa Memukau Para Pemain

Lutesha memberikan transformasi mengesankan dalam perannya sebagai Dhea. Aktris yang sebelumnya dikenal dengan karakter “emo” ini berhasil menghidupkan sosok protagonis modern yang menggemaskan namun tetap memiliki ketegasan dalam mengambil keputusan. Chemistry-nya dengan kedua lawan main terbangun secara natural, menciptakan tensi romantis yang meyakinkan.

Ganindra Bimo tampil di luar ekspektasi sebagai Bimo, menampilkan sisi lembut dan pengertian yang jauh berbeda dari image-nya sebagai aktor laga. Sementara Jerome Kurnia memberikan dimensi menarik pada karakter Julian dengan kemampuan berbahasa Korea yang natural, memperkuat kredibilitas karakternya sebagai seseorang yang telah lama menetap di Korea Selatan.

Sumber : Gramedia

Sinematografi yang Memanjakan Mata

Keindahan visual menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Pengambilan gambar di Seoul memanfaatkan lokasi-lokasi ikonik seperti Namsan Tower dan Sungai Han, menciptakan atmosfer romantis khas drama Korea. Di sisi lain, Jakarta ditampilkan dengan cara yang segar, mengekspos keindahan sudut-sudut kota yang jarang tereksplorasi dalam film Indonesia.

Kelebihan dan Kekurangan

Meira Anastasia berhasil menghadirkan tribute untuk drama Korea tanpa kehilangan esensi lokalitas. Perpaduan kedua unsur ini menciptakan pengalaman menonton yang unik dan memikat. Film ini juga berhasil mengangkat tema klasik cinta segitiga dengan cara yang fresh dan relatable, didukung oleh akting natural para pemainnya.

Namun, durasi 118 menit terasa kurang maksimal untuk mengeksplorasi berbagai subplot yang dihadirkan. Beberapa konflik terasa terburu-buru diselesaikan, meskipun secara keseluruhan tidak mengganggu alur utama cerita. Plot twist ala makjang di akhir cerita berhasil memberikan kejutan yang memuaskan, membuktikan kepiawaian sutradara dalam mengelola tensi dramatik.

Cinta Tak Seindah Drama Korea layak mendapat apresiasi atas keberaniannya menghadirkan romansa yang realistis namun tetap menghibur. Dengan rating 8.1/10, film ini membuktikan bahwa genre romkom Indonesia masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Perpaduan antara elemen drama Korea dengan nuansa lokal menciptakan chemistry yang menarik, menjadikannya tontonan wajib bagi penggemar genre romansa maupun drama Korea.

Fakta menarik: Film ini merupakan hasil kolaborasi kreatif Meira Anastasia yang juga dikenal sebagai istri dari Ernest Prakasa. Kehadirannya memberikan warna baru dalam perfilman Indonesia, khususnya dalam genre roman komedi yang akhir-akhir ini jarang mendapat sentuhan segar. Penggunaan konsep “cinta lama bersemi kembali” yang dipadukan dengan unsur film holiday atau serendipity memberikan nuansa klasik yang tidak membosankan, menghadirkan berbagai emosi yang dapat direlasikan oleh penonton.