February 17, 2025 By jay
17 Februari 2025 – Kejadian tak biasa terjadi di perairan dingin Selat Magellan, Patagonia, Chile. Seorang pendayung kayak, Adrian Simancas (24 tahun), mengalami momen menegangkan ketika seekor paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) menelannya bersama kayak kuningnya. Peristiwa ini terekam dalam video yang diambil oleh ayahnya, Dell Simancas, dan dengan cepat menjadi viral di media sosial.
Menurut laporan dari CNN dan media lokal, paus tersebut muncul ke permukaan saat mencari makan. Dalam beberapa detik, Adrian ditelan, namun segera dimuntahkan kembali. Sang ayah terdengar berteriak agar Adrian tetap tenang dan berpegangan pada perahu karet setelah dikeluarkan dari mulut paus.
“Saya pikir paus itu menelan saya,” ujar Adrian.
“Saya melihat warna biru tua dan putih, merasakan tekstur berlendir di wajah saya, lalu semuanya menjadi gelap.”
Ketika paus itu muncul, Dell awalnya menganggap gelombang yang dihasilkan menarik untuk direkam. Namun, situasi berubah menjadi mencekam saat Adrian dan kayaknya menghilang.
“Saya tidak melihat Adrian selama tiga detik, dan itu adalah momen terburuk,” ungkap Dell.
Dalam video tersebut, Dell terus memberikan instruksi kepada Adrian untuk tetap tenang dan berenang menuju perahu karet.
Adrian, yang menggunakan jaket pelampung, berhasil mencapai permukaan setelah beberapa detik berada dalam mulut paus.
“Jaket pelampung menarik saya ke atas, dan saya mulai memahami apa yang terjadi,” katanya.
Setelah beberapa menit, ayah dan anak ini berhasil mencapai pantai tanpa cedera, meskipun rasa takut masih membekas.
Ahli biologi kelautan dari Universitas Chili, Maria Jose Perez, menjelaskan bahwa paus bungkuk memiliki kebiasaan makan dengan mulut terbuka lebar untuk menangkap krill dan ikan kecil.
“Kayak itu kemungkinan berada di jalur makan paus secara tidak sengaja,” katanya.
Perez menambahkan bahwa paus bungkuk tidak mampu menelan manusia karena tenggorokan mereka hanya berukuran 38 cm.
Kasus seperti ini jarang terjadi, namun bukan tanpa preseden. Pada tahun 2020, kejadian serupa dilaporkan di California, ketika seorang pembuat kayak “ditelan” paus bungkuk yang sedang makan. Sementara itu, insiden lainnya melibatkan penyelam Michael Packard di Cape Cod, Massachusetts, yang selamat setelah berada dalam mulut paus selama 30 detik sebelum dimuntahkan.
Selat Magellan, yang terletak sekitar 3.000 km di selatan Santiago, ibu kota Chili, merupakan destinasi wisata populer dengan keindahan alamnya. Kawasan ini terkenal dengan aktivitas luar ruangan seperti berkayak bersama lumba-lumba dan paus bungkuk.
Namun, perairannya yang dingin menjadi tantangan tersendiri bagi para wisatawan. Suhu air di wilayah ini dapat mencapai 4°C, meskipun sedang musim panas di belahan bumi selatan.
NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) mencatat bahwa paus bungkuk aktif di permukaan air dan sering melompat keluar atau menampar air dengan sirip dan ekor mereka. Hal ini menjadikan mereka favorit para pengamat paus, tetapi juga dapat menimbulkan risiko tak terduga seperti yang dialami Adrian Simancas.
Pengalaman Adrian dan Dell Simancas menunjukkan pentingnya kewaspadaan saat melakukan aktivitas di habitat satwa liar. Meski insiden ini berakhir tanpa cedera, rasa trauma yang dialami Adrian menggambarkan betapa berbahayanya situasi tak terduga di perairan terbuka. Ketika ditanya apakah mereka akan kembali bermain kayak, keduanya menjawab dengan semangat, “Tentu saja.”
Insiden ini menjadi pengingat bahwa keindahan alam juga memiliki sisi liar yang harus dihormati. Dengan memahami perilaku satwa laut dan mematuhi aturan keselamatan, wisatawan dapat menikmati keajaiban alam tanpa mengorbankan keselamatan mereka.