Leet Media

Dampak Kepemimpinan Militer pada Nasib Negara

May 12, 2025 By Rio Baressi

12 Mei 2025 – Kepemimpinan militer sering kali dianggap sebagai solusi cepat untuk mengatasi ketidakstabilan politik, namun kenyataannya banyak negara yang justru mengalami kemunduran di berbagai sektor ketika dipimpin oleh rezim militer. Artikel ini akan mengulas dampak kepemimpinan militer di tiga negara—Mesir, Myanmar, dan Sudan—serta bagaimana kebijakan otoriter memengaruhi ekonomi, hak asasi manusia, dan stabilitas sosial.

Mesir Krisis Ekonomi di Bawah Kepemimpinan Otoriter

Kompas.com

Mesir dipimpin oleh Abdel Fattah el-Sisi, mantan panglima militer yang menggulingkan Presiden Mohamed Morsi pada 2013. Di bawah kepemimpinannya, Mesir menerapkan kebijakan otoriter yang membatasi kebebasan sipil.

Dampak Kebijakan Militer

Myanmar Kehancuran Ekonomi dan Krisis Kemanusiaan

CNBC Indonesia

Myanmar mengalami kudeta militer pada 2021 yang menggulingkan pemerintahan sipil terpilih. Jenderal Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan dan menghentikan transisi demokrasi.

Dampak Kudeta Militer

Sudan Perang Saudara dan Kehancuran Ekonomi

Anadolu Ajansı

Sudan dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan setelah kudeta pada Oktober 2021. Kudeta ini memicu perang saudara yang berkepanjangan dan kehancuran ekonomi.

Dampak Kepemimpinan Militer

Kepemimpinan militer di Mesir, Myanmar, dan Sudan telah membuktikan bahwa rezim otoriter sering kali gagal membawa stabilitas dan kemakmuran. Sebaliknya, kebijakan represif justru memperburuk ekonomi, memicu krisis kemanusiaan, dan mengikis hak asasi manusia. Pertanyaan besar kini adalah: Akankah negara-negara ini pulih, atau justru semakin terpuruk?