March 27, 2025 By Abril Geralin
27 Maret 2025 – Kementerian Sosial baru saja merilis daftar 10 tokoh yang diusulkan menjadi Pahlawan Nasional untuk tahun ini. Di antara nama-nama yang ada, dua tokoh besar yang kembali muncul adalah Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Keduanya telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, namun apakah mereka akan resmi dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional?
Selain Soeharto dan Gus Dur, terdapat pula delapan nama lainnya yang diusulkan untuk menerima gelar Pahlawan Nasional. Meski sebagian dari mereka mungkin terdengar asing, setiap tokoh ini memiliki jasa yang sangat berarti untuk perkembangan negara dan bangsa Indonesia. Lalu, siapa saja mereka? Mari kita simak bersama!
Salah satu tokoh yang diusulkan untuk menjadi Pahlawan Nasional adalah Kyai Haji Bisri Syansuri. Beliau dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif, sebuah lembaga pendidikan Islam yang memfokuskan diri pada pendidikan perempuan. Pada masa itu, membuka pintu pendidikan untuk perempuan bukanlah hal yang mudah. Namun, perjuangan beliau berhasil mengubah pandangan dan membuka peluang pendidikan bagi perempuan Indonesia. Selain itu, Kyai Haji Bisri Syansuri juga merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia yang turut berperan dalam menjaga keutuhan negara.
Dari Indonesia Timur, tepatnya dari Sulawesi, ada seorang tokoh besar bernama Idrus Bin Salim Al Jufri. Beliau dikenal sebagai pendiri Alkhairaat, sebuah organisasi pendidikan yang mengintegrasikan pendidikan agama dan ilmu umum. Kontribusi beliau dalam dunia pendidikan sangat luar biasa, terutama di kawasan Indonesia Timur. Alkhairaat tidak hanya mencetak generasi yang memahami agama dengan baik, tetapi juga memiliki pengetahuan umum yang mendalam. Ini menjadikan Alkhairaat sebagai salah satu lembaga pendidikan yang sangat dihormati di Indonesia.
Dari Aceh, kita mengenal Teuku Abdul Hamid Azwar. Beliau adalah seorang tokoh yang memiliki peran besar dalam mendirikan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Selain itu, beliau juga turut menyumbangkan hartanya untuk memperkuat militer Indonesia pada masa-masa awal kemerdekaan. Jasa beliau dalam memperkuat sistem pertahanan negara sangat signifikan, terutama pada masa-masa yang penuh tantangan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.
Kyai Haji Abbas Abdul Jamil adalah seorang panglima santri yang memimpin perjuangan dalam Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Sebagai seorang tokoh yang memiliki peran besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, beliau telah menunjukkan keberanian dan keteguhan dalam berjuang melawan Belanda. Peran beliau dalam mempertahankan Surabaya menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dari Bali, ada nama Kapten Mudita, seorang pahlawan yang gugur saat melawan Belanda dengan semangat “Merdeka 100 persen”. Semangat perjuangan beliau yang pantang menyerah dan tekad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia sangat patut diapresiasi. Meski mungkin tidak banyak yang mengenal nama beliau, perjuangan Kapten Mudita patut dikenang dalam sejarah bangsa ini.
Prof. Dr. Midian Sirait adalah tokoh yang berjasa dalam pengembangan bidang farmasi dan pendidikan di Indonesia. Beliau memiliki kontribusi yang sangat besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan di tanah air. Dedikasi beliau dalam mengembangkan pendidikan serta ilmu farmasi sangat membantu Indonesia dalam mencetak tenaga-tenaga ahli yang berkompeten di bidangnya. Prof. Dr. Midian Sirait juga dikenal sebagai sosok yang selalu memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Deman Tende adalah tokoh asal Sulawesi Barat yang memiliki kontribusi luar biasa bagi negara. Meski informasi tentang beliau mungkin tidak sepopuler tokoh lainnya, jasa-jasanya untuk negara tidak dapat dipandang sebelah mata. Dedikasi dan semangat perjuangan beliau dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia layak mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang setimpal.
Kyai Haji Yusuf Hasyim adalah pengasuh Pesantren Tebuireng yang memiliki peran penting dalam mencetak generasi penerus bangsa dengan nilai-nilai Islam dan nasionalisme. Sebagai seorang tokoh pendidikan, beliau telah mengajarkan pentingnya integrasi antara nilai agama dan semangat kebangsaan. Pesantren Tebuireng, yang menjadi tempat pendidikan banyak tokoh penting di Indonesia, turut memberikan kontribusi besar bagi perkembangan karakter bangsa.
Dari 10 nama yang diusulkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional tahun ini, tentu masing-masing memiliki jasa yang sangat berharga bagi Indonesia. Namun, keputusan untuk memberikan gelar ini tentu harus melalui proses yang sangat selektif. Gus Dur dan Soeharto, meski keduanya adalah tokoh besar dalam sejarah Indonesia, memiliki pandangan yang berbeda di masyarakat. Gus Dur dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan pluralisme dan demokrasi, sementara Soeharto memiliki peran besar dalam pembangunan Indonesia meski juga banyak mendapat kritik terkait pemerintahan otoriternya.
Namun, selain keduanya, delapan tokoh lainnya juga memiliki kontribusi yang tak kalah besar, baik dalam pendidikan, perjuangan di medan perang, maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Setiap tokoh memiliki perjuangannya masing-masing yang layak untuk dihargai.