Leet Media

Timnas Kalah dari Australia, Kepala Badan Gizi Nasional: “Karena Gizinya Tidak Bagus dan Banyak Lahir dari Kampung”

March 24, 2025 By Rio Baressi

Sumber: Detik News

24 Maret 2025 – Pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, baru-baru ini menjadi sorotan publik. Ia menghubungkan masalah gizi masyarakat Indonesia dengan performa Tim Nasional Sepak Bola Indonesia. Dalam pandangannya, kekurangan gizi menjadi salah satu penyebab utama mengapa Timnas Indonesia sering kesulitan memenangkan pertandingan.

Korelasi antara Gizi dan Performa Timnas Indonesia

Dadan mengungkapkan bahwa pemain Timnas Indonesia mengalami tantangan besar dalam mempertahankan performa selama 90 menit pertandingan akibat gizi yang tidak memadai. Ia menyoroti fakta bahwa banyak pemain berasal dari keluarga kurang mampu di pedesaan, di mana akses terhadap makanan bergizi masih sangat terbatas. 

“Jadi jangan heran kalau PSSI itu sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus, dan banyak pemain bola lahir dari kampung,” ujarnya dalam sebuah acara di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, 22 Maret 2025.

Dadan juga mencatat bahwa 60 persen masyarakat Indonesia belum pernah menikmati menu makanan dengan gizi seimbang. 

“Kalau makan itu ada nasi, bala-bala, mie atau bihun, kerupuk, kecap, semua karbohidrat. Itu sudah cukup bagi mereka bahagia. Yang penting anaknya bisa hidup,” jelasnya.

Program Makan Bergizi Gratis sebagai Solusi

Untuk mengatasi masalah ini, BGN telah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bertujuan memberikan intervensi gizi kepada bayi, balita, dan anak-anak dari tingkat SD hingga SMA. Harapannya, dalam 20 tahun ke depan, generasi muda Indonesia akan memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik dan menjadi tenaga kerja produktif.

Dadan menyoroti pentingnya belajar dari Jepang, yang telah menjalankan program makan bergizi selama lebih dari satu abad. 

“Apalagi Jepang yang makan bergizi sudah 100 tahun, IQ rata-rata tertinggi dunia Jepang karena makan bergizinya sudah 100 tahun,” kata Dadan.

Kritik terhadap Pernyataan Kepala BGN

Namun, pernyataan Dadan tidak luput dari kritik. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyebut komentar Dadan terlalu berlebihan dan tidak relevan. 

“Kepala BGN jangan terlalu lebay menyangkutpautkan PSSI dengan makanan bergizi. Apalagi menyampaikan statement bahwa pemain Indonesia kurang makan bergizi,” ujar Lalu dalam keterangannya pada 23 Maret 2025.

Menurutnya, Dadan seharusnya fokus pada pelaksanaan program MBG yang masih menghadapi banyak tantangan di lapangan, daripada mengeluarkan pernyataan sensasional yang mengaitkan kekalahan Timnas dengan kurangnya gizi. 

“Sebaiknya Kepala BGN fokus saja mensukseskan program MBG. Jangan buat gimmick statement,” tegasnya.

Lalu menegaskan bahwa tugas utama BGN adalah memastikan keberhasilan program MBG sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia juga meminta agar Dadan berhenti membuat “gimmick statement” yang tidak substansial dan lebih baik mengarahkan upaya pada perbaikan gizi masyarakat secara menyeluruh.

Prestasi dan Tantangan Timnas Indonesia

Dalam pertandingan terakhir melawan Australia, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan telak 1-5. Kekalahan ini menjadi sorotan karena sekaligus menandai debut pelatih baru, Patrick Kluivert. Selain itu, netizen juga menuntut pertanggungjawaban Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang sebelumnya pernah menyatakan siap mundur jika hasil Timnas tidak membaik.

Meskipun demikian, Dadan menyebut bahwa kualitas Timnas sudah menunjukkan perbaikan. Ia mencatat bahwa 17 pemain naturalisasi kini memiliki latar belakang gizi yang lebih baik, berkat asupan nutrisi di negara asal mereka, seperti Belanda. 

“Sekarang PSSI sudah agak baik karena 17 pemainnya merupakan produk makan bergizi di negeri Belanda, meskipun belum mampu mengalahkan Australia dan Jepang,” ungkapnya.

Related Tags & Categories :

highlight

#Leet Media

#Timnas