Leet Media

Hyundai: Ubah Limbah Makanan jadi Energi Hidrogen

December 7, 2024 By Amandira Maharani

Industri otomotif saat ini sedang mengalami transformasi yang menakjubkan, dengan produsen mobil berlomba-lomba untuk menemukan solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Di tengah dominasi kendaraan listrik, beberapa produsen seperti Hyundai Motor Group (HMG) tengah mengeksplorasi alternatif inovatif untuk menciptakan mobilitas masa depan yang bebas emisi.

Hyundai, produsen otomotif asal Korea Selatan, tidak hanya puas dengan kesuksesan kendaraan listrik mereka, tetapi terus mendorong batas-batas teknologi energi berkelanjutan. Salah satu terobosan terbarunya adalah mengubah limbah makanan menjadi hidrogen hijau, sebuah pendekatan yang menggembirakan dalam upaya mengurangi jejak karbon.

Kerja Sama Lintas Industri untuk Masa Depan Hijau

Pada 29 Agustus, Hyundai Motor Company, Kia Corporation, Hyundai Engineering & Construction, dan Perusahaan Pengelola Situs TPA Sudokwon (SL Corp.) menandatangani nota kesepahaman yang ambisius. Kesepakatan ini bertujuan mengembangkan sistem produksi hidrogen yang memanfaatkan biogas dari limbah makanan, sebuah terobosan signifikan dalam ekonomi sirkular.

Proyek ini memiliki target yang mengesankan: menghasilkan 216 kilogram hidrogen hijau setiap harinya selama dua tahun ke depan. Jumlah tersebut cukup untuk mengisi daya 34 unit Hyundai Nexo, satu-satunya kendaraan listrik sel bahan bakar hidrogen yang diproduksi secara massal oleh Hyundai.

Seung Hyun Hong, Kepala Pusat Penelitian dan Rekayasa Material Hyundai Motor dan Kia, menegaskan komitmen mereka terhadap netralitas karbon. “Kami berambisi menjadi pemimpin global dalam upaya mencapai netralitas karbon melalui pengembangan teknologi bernilai tambah tinggi,” ujarnya.

Proses limbah makanan menjadi biogas

Proses Inovatif Mengubah Sampah Menjadi Energi

Proses ini memanfaatkan fenomena alamiah di mana fermentasi sisa makanan dapat menghasilkan biogas, terutama metana. Teknologi produksi hidrogen dari limbah semakin menarik perhatian sebagai sumber energi terbarukan yang potensial. Hyundai melihat peluang besar dalam mengkonversi apa yang selama ini dianggap sebagai sampah menjadi sumber energi berkelanjutan.

Lebih dari sekadar produksi hidrogen, Hyundai Motor Group memiliki visi yang lebih luas. Mereka berencana mempromosikan kemampuan produksi hidrogen ramah lingkungan dan melakukan penelitian mendalam tentang bahan bakar sintetis terbarukan. Bahkan, mereka sedang mengembangkan teknologi untuk mendaur ulang bahan bakar sintetis yang dapat digunakan pada kendaraan bermesin pembakaran internal yang sudah ada.

Tantangan dan Harapan Masa Depan

Meskipun teknologi ini masih dalam tahap pengembangan, upaya Hyundai menunjukkan potensi besar dalam mengatasi dua tantangan sekaligus: pengelolaan limbah makanan dan kebutuhan akan energi bersih. Dengan mendaur ulang sampah makanan menjadi hidrogen, perusahaan ini memperlihatkan bahwa solusi berkelanjutan tidak hanya mungkin, tetapi juga sangat diperlukan.

Ke depannya, inovasi seperti yang dilakukan Hyundai dapat menjadi model bagi industri global dalam menciptakan ekosistem energi yang lebih hijau dan efisien. Transformasi limbah menjadi energi bukan lagi sekadar konsep futuristik, melainkan realitas yang sedang berkembang.

Hyundai membuktikan bahwa masa depan mobilitas tidak hanya tentang teknologi canggih, tetapi juga tentang bagaimana kita menggunakan sumber daya yang tersedia dengan cara yang lebih cerdas, lebih bersih, dan lebih berkelanjutan.