June 9, 2025 By RB
9 Juni 2025 – Permintaan masyarakat Pulau Gag agar aktivitas penambangan nikel dilanjutkan mengemuka saat Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melakukan peninjauan langsung ke lokasi tambang PT Gag Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Kunjungan ini dilakukan setelah aktivitas tambang sempat dihentikan sementara akibat laporan dampak lingkungan.
Dalam kunjungannya ke Pulau Gag, Menteri Bahlil berdialog dengan masyarakat setempat. Warga menyatakan bahwa kehadiran PT Gag Nikel memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka, khususnya yang berprofesi sebagai nelayan.
“Warga yang dominan merupakan nelayan, menyebutkan mereka mendapatkan keuntungan dengan menjual hasil tangkapannya ke perusahaan PT Gag Nikel.”
Salah satu warga bernama Fathah Abanovo (33) menyampaikan bahwa aktivitas penangkapan ikan tetap berjalan normal meskipun ada tambang di wilayah tersebut.
“Aktivitas penangkapan ikan berjalan seperti biasa, air tetap jernih, kualitas air juga bagus,” ujar Fathah.
Ia juga menjelaskan bahwa perusahaan membantu mereka membeli bahan bakar dan alat pancing untuk bekerja. Pendapat serupa diungkapkan Lukman Harun (34), warga Pelugak, yang juga seorang nelayan.
“Air tidak berubah sejak puluhan tahun lalu hingga kini, biasa saja. Sejak adanya tambang, ikan-ikan karang sebagai tangkapan tidak berubah, juga kalau dimakan, aman,” tutur Lukman.
Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam turut serta mendampingi kunjungan Menteri Bahlil. Mereka memberikan penjelasan terkait isu-isu negatif yang berkembang di media sosial.
“Kita pastikan mungkin video itu bukan dari Gag, bukan dari Piaynemo, mungkin dari tempat lain. Mereka ambil dari mana kita juga tidak tahu, tapi yang pasti bukan dari penambangan di Pulau Gag,” kata Elisa.
Elisa juga menyampaikan bahwa masyarakat lokal sangat berharap agar penambangan tidak dihentikan.
“Ketika kami sampai di sana, masyarakat lokal, semua yang ada di situ, kecil, besar, perempuan, tua, muda, mereka menangis, minta Pak Menteri bahwa ini tidak boleh ditutup, ini harus dilanjutkan.”
Bupati Orideko menyampaikan pandangan yang sama setelah melihat langsung kondisi di lapangan.
“Mereka tidak mau tambang ditutup, karena itu untuk menopang kehidupannya. Mereka menginginkan itu, karena itu, kami berharap kebetulan ada Pak Menteri di sini untuk membuka tambang itu,” katanya.
Namun demikian, Orideko juga mengingatkan pentingnya pengawasan lingkungan.
“Mari sama-sama kita jaga Raja Ampat, kita kasih promosi yang baik jangan sampai Raja Ampat ini jadi negatif, wisatawan jadi berkurang. Kita harus jaga kawasan wisata kita agar ke depan tidak dicemari,” jelasnya.
Menteri ESDM sebelumnya telah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan operasi PT Gag Nikel guna menindaklanjuti aduan masyarakat terkait dampak tambang terhadap kawasan wisata Raja Ampat.
“Agar tidak terjadi kesimpangsiuran, maka kami sudah memutuskan lewat Dirjen Minerba, untuk status daripada IUP PT Gag itu kami untuk sementara kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan, kita akan cek,” kata Bahlil.
Dalam temu media di Sorong, Bahlil juga menegaskan pentingnya memverifikasi langsung isu-isu yang berkembang di media sosial.
“Saya menyempatkan diri bersama Gubernur dan Bupati Raja Ampat melakukan kunjungan ke Pulau Gag, Raja Ampat, naik heli dalam rangka merespons apa yang menjadi perkembangan pemberitaan di media sosial. Kami menghargai semuanya, pemberitaan itu kami hargai dan bentuk penghargaan itu adalah kita terus cek, supaya lebih objektif dengan kondisi yang ada,” ujarnya.
PT Gag Nikel merupakan pemegang Kontrak Karya Generasi VII No. B53/Pres/I/1998 yang ditandatangani pada 19 Januari 1998. Sejak tahun 2008, PT ANTAM Tbk. telah mengakuisisi seluruh saham APN Pty. Ltd., sehingga kendali penuh perusahaan berada di tangan PT ANTAM Tbk.
Related Tags & Categories :