February 13, 2025 By jay
11 Februari 2025 – Vietnam dan Indonesia sering dibandingkan dalam hal perkembangan ekonomi mereka. Kedua negara ini sama-sama merdeka pada tahun 1945, dengan Indonesia merdeka pada 17 Agustus dan Vietnam pada 2 September. Namun, perjalanan ekonomi dan pembangunan kedua negara memiliki dinamika yang berbeda.
Dari segi populasi, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih besar, yaitu sekitar 277 juta jiwa dibandingkan dengan Vietnam yang memiliki sekitar 100 juta jiwa. Luas wilayah Indonesia pun jauh lebih besar, mencapai 1,9 juta km², sementara Vietnam hanya sekitar 331 ribu km². Perbedaan ini menjadi faktor penting dalam menentukan strategi pembangunan ekonomi masing-masing negara.
Jika melihat dari Pendapatan Domestik Bruto atau PDB, Indonesia masih unggul dibandingkan Vietnam. Pada tahun 2024, PDB Indonesia mencapai 1,4 triliun dolar AS, sementara Vietnam hanya sebesar 468 miliar dolar AS. Ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, ekonomi Indonesia lebih besar dan lebih kuat dibandingkan Vietnam.
Namun, pertumbuhan ekonomi Vietnam menunjukkan angka yang lebih tinggi. Pada tahun 2024, ekonomi Vietnam tumbuh sebesar 6,1 persen, lebih cepat dibandingkan Indonesia yang hanya tumbuh 5 persen. Ini mengindikasikan bahwa Vietnam memiliki momentum pertumbuhan yang lebih agresif dibandingkan Indonesia, meskipun dengan skala ekonomi yang lebih kecil.
Salah satu faktor utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi Vietnam adalah strategi mereka dalam ekspor dan investasi asing. Nilai ekspor Vietnam pada tahun 2024 mencapai 217 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan ekspor Indonesia yang mencapai 193 miliar dolar AS. Keunggulan Vietnam dalam ekspor ini disebabkan oleh keberhasilan mereka dalam menarik investasi dari perusahaan-perusahaan besar seperti Samsung dan Apple.
Investasi asing ini membantu Vietnam mengurangi ketergantungannya terhadap China dalam rantai pasokan global. Dengan adanya pabrik-pabrik besar dari perusahaan teknologi dunia, Vietnam berhasil mengubah dirinya menjadi pusat manufaktur utama di Asia Tenggara. Hal ini memberikan dampak positif bagi perekonomian Vietnam, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing ekspornya.
Meskipun Vietnam mengalami pertumbuhan yang lebih cepat, Indonesia tetap memiliki sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki oleh Vietnam. Dengan populasi yang lebih besar, Indonesia memiliki pasar domestik yang lebih kuat. Hal ini memberikan stabilitas ekonomi yang lebih baik, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global. Selain itu, Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh lebih melimpah dibandingkan Vietnam, yang menjadi modal utama dalam sektor energi, pertambangan, dan pertanian.
Indonesia juga memiliki daya tarik bagi investor asing, meskipun belum seagresif Vietnam dalam menarik investasi di sektor manufaktur. Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan iklim investasi dengan melakukan reformasi birokrasi dan memperbaiki infrastruktur. Selain itu, sektor ekonomi digital di Indonesia berkembang pesat, didorong oleh perusahaan-perusahaan teknologi lokal yang semakin kuat di pasar regional.
Jika melihat dari skala ekonomi dan total PDB, Indonesia masih jauh lebih unggul dibandingkan Vietnam. Namun, jika menilai dari kecepatan pertumbuhan ekonomi dan strategi ekspor, Vietnam menunjukkan performa yang lebih agresif. Keberhasilan Vietnam dalam menarik investasi asing dan mengembangkan sektor manufaktur menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonominya.
Di sisi lain, Indonesia memiliki keunggulan dalam hal pasar domestik yang besar, sumber daya alam yang melimpah, serta sektor ekonomi digital yang berkembang pesat. Jika Indonesia mampu meningkatkan daya saing manufaktur dan menarik lebih banyak investasi asing, maka Indonesia akan tetap menjadi kekuatan ekonomi utama di kawasan Asia Tenggara.
Pada akhirnya, baik Vietnam maupun Indonesia memiliki strategi pembangunan yang berbeda sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing. Indonesia masih unggul dalam banyak aspek, namun Vietnam menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat. Persaingan ini akan terus berlanjut, dan masa depan akan ditentukan oleh bagaimana masing-masing negara mengelola sumber daya dan peluang yang ada.