June 6, 2025 By RB
6 Juni 2025 – Dengan wilayah perairan seluas 3,25 juta km², Indonesia membutuhkan sistem pertahanan maritim yang kuat. TNI Angkatan Laut membentuk tiga Komando Armada (Koarmada) sebagai tulang punggung pertahanan di lautan Nusantara. Artikel ini akan mengupas struktur, wilayah tanggung jawab, dan peran strategis ketiga Koarmada dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Koarmada RI merupakan kesatuan baru dalam struktur TNI AL yang diresmikan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada tahun 2022. Pembentukannya bertujuan meningkatkan kekuatan dan kemampuan Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia.
Sebagai Komando Utama Operasi (Kotama Ops), Koarmada bertanggung jawab atas operasi militer di laut. Sementara sebagai Komando Utama Pembinaan (Kotama Bin), Koarmada mengurusi pembinaan personel dan satuan di bawahnya. Setiap Koarmada dipimpin oleh Panglima Koarmada (Pangkoarmada) berpangkat Laksamana Muda (bintang dua).
Di bawah Koarmada terdapat Lantamal (Pangkalan Utama TNI AL) yang berfungsi sebagai basis operasi kapal perang, pesawat udara, dan marinir. Lantamal dipimpin oleh Danlantamal berpangkat Laksamana Pertama (bintang satu) dengan tugas:
Lantamal membawahi Lanal (Pangkalan TNI AL) yang menyediakan dukungan logistik dan administrasi seperti:
Lanal dipimpin oleh Danlanal dengan pangkat mulai dari Mayor hingga Laksamana Pertama, tergantung kelas pangkalan.
Bermarkas di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Koarmada I mengawasi:
Berbasis di Surabaya, Koarmada II bertugas di:
Termuda yang diresmikan 2018, Koarmada III di Sorong membawahi:
Dengan luas wilayah perairan Indonesia, tiga Koarmada saat ini menghadapi tantangan:
Wacana penambahan Koarmada IV terus dikaji untuk memperkuat pengawasan di kawasan timur Indonesia, khususnya sekitar Laut Banda dan perairan Maluku.
Tiga Koarmada TNI AL merupakan sistem pertahanan berlapis yang menjamin kedaulatan Indonesia di laut. Dengan struktur komando yang jelas dan distribusi wilayah yang seimbang, Koarmada I, II, dan III bekerja sinergis menjaga “tanah air” yang sesungguhnya 2/3-nya adalah lautan.