February 21, 2025 By jay
20 Januari 2025 – Manusia selalu memiliki ketertarikan besar terhadap luar angkasa, dan pendaratan di Bulan merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah eksplorasi manusia. Sejak program Apollo NASA dimulai, sebanyak 12 astronot telah menginjakkan kaki di permukaan Bulan, membawa serta harapan dan ambisi umat manusia untuk menjelajahi dunia di luar Bumi. Namun, setelah misi terakhir pada tahun 1972, perjalanan berawak ke Bulan sempat terhenti. Kini, dengan program Artemis yang sedang dikembangkan, eksplorasi Bulan kembali menjadi fokus utama, menandai era baru dalam perjalanan luar angkasa.
Sejak pertama kali NASA mengirim manusia ke Bulan pada tahun 1969, banyak perdebatan muncul mengenai kebenaran misi ini. Ada yang percaya bahwa pendaratan di Bulan adalah pencapaian luar biasa bagi umat manusia, sementara sebagian lainnya menganggapnya sebagai rekayasa. Namun, fakta sejarah dan bukti ilmiah menunjukkan bahwa hingga saat ini setidaknya ada 12 astronot yang benar-benar pernah menginjakkan kaki di Bulan.
Pada 20 Juli 1969, misi Apollo 11 berhasil membawa manusia pertama kali ke Bulan. Neil Armstrong menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di permukaan Bulan, diikuti oleh Buzz Aldrin. Kata-kata ikonik Armstrong, “That’s one small step for man, one giant leap for mankind,” menjadi simbol pencapaian luar biasa dalam eksplorasi luar angkasa.
Tak lama setelah keberhasilan Apollo 11, NASA kembali mengirimkan misi Apollo 12 pada tahun yang sama. Kali ini, dua astronot, Pete Conrad dan Alan Bean, berhasil mendarat di Bulan. Misi mereka tidak hanya mengukuhkan keberhasilan pendaratan manusia di Bulan, tetapi juga melakukan berbagai eksperimen ilmiah di permukaan satelit Bumi ini.
Pada tahun 1971, dua misi kembali diluncurkan: Apollo 14 dan Apollo 15. Apollo 14 membawa Alan Shepard dan Edgar Mitchell ke Bulan. Alan Shepard dikenal sebagai satu-satunya astronot yang pernah bermain golf di Bulan.
Sementara itu, Apollo 15 menjadi misi pertama yang membawa Lunar Roving Vehicle (kendaraan penjelajah Bulan). David Scott dan James Irwin menggunakannya untuk menjelajahi permukaan Bulan lebih jauh dibandingkan misi-misi sebelumnya.
Pada tahun 1972, dua misi terakhir program Apollo, yaitu Apollo 16 dan Apollo 17, membawa empat astronot lainnya ke Bulan. John Young dan Charles Duke berhasil mendarat dalam misi Apollo 16, sementara Apollo 17 mengantar Eugene Cernan dan Harrison Schmitt. Eugene Cernan menjadi manusia terakhir yang berjalan di Bulan hingga saat ini, sebelum misi berawak ke Bulan dihentikan.
Jika manusia sudah bisa mendarat di Bulan sejak 1969, mengapa tidak ada lagi misi ke Bulan setelah tahun 1972? Padahal, teknologi saat ini jauh lebih maju dibandingkan era Apollo. Ada beberapa alasan utama yang menyebabkan eksplorasi Bulan berhenti selama beberapa dekade.
Misi luar angkasa, terutama pendaratan manusia di Bulan, membutuhkan biaya yang sangat besar. Pada masa Apollo, anggaran NASA mencapai sekitar 4% dari total anggaran federal Amerika Serikat. Namun, setelah beberapa misi berhasil, pemerintah AS mulai mempertimbangkan efektivitas biaya dan memutuskan untuk mengalokasikan dana ke bidang lain yang dianggap lebih penting.
Pada masa Perang Dingin, eksplorasi luar angkasa menjadi ajang persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Keberhasilan Apollo 11 dalam membawa manusia ke Bulan dianggap sebagai kemenangan besar dalam perlombaan antariksa. Namun, setelah perang dingin mereda, fokus pemerintah Amerika mulai bergeser ke bidang lain, seperti pertahanan, ekonomi, dan penelitian di orbit rendah Bumi.
Ketika Apollo 11 sukses, dunia menyaksikan momen bersejarah yang luar biasa. Namun, setelah beberapa misi berikutnya dilakukan, minat publik terhadap eksplorasi Bulan mulai menurun. Banyak orang menganggap bahwa pendaratan di Bulan bukan lagi sesuatu yang baru, sehingga eksplorasi luar angkasa tidak lagi menjadi prioritas utama dalam kebijakan pemerintah.
Meski eksplorasi berawak ke Bulan sempat terhenti, NASA kini kembali bersiap untuk mengirim manusia ke Bulan melalui program Artemis. Misi Artemis 2, yang direncanakan akan diluncurkan pada April 2026, akan menjadi tonggak sejarah baru dalam eksplorasi luar angkasa.
Artemis 2 akan membawa Christina Hammock Koch dan Victor Glover, yang akan mencetak sejarah sebagai wanita dan orang kulit hitam pertama yang menginjakkan kaki di Bulan. Misi ini tidak hanya bertujuan untuk eksplorasi, tetapi juga sebagai langkah awal dalam persiapan pendaratan manusia di Mars di masa depan.
Sejarah telah mencatat bahwa 12 astronot telah menginjakkan kaki di Bulan, dengan misi terakhir terjadi pada tahun 1972. Meski eksplorasi sempat terhenti selama lebih dari lima dekade, kini NASA kembali merencanakan misi berawak ke Bulan dengan Artemis 2 pada tahun 2026. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya kembali minat terhadap eksplorasi luar angkasa, masa depan perjalanan manusia ke Bulan dan luar angkasa tampak lebih cerah dari sebelumnya.