Leet Media

Tren Kerja Masa Kini, Antara WFO, WFA, WFH, dan Hybrid, Mana Pilihanmu?

January 14, 2025 By Abril Geralin

14 Januari 2025 – Pandemi Covid-19 telah mengubah lanskap dunia kerja secara global. Di Indonesia, perubahan ini memunculkan berbagai sistem kerja baru, mulai dari Work From Office (WFO), Work From Home (WFH), Work From Anywhere (WFA), hingga sistem Hybrid yang menggabungkan WFO dan WFH. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, sistem mana yang paling ideal? Terutama bagi generasi muda yang saat ini mendominasi angkatan kerja.

WFA Mendominasi Preferensi Generasi Muda Indonesia

Source: Glints

Sebuah survei yang dilakukan oleh Jakpat memberikan gambaran menarik mengenai preferensi sistem kerja di Indonesia, khususnya di kalangan Generasi Z, Milenial, dan Generasi X. Hasil survei menunjukkan bahwa WFA atau bekerja dari mana saja menjadi sistem yang paling disukai. Generasi X menunjukkan angka tertinggi dengan 44% responden memilih WFA, diikuti oleh Milenial dengan 37%, dan Generasi Z dengan 34%. Data ini membuktikan bahwa fleksibilitas dan kebebasan lokasi kerja menjadi faktor penting bagi para pekerja saat ini.

Preferensi terhadap WFA ini tentu bukan tanpa alasan. Ada berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh sistem kerja ini. Salah satunya adalah penghematan biaya, baik bagi pekerja maupun perusahaan. Pekerja dapat menghemat biaya transportasi, makan siang, dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan bekerja di kantor. Sementara itu, perusahaan juga dapat menghemat biaya operasional kantor, seperti biaya sewa gedung dan fasilitas kantor.

Selain penghematan biaya, WFA juga menawarkan fleksibilitas jam kerja. Pekerja dapat mengatur jam kerja mereka sendiri sesuai dengan produktivitas dan kebutuhan pribadi. Hal ini tentu dapat meningkatkan work-life balance bagi sebagian orang. Namun, di sisi lain, fleksibilitas ini juga bisa menjadi tantangan tersendiri jika tidak diimbangi dengan manajemen waktu yang baik.

Menimbang Kelebihan dan Kekurangan WFA

Meskipun WFA menawarkan berbagai keuntungan, penting juga untuk mempertimbangkan kekurangannya. Salah satu tantangan utama WFA adalah potensi gangguan terhadap work-life balance. Batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bisa menjadi kabur ketika bekerja dari mana saja. Hal ini dapat menyebabkan stres dan kelelahan jika tidak dikelola dengan baik.

Selain itu, WFA juga menuntut koneksi internet yang stabil dan andal. Hal ini bisa menjadi kendala bagi sebagian orang, terutama yang tinggal di daerah dengan infrastruktur internet yang belum memadai. Ketergantungan pada internet juga bisa menimbulkan masalah jika terjadi gangguan koneksi.

Kekurangan lain dari WFA adalah potensi isolasi sosial. Bekerja dari jarak jauh dapat mengurangi interaksi sosial dengan rekan kerja secara langsung. Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan bersosialisasi dan membangun hubungan profesional. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan pekerja untuk mencari cara untuk tetap terhubung dan berinteraksi meskipun bekerja dari jarak jauh.

WFO, WFH, dan Hybrid: Alternatif yang Perlu Dipertimbangkan

Source: Glints

Selain WFA, sistem kerja lain seperti WFO, WFH, dan Hybrid juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. WFO menawarkan interaksi sosial yang lebih intens dan kolaborasi yang lebih mudah. Namun, WFO juga bisa lebih mahal dan kurang fleksibel dibandingkan WFA.

WFH menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan bekerja dari rumah. Namun, WFH juga bisa menimbulkan masalah isolasi sosial dan gangguan work-life balance jika tidak dikelola dengan baik.

Sistem Hybrid mencoba menggabungkan kelebihan WFO dan WFH. Sistem ini menawarkan fleksibilitas sekaligus kesempatan untuk berinteraksi dengan rekan kerja di kantor. Namun, implementasi sistem Hybrid yang efektif membutuhkan perencanaan dan koordinasi yang matang.

Memilih Sistem Kerja yang Tepat

Tidak ada sistem kerja yang sempurna. Pilihan antara WFO, WFA, WFH, dan Hybrid tergantung pada preferensi individu, jenis pekerjaan, dan kebijakan perusahaan. Bagi generasi muda yang mendambakan fleksibilitas dan kebebasan, WFA mungkin menjadi pilihan yang menarik. Namun, penting untuk mempertimbangkan juga tantangan dan kekurangan WFA serta mencari cara untuk mengelolanya dengan baik.

Bagi perusahaan, penting untuk memahami preferensi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung produktivitas dan kesejahteraan. Fleksibilitas dalam sistem kerja bisa menjadi salah satu cara untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.

Pada akhirnya, pilihan sistem kerja yang tepat adalah yang dapat memaksimalkan produktivitas, menjaga keseimbangan work-life balance, dan mendukung kesejahteraan pekerja.