Leet Media

Water Taxi di Bali Mulai Beroperasi di Bali Desember 2025, Perjalanan dari Bandara Lebih Cepat

March 6, 2025 By Reynaldi Aditya Ramadhan

taxi air bali

7 Maret 2025 – Bali, sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia, kian hari semakin dihadapkan pada permasalahan kemacetan lalu lintas yang mempengaruhi mobilitas wisatawan dan warga lokal. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah merancang solusi dengan menghadirkan water taxi, yang rencananya mulai beroperasi pada Desember 2025. Dengan layanan ini, perjalanan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke beberapa destinasi wisata utama diharapkan lebih cepat dan efisien.

Mengapa Water Taxi Dibutuhkan?

Bali Selatan, yang mencakup wilayah Kuta, Seminyak, dan Uluwatu, kerap mengalami kemacetan parah, terutama saat musim liburan. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang menjadi pintu masuk utama wisatawan juga semakin padat, membuat perjalanan menuju destinasi wisata utama memakan waktu lebih lama.

Menurut Wakil Menteri Perhubungan, proyek water taxi diharapkan menjadi alternatif transportasi yang lebih cepat dan nyaman dibanding jalur darat yang sering macet. Uji coba awal menggunakan kapal jukung menunjukkan waktu tempuh dari bandara ke Seminyak atau Uluwatu sekitar 35-40 menit. Jika menggunakan kapal yang lebih modern, perjalanan ini dapat dipersingkat menjadi sekitar 25-30 menit.

Rute Water Taxi di Bali

Pemerintah telah merancang jalur utama water taxi yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan beberapa destinasi wisata utama, antara lain:

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa layanan ini akan menjadi bagian dari upaya integrasi transportasi publik di Bali, yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak opsi perjalanan bagi wisatawan maupun warga lokal.

Gubernur Bali Wayan Koster juga menyatakan dukungannya terhadap proyek ini dan mengungkapkan bahwa pemerintah pusat akan membantu dalam penyediaan infrastruktur serta pengadaan kapal. Dengan adanya jalur laut ini, wisatawan dan penduduk lokal diharapkan memiliki pilihan yang lebih cepat dan nyaman dibandingkan jalur darat.

Tantangan dan Hambatan di Lapangan

Meski terdengar menjanjikan, proyek ini menghadapi beberapa tantangan yang harus diatasi agar bisa berjalan efektif:

Perbandingan dengan Negara Lain

Konsep water taxi bukan hal baru dan telah diterapkan di beberapa negara lain seperti Thailand, Italia, dan Amerika Serikat. Di Bangkok, taksi air berbasis aplikasi telah tersedia di kanal-kanal utama kota, memberikan alternatif transportasi yang cepat dan efisien. Sementara di Venesia, sistem transportasi berbasis air telah menjadi bagian integral mobilitas masyarakat.

Jika ingin berhasil, sistem water taxi di Bali harus mengadopsi praktik terbaik dari negara-negara ini, termasuk regulasi ketat, operasional yang efisien, serta dukungan penuh dari masyarakat dan pelaku industri pariwisata.

Water taxi memang terdengar sebagai solusi inovatif untuk mengatasi kemacetan di Bali, namun implementasinya harus benar-benar matang agar tidak menjadi sekadar proyek ambisius yang sulit direalisasikan. Infrastruktur, biaya operasional, serta respons dari masyarakat akan menjadi faktor penentu keberhasilan proyek ini.

Apakah water taxi bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi kemacetan di Bali? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!

Related Tags & Categories :

highlight