Dalam era digital saat ini, TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer, terutama di kalangan generasi muda. Namun, popularitas ini juga membawa resiko dan tantangan tersendiri. Seperti halnya, kasus seorang Tiktoker bernama Gunawan Dasbor menggemparkan publik setelah ia ditangkap oleh polisi terkait dugaan promosi judi online atau “judol”. Kasus ini tidak hanya menarik perhatian pengguna TikTok, tetapi juga menimbulkan perdebatan mengenai etika dan tanggung jawab dalam membuat konten di media sosial.
Asal Mula Penangkapan Gunawan Sadbor
Gunawan Sadbor dikenal sebagai pelopor live streaming joget “Beras Habis Bor” di Kampung Babakan Baru, Desa Bojongkembar, Sukabumi. Dengan lebih dari 690 ribu pengikut di TikTok, ia berhasil menarik perhatian netizen dengan konten-kontennya yang menghibur dan penuh energi. Setiap kali melakukan siaran langsung, video yang diunggahnya bisa mendapatkan ratusan ribu like dan komentar.
Pendapatan dari setiap sesi live streaming berkisar antara 400 ribu hingga 700 ribu rupiah, yang membuat banyak warga desa terinspirasi untuk mengikuti jejaknya dan meninggalkan pekerjaan mereka sebagai petani atau buruh. Sadbor menjadi harapan bagi banyak orang di desanya. Ia menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan keberanian, seseorang dapat meraih kesuksesan tanpa harus terjebak dalam pekerjaan tradisional yang mungkin tidak memberikan imbalan yang memadai. Namun, keberhasilannya juga membawa konsekuensi yang tidak terduga.
Pada tanggal 31 Oktober 2024, Gunawan Sadbor ditangkap oleh pihak kepolisian Polres Sukabumi. Penangkapan ini dilakukan setelah adanya laporan bahwa ia diduga mempromosikan judi online selama siaran langsungnya. Sebelum ditangkap, Sadbor sempat membuat video klarifikasi di akun TikTok-nya, dengan membantah tuduhan tersebut dan menjelaskan bahwa banyak akun yang tidak terkontrol masuk ke live streaming-nya.
Dalam video klarifikasi, Sadbor menegaskan bahwa ia tidak bekerja sama dengan situs judi online dan menyatakan bahwa semua tuduhan tersebut tidak benar. Namun, meskipun klarifikasinya sudah disampaikan, pihak kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan dan menetapkan Gunawan sebagai tersangka. Penangkapan ini justru menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. Seperti ada yang mendukung tindakan polisi untuk memberantas judi online, sementara pihak lain merasa tindakan tersebut terlalu berlebihan.
Setelah penangkapan Gunawan Sadbor, suasana di kampung tempat tinggalnya mendadak sepi. Aktivitas live streaming yang sebelumnya hampir berlangsung selama 24 jam kini terhenti. Warga yang dulunya aktif mengikuti tren joget TikTok kini tampak enggan untuk melanjutkan kegiatan tersebut. Kepala desa setempat mengungkapkan bahwa keberadaan Sadbor telah membantu meningkatkan perekonomian lokal melalui konten kreatifnya.
Namun, situasi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang dampak negatif dari fenomena live streaming yang tidak terkontrol. Banyak warga desa yang sebelumnya bergantung pada pendapatan dari siaran langsung, kini harus kembali ke pekerjaan lama mereka yang lebih tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun platform seperti TikTok menawarkan peluang baru, maka kita harus siap untuk menerima resiko besar yang akan terjadi.
Pentingnya Kebijaksanaan dalam Membuat Konten
Sebagai generasi muda yang aktif di media sosial, penting bagi Gen Z untuk lebih bijak dalam membuat konten. Kasus Gunawan Sadbor menunjukkan bagaimana konten kreatif dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan yang tidak baik.
Meskipun platform seperti TikTok memberikan peluang untuk mengekspresikan diri dan meraih popularitas, pengguna harus tetap berhati-hati agar tidak terjebak dalam masalah hukum atau etika. Penting juga untuk memahami bahwa setiap konten yang kita buat memiliki konsekuensi. Konten yang tampaknya sederhana bisa saja menarik perhatian pihak berwenang jika dianggap melanggar hukum atau norma sosial. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk mematuhi aturan dan pedoman komunitas saat membuat konten di platform media sosial.
Kasus penangkapan Gunawan Sadbor menjadi pengingat bagi kita semua tentang potensi risiko dalam dunia digital. Meskipun TikTok adalah platform yang menyenangkan dan penuh kreativitas, penting untuk selalu ingat bahwa tindakan kita di dunia maya dapat memiliki dampak yang signifikan di dunia nyata. Dengan meningkatnya popularitas live streaming dan konten kreatif lainnya, generasi muda perlu lebih bijak dalam memilih jenis konten yang akan diproduksi.
Bijaklah dalam menggunakan platform media sebagai ajang untuk menyebarkan hal-hal positif dan menginspirasi orang lain tanpa melanggar hukum atau norma sosial. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pengguna media sosial untuk lebih berhati-hati dalam berkreasi dan berinteraksi secara online. Dengan memahami tanggung jawab kita sebagai pembuat konten, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan positif bagi semua orang. Wujudkan komunitas online yang mendukung kreativitas tanpa harus menyalahgunakan etika dan hukum. (ZN/JS)