December 2, 2025 By pj

2 Desember 2025 – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terkini yang memilukan tentang bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera. Per Selasa, 2 Desember 2025, korban jiwa yang meninggal dunia telah mencapai 604 orang, dengan 464 orang masih dinyatakan hilang. Lebih dari 2,1 juta jiwa terdampak oleh bencana hidrometeorologi ini, yang menandakan salah satu tragedi alam terbesar dalam sejarah terkini Indonesia.
Berdasarkan laporan resmi dari Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), bencana ini telah menyebabkan korban jiwa yang signifikan di tiga provinsi utama. “Sumatera Utara 283 jiwa, Sumatera Barat 165 jiwa, dan Aceh 156 jiwa,” demikian laporan resmi yang dirilis Pusdatin BNPB. Selain korban meninggal, tercatat 2.600 orang mengalami luka-luka. Bencana ini juga memaksa ratusan ribu warga untuk mengungsi. “Jumlah terdampak 1,5 juta jiwa dan 570.000 orang mengungsi,” dikutip dari situs BNPB.
Aceh menjadi salah satu wilayah dengan dampak terberat. BNPB mencatat 156 warga meninggal dunia, 181 orang hilang, dan 1.800 orang luka-luka. Di Sumatera Barat, jumlah korban meninggal mencapai 165 orang, sementara 114 warga masih dalam pencarian. Sebanyak 112 warga mengalami luka-luka. Sementara itu, Sumatera Utara mencatat jumlah korban meninggal terbanyak, yaitu 283 orang. Selain itu, 169 warga masih hilang, dan 613 orang luka-luka.
Sejumlah daerah, seperti Agam, Tanah Datar, dan Pesisir Selatan menjadi lokasi paling terdampak karena kombinasi curah hujan ekstrem dan kontur perbukitan yang rawan longsor. Di Sumatera Utara, banyak wilayah dihantam banjir bandang yang menghancurkan permukiman, jalan, hingga jembatan. Kondisi tersebut menyulitkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan.
Kerusakan infrastruktur akibat bencana ini tercatat cukup signifikan dan meluas. BNPB mencatat sedikitnya 3.500 rumah rusak berat, 4.100 rumah rusak sedang, dan 20.500 rumah rusak ringan akibat banjir Sumatera. Rumah dengan kategori kerusakan berat sebanyak 3.500 unit; kategori sedang 4.100 unit; kategori ringan 20.500 unit. Kerusakan juga melanda fasilitas publik yang vital. Tak hanya itu, fasilitas pendidikan yang terdampak bencana ada 282 unit dan jembatan rusak mencapai 271 unit. Kerusakan ini mengakibatkan gangguan serius terhadap mobilitas warga dan aktivitas pendidikan.
Operasi pencarian korban hilang masih terus berlangsung di tengah kondisi yang sulit. Banyak warga terluka akibat tertimpa material longsor atau terseret arus banjir. Operasi pencarian masih berlangsung dengan dukungan tim SAR gabungan, TNI, Polri, dan relawan daerah. BNPB menegaskan bahwa data yang dirilis masih bersifat dinamis dan akan terus diperbarui seiring dengan proses assessment di lapangan. Petugas lapangan masih melakukan asesmen, pendataan ulang warga terdampak, dan verifikasi laporan orang hilang akibat banjir Sumatera. Pembaruan data akan diumumkan secara berkala melalui situs resmi BNPB untuk memastikan publik mendapat informasi akurat.
Leet Media mengajak kamu berdonasi untuk saudara kita di Sumatera yang terkena dampak bencana ini, melalui Kitabisa.com. Klik link berikut untuk donasi http://kitabisa.com/setarapedulisumatera