April 4, 2025 By Rio Baressi
4 Maret 2025 – Perkembangan teknologi luar angkasa semakin pesat dengan meningkatnya jumlah satelit yang mengorbit Bumi. Berdasarkan data terbaru per 5 Maret 2025 dari situs pelacakan satelit Orbiting Now, terdapat 11.833 satelit aktif di berbagai orbit Bumi. Sebagian besar dari satelit ini adalah satelit kecil, yang kini mendominasi orbit rendah (LEO). Fenomena ini dipicu oleh kemudahan peluncuran dan berbagai keunggulan teknis yang dimiliki satelit kecil dibandingkan satelit besar.
Tiga kategori utama orbit satelit yang digunakan adalah:
Orbit rendah (LEO) semakin populer karena lebih mudah dijangkau dan memungkinkan transmisi data yang lebih cepat. Satelit komunikasi yang berada di LEO mampu memberikan layanan internet dengan kualitas lebih tinggi dibandingkan satelit di GEO. Selain itu, posisi lebih dekat ke Bumi memungkinkan satelit-satelit ini untuk berinteraksi dengan perangkat Internet of Things (IoT) meskipun perangkat tersebut memiliki daya pancar yang rendah.
Jumlah satelit yang mengorbit Bumi terus mengalami peningkatan signifikan sejak 2010. Menurut analis dari McKinsey & Company, tren ini belum mencapai puncaknya dan pertumbuhan eksponensial diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2030.
Satelit memiliki berbagai fungsi utama berdasarkan muatan yang dibawanya. Berikut adalah lima misi utama yang dilakukan satelit:
Sebagian besar misi ini kini didominasi oleh satelit kecil. Sebagai contoh, 80% dari satelit komunikasi dan 79% dari satelit pengembangan teknologi memiliki massa peluncuran di bawah 300 kg.
Saat ini, satelit aktif terdaftar di 105 negara dan organisasi multinasional. Berikut adalah 10 negara dengan jumlah satelit operasional terbanyak:
Pada awal abad ke-21, hanya 14 negara yang memiliki satelit di orbit. Namun, dalam dua dekade terakhir, jumlah ini melonjak drastis dengan 91 negara baru yang berhasil meluncurkan satelit mereka sendiri ke luar angkasa.
Lebih dari 61,5% satelit aktif saat ini termasuk dalam kategori satelit kecil. Berikut adalah klasifikasi satelit berdasarkan beratnya:
Dominasi satelit kecil adalah fenomena yang relatif baru. Pada tahun 1990-an, hanya 34% dari satelit yang diluncurkan termasuk dalam kategori ini. Namun, pada era 2020-an, 94% dari semua peluncuran satelit terdiri dari satelit kecil.
Keunggulan utama satelit kecil terletak pada biaya peluncuran yang lebih rendah, kemampuan untuk membentuk konstelasi besar, serta kemudahan dalam pengembangan dan inovasi teknologi baru. Hal ini membuatnya menjadi pilihan utama bagi perusahaan teknologi dan lembaga penelitian di seluruh dunia.
Jumlah satelit yang mengorbit Bumi mengalami pertumbuhan pesat dan diperkirakan akan terus meningkat hingga dekade mendatang. Perkembangan teknologi telah mendorong dominasi satelit kecil, terutama di orbit rendah (LEO), yang menawarkan banyak keuntungan dalam bidang komunikasi, navigasi, dan penelitian ilmiah. Dengan semakin banyaknya negara yang berpartisipasi dalam eksplorasi luar angkasa, era baru industri satelit tampaknya akan semakin dinamis dan inovatif.