Leet Media

Wamen Stella Christie: Beasiswa Negara Adalah Utang yang Harus Dibayar oleh Penerimanya

June 19, 2025 By RB

19 Juni 2025 – Beasiswa dari pemerintah bukan sekadar bantuan pendidikan. Menurut Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, beasiswa adalah bentuk investasi negara yang berasal dari pajak rakyat. Oleh karena itu, beasiswa layak dianggap sebagai utang yang harus dibayar kembali dalam bentuk kontribusi nyata bagi bangsa.

Stella Christie Tegaskan Beasiswa Adalah Investasi Negara

Dalam acara pembekalan bagi penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Angkatan IV dan Beasiswa Garuda 2025 yang digelar di Gedung Kemdiktisaintek, Jakarta Pusat, pada 16 Juni 2025, Stella menyampaikan pernyataan yang tegas dan sarat tanggung jawab.

“Pertama kita mengingatkan kepada adik-adik kita bahwa ini adalah investasi negara. Ini adalah utang yang suatu saat harus dibayar dan akan ditagih. Dan ini adalah sumbangsih dari seluruh rakyat Indonesia. Kita memungkinkan bisa memberikan beasiswa karena itu uang negara, uang yang berasal dari pajak dari seluruh rakyat,” ujarnya.

Menurut pemilik gelar Ph.D. bidang Psikologi Kognitif dari Northwestern University ini, beasiswa diberikan bukan hanya untuk membiayai pendidikan penerimanya, tetapi juga sebagai bentuk harapan rakyat terhadap masa depan Indonesia.

Tanggung Jawab Moral dan Komitmen Kontribusi

Stella menyampaikan bahwa tidak ada perjanjian tertulis yang mewajibkan penerima beasiswa untuk segera kembali ke Tanah Air. Namun, komitmen moral untuk memberi kembali kepada negara menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.

“Perjanjian itu tidak mengikat. Kenapa? Karena untuk bisa mendapatkan sumbangsih yang terbaik dari anak-anak kita, itu bukan berarti dalam jangka waktu mereka harus pulang. Tapi kalau mereka pulang tapi belum mengembangkan yang terbaik, mereka tidak bisa bekerja di pekerjaan yang terbaik, itu bahkan akan sia-sia investasi kita,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya agar para penerima beasiswa tidak berdiam di zona nyaman. Mereka diminta terus mengembangkan diri dan menjadi duta bangsa, baik selama studi di luar negeri maupun setelahnya.

“Kita ingin mereka ini menjadi suatu duta dari investasi negara ini, agar mereka menjadi yang sebaik-baiknya, dan mereka bisa sungguh membangun negara ini dengan potensi yang maksimal,” tambahnya.

Peran Strategis Diaspora dan Harapan dari Lemhanas

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Lemhanas, Ace Hasan Syadzily, turut mengingatkan pentingnya kontribusi diaspora Indonesia yang berpendidikan tinggi.

“Menurut laporan World Bank, sekitar 10 persen dari diaspora Indonesia yang berpendidikan tinggi banyak menetap di luar negeri tanpa keterlibatan strategis terhadap pembangunan sumber,” tutur Ace.

Ia mengimbau agar para penerima beasiswa tidak menjadi bagian dari statistik tersebut, melainkan berkontribusi aktif terhadap pembangunan Indonesia melalui ilmu dan pengalaman yang diperoleh di luar negeri.

Program Beasiswa dan Visi Jangka Panjang Pembangunan SDM

Acara pembekalan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membentuk sumber daya manusia unggul. Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dan Beasiswa Garuda sendiri ditujukan bagi siswa berprestasi yang akan melanjutkan pendidikan di kampus-kampus ternama seperti National University of Singapore, UC Berkeley, hingga University of Toronto.

Meski program BIM tak lagi dibuka untuk tahun depan, Beasiswa Garuda akan melanjutkan peran strategisnya dalam mendukung Sekolah Unggulan Garuda yang menjadi bagian dari roadmap pengembangan SDM nasional.

Related Tags & Categories :

highlight