December 10, 2024 By Amandira Maharani
9 Desember 2024 – Indonesia memang surganya kopi. Bukan sekadar dugaan asal, tapi fakta yang bisa dibuktikan dengan deretan angka menakjubkan. Tahun 2023 mencatat sejarah gemilang bagi para pecinta kopi di Nusantara, dengan jumlah coffee shop yang hampir tak terbayangkan – sekitar 10.000 gerai tersebar di berbagai penjuru tanah air.
Bicara soal pendapatan, angkanya sungguh menghebohkan. Industri coffee shop berhasil mengepulkan omzet mencapai 80 triliun rupiah. Bukan sekadar bisnis, tapi sudah jadi kekuatan ekonomi yang nyata.
Kalau lo pikir Jakarta bakal jadi raja coffee shop, silakan pikir ulang! Yogyakarta-lah sang juara sejati dalam kancah persebaran kedai kopi. Bayangkan, kota pelajar ini memiliki sekitar 3.700 gerai coffee shop. Belum termasuk warung tenda, street coffee, atau kopi keliling yang bisa ditemukan di setiap sudut jalan.
Setelah Yogyakarta, Jakarta dan sekitarnya mencatat sekitar 1.500 coffee shop. Bandung mengikuti dengan 594 gerai, sementara Surabaya relatif lebih sedikit dengan 175 coffee shop. Tapi jangan remehkan angka-angka ini!
Perhitungan sederhana menunjukkan fakta mengejutkan. Di Yogyakarta, Anda hampir bisa dipastikan menemukan satu coffee shop setiap 800 meter. Definisi “kepleset” di sini bisa langsung berakhir dengan secangkir kopi di tangan!
Di Jakarta, fenomena coffee shop punya pola tersendiri. Anda bisa menemukan satu hingga dua coffee shop per sepuluh kilometer – pola sebaran yang hampir mirip dengan jumlah SPBU Pertamina yang tersebar di kota. Ini menandakan betapa coffee shop sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem perkotaan di Indonesia.r
Ledakan coffee shop di Indonesia tidak terjadi begitu saja. Pemerintah memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan industri kopi. Melalui berbagai kebijakan dan program, pemerintah mendukung para pelaku usaha kopi mulai dari tingkat local hingga nasional.
Kementerian Koperasi dan UKM secara aktif memberikan fasilitasi melalui program pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Mereka memberikan pelatihan manajemen bisnis, akses permodalan, dan pendampingan bagi para pengusaha coffee shop. Tidak hanya itu, pemerintah juga mendorong promosi kopi Indonesia melalui berbagai even internasional, membantu brand kopi lokal go global.
Pemerintah daerah pun tak kalah antusias. Di Yogyakarta misalnya, pemerintah setempat mendukung ekosistem coffee shop sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif. Mereka menciptakan regulasi yang kondusif, memfasilitasi ruang-ruang kreatif, dan mendorong inovasi dalam industri kopi.
Penelitian Snapcart membongkar rahasia di balik ledakan coffee shop ini. Sekitar 79% masyarakat Indonesia adalah konsumen kopi. Bukan sekadar minum, tapi sudah jadi gaya hidup, budaya, dan ekspresi diri.
Coffee shop bukan sekadar tempat minum kopi. Ia adalah ruang bertemu, bercerita, berkarya, dan berbagi. Dari mahasiswa yang membuat tugas akhir, freelancer yang merampungkan proyek, hingga seniman yang mencari inspirasi – semua menemukan rumahnya di antara deretan meja dan secangkir kopi.
Dengan pertumbuhan yang spektakuler, industri coffee shop di Indonesia tak sekadar trend. Ia adalah ekosistem ekonomi kreatif yang terus berkembang. Setiap coffee shop adalah startup kecil, setiap barista adalah entrepreneur muda, dan setiap cangkir kopi adalah cerita yang menunggu untuk dituturkan.
Jadi, apakah Anda salah satu dari 79% konsumen kopi ini? Atau justru sedang merencanakan coffee shop nomor 10.001? Dunia kopi Indonesia menanti Anda!