August 22, 2025 By pj
22 Agustus 2025 – Kasus meninggalnya seorang balita di Sukabumi akibat infeksi cacing mengundang perhatian publik. Tragedi ini menyingkap lemahnya sistem pencegahan penyakit parasit di daerah serta minimnya perhatian terhadap kesehatan anak. Pernyataan Menko PMK Pratikno yang menanggapi kasus tersebut dengan kalimat singkat, bahkan disertai kelakar, menambah sorotan publik terhadap peran pemerintah.
Raya, balita berusia tiga tahun asal Sukabumi, Jawa Barat, dilarikan ke RSUD R Syamsudin SH pada 13 Juli 2025 dalam kondisi kritis. Tim medis menemukan infeksi parah yang disebabkan gabungan penyakit tuberkulosis (TBC) dan cacingan. Selama perawatan, cacing gelang keluar dari tubuhnya, baik melalui hidung, anus, maupun kemaluan. Menurut keterangan relawan, jumlah cacing yang keluar mencapai sekitar 1 kilogram.
Meski sudah mendapat perawatan intensif selama sembilan hari, kondisi Raya tidak tertolong. Ia meninggal dunia pada 22 Juli 2025. Video yang memperlihatkan tubuh balita tersebut dipenuhi cacing beredar luas dan menimbulkan keprihatinan masyarakat.
Selain menderita penyakit ganda, proses perawatan Raya sempat terhambat karena ia tidak memiliki identitas resmi maupun kepesertaan BPJS Kesehatan. Relawan berupaya mendaftarkannya ke program Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), namun mengalami kesulitan birokrasi di tingkat dinas sosial.
Situasi ini menyoroti persoalan mendasar dalam akses layanan kesehatan, terutama bagi masyarakat miskin dan rentan yang belum tercatat secara administratif.
Saat dimintai komentar mengenai kasus ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menjawab singkat.
“Mungkin anu ya, Kemenkes yang mengawal cukup detail,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).
Ketika ditanya lebih lanjut, Pratikno menyampaikan, “Detailnya nanti di Kemenkes ya, kamu enggak tahu saya ini agak ngantuk dikit ya,” ucapnya sambil tersenyum.
Pernyataan ini memicu kritik publik karena dianggap kurang empati terhadap tragedi yang menimpa anak kecil.
Kasus ini memperlihatkan masih lemahnya program pencegahan penyakit parasit di masyarakat. Infeksi cacing seharusnya bisa dicegah melalui pemberian obat cacing massal, peningkatan sanitasi, serta edukasi kesehatan bagi masyarakat.
Sejumlah pihak menilai peran pemerintah daerah juga masih minim dalam mencegah penyakit yang sebenarnya dapat dihindari. Jika tidak diperkuat, kasus serupa bisa kembali terjadi dan mengancam kesehatan anak-anak lain di daerah rawan.