December 11, 2024 By Amandira Maharani
Dunia pertambangan baru saja disuguhkan dengan penemuan sensasional yang akan mengubah lanskap industri emas global. Biro Geologi Hunan baru-baru ini mengumumkan penemuan tambang emas terbesar di dunia, tepatnya di wilayah Wangu, Provinsi Hunan, China. Penemuan ini bukan sekadar temuan biasa, melainkan sebuah prestasi geological yang luar biasa yang berpotensi mengubah dinamika pasar emas internasional.
Lokasi strategis di Wangu, yang sudah dikenal sebagai salah satu pusat pertambangan terpenting di China, kini semakin mendapatkan sorotan. Para ahli geologi telah mengonfirmasi keberadaan 40 urat emas yang tersembunyi di kedalaman mencapai satu mil di bawah permukaan tanah. Chen Rulin, salah seorang ahli geologi yang terlibat dalam proyek ini, menegaskan bahwa penemuan ini didasarkan pada serangkaian uji pengeboran yang komprehensif.
Berdasarkan penelitian awal, tambang emas ini diperkirakan menyimpan lebih dari 1.000 ton emas, yang secara signifikan melampaui cadangan emas tambang South Deep di Afrika Selatan yang sebelumnya dianggap terbesar. Nilai ekonomi dari penemuan ini sungguh mencengangkan, dengan estimasi total mencapai US$ 83 miliar atau setara Rp 1.319 triliun.
Para ahli geologi memiliki keyakinan bahwa jumlah emas sebenarnya mungkin jauh lebih besar. Penggunaan model komputer 3D memperkirakan potensi cadangan hingga 1.100 ton emas yang tersembunyi di kedalaman mencapai 9.800 kaki atau sekitar 3.000 meter. Lapisan batuan yang ada diperkirakan dapat mengandung sekitar 300 ton emas, dengan potensi peningkatan seiring dengan eksplorasi lebih lanjut.
Penemuan ini memiliki implikasi yang jauh melampaui sekadar nilai ekonomi. Institut Geologi Provinsi Hunan menegaskan bahwa temuan ini sangat penting dalam konteks menjaga keamanan sumber daya nasional. Bagi China, yang sudah menjadi produsen emas terbesar dengan kontribusi sekitar 10 persen dari output global pada 2023, penemuan ini dapat mengurangi ketergantungan impor dari negara-negara seperti Australia dan Afrika Selatan.
Dampak langsung dari pengumuman penemuan ini segera terasa di pasar global. Harga emas mengalami lonjakan signifikan, mencapai 95.240 dollar AS per kilogram atau setara Rp 1,5 miliar per kilogram. Hal ini menandakan besarnya antusiasme dan harapan yang ditimbulkan oleh penemuan tambang emas Wangu.
Untuk memberikan perspektif, pada akhir 2023, perkiraan total 234.332 ton emas telah digali sepanjang sejarah manusia, dengan lebih dari dua pertiga di antaranya diekstraksi sejak 1950. Penemuan di Wangu ini berpotensi menambahkan porsi signifikan pada catatan sejarah pertambangan dunia.
Metode penyelidikan yang digunakan Biro Geologi Provinsi Hunan (GBHP) patut diapresiasi. Melalui serangkaian uji coba pengeboran di area periferal situs, mereka berhasil mengidentifikasi deposit emas yang sangat besar. Uji coba di beberapa titik bahkan menunjukkan potensi deposit yang lebih besar dari perkiraan awal.
Penemuan tambang emas di Wangu bukanlah sekadar berita tentang sumber daya alam baru. Ini adalah bukti nyata kemampuan ilmiah dan teknologi eksplorasi geologis China. Dengan potensi cadangan hingga 1.100 ton emas, wilayah Wangu di Provinsi Hunan kini tercatat dalam sejarah sebagai lokasi penemuan tambang emas terbesar di dunia, memberikan harapan baru bagi industri pertambangan global.