Leet Media

Mengenal Ideologi Fasisme dan Bahayanya bagi Masyarakat

May 6, 2025 By Rio Baressi

6 Mei 2025 – Fasisme adalah ideologi politik yang menekankan kepatuhan mutlak terhadap pemimpin, menolak perbedaan pendapat, dan sering kali menggunakan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaan. Ideologi ini bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi, kebebasan berpikir, dan hak asasi manusia. Artikel ini akan mengupas sejarah fasisme, ciri-cirinya, serta dampaknya di berbagai negara, termasuk jejaknya di Indonesia.

Ciri-Ciri Utama Ideologi Fasisme

Fasisme memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari ideologi lain. Pertama, fasisme menolak demokrasi dan kebebasan berpendapat. Kedua, ideologi ini mengutamakan kepatuhan total kepada pemimpin yang dianggap sebagai sosok tunggal yang tidak boleh dibantah. Ketiga, fasisme sering kali menggunakan propaganda dan kekerasan untuk menekan perbedaan pendapat.

Contoh Penerapan Fasisme dalam Sejarah

  1. Italia di Bawah Benito Mussolini – Awalnya seorang sosialis, Mussolini berubah menjadi diktator yang menekan kebebasan berbicara dan memaksakan keseragaman pendapat.
  2. Jerman di Era Adolf Hitler – Hitler memanfaatkan kebencian rasial untuk membangun nasionalisme ekstrem, yang berujung pada genosida terhadap jutaan orang Yahudi.
  3. Jejak Fasisme di Indonesia – Pada masa penjajahan Jepang, rakyat dipaksa tunduk kepada Kaisar. Di era Orde Baru, kritik terhadap pemerintah bisa berakibat hilangnya nyawa atau kebebasan.

Fasisme dan Pengaruhnya di Indonesia

Fasisme tidak hanya terjadi di Eropa, tetapi juga meninggalkan jejaknya di Indonesia. Pada masa penjajahan Jepang, rakyat dipaksa untuk patuh tanpa syarat. Sementara itu, selama 32 tahun pemerintahan Orde Baru, kebebasan berpendapat sangat dibatasi, dan loyalitas kepada pemimpin menjadi harga mati. Bahkan Ki Hajar Dewantara pernah menyebut sistem pendidikan yang terlalu otoriter sebagai “diktator”, menandakan betapa dekatnya praktik fasis dengan kehidupan sehari-hari.

Mengapa Fasisme Berbahaya

Fasisme tumbuh subur dalam kondisi masyarakat yang dilanda ketakutan, kebimbangan, atau krisis. Ideologi ini menawarkan solusi simplistis dengan mengorbankan kebebasan dan akal sehat. Tanpa disadari, masyarakat bisa terjerumus ke dalam pola pikir fasis, seperti muak terhadap perbedaan pendapat atau mengidolakan pemimpin yang otoriter.

Fasisme adalah ancaman nyata bagi demokrasi dan kebebasan. Penting bagi masyarakat untuk tetap kritis, menghargai perbedaan pendapat, dan waspada terhadap tanda-tanda fasisme dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami bahayanya, kita dapat mencegah ideologi ini mengambil alih ruang publik.