December 30, 2024 By Amandira Maharani
30 Desember 2024 – Di tengah tantangan disruption dan persaingan global, perusahaan-perusahaan tertua di Indonesia terus melakukan inovasi untuk mempertahankan eksistensinya. Transformasi digital dan adaptasi terhadap kebutuhan pasar modern menjadi kunci keberlangsungan mereka.
Cikal bakal Pos Indonesia bermula pada 26 Agustus 1746 ketika Gubernur Jenderal VOC, Gustaaf Willem Baron van Imhoff, mendirikan kantor pos pertama di Batavia. Pendirian ini bertujuan untuk mendukung kelancaran arus perdagangan VOC di Hindia Belanda.
Kini, Pos Indonesia bertransformasi dengan menghadirkan layanan Q-Commerce dan pengiriman berbasis aplikasi. Inovasi terbaru mereka mencakup Pos Giro Mobile, sistem track and trace digital, serta pengembangan ekosistem logistik terintegrasi. Layanan pickup service melalui aplikasi mobile menjadi salah satu terobosan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan logistik modern.
Bank Rakyat Indonesia berawal dari sebuah kas masjid di Purwokerto pada 1895. Raden Bei Aria Wirjaatmadja menggunakan dana kas masjid sebesar 4.000 gulden untuk membantu guru-guru yang terjerat rentenir. Inisiatif ini berkembang menjadi De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden.
Saat ini, BRI muncul sebagai pemimpin dalam transformasi digital perbankan. Inovasi terbarunya mencakup BRImo, super-app yang mengintegrasikan berbagai layanan finansial. BRI juga mengembangkan satelit BRIsat untuk menjangkau nasabah di daerah terpencil dan menghadirkan BRIVOURITE sebagai platform loyalty program digital.
Unilever hadir di Indonesia pada 5 Desember 1933 melalui Lever Zeepfabrieken N.V., sebuah pabrik sabun di Angke, Jakarta Utara. Perusahaan ini merupakan ekspansi dari perusahaan Inggris yang terbentuk dari penggabungan Margarin Unie dan Lever & Co.
Kini, Unilever Indonesia menunjukkan komitmen inovasinya melalui teknologi CreaSolv® Process untuk daur ulang plastik sachet. Terobosan terbaru mereka termasuk pengembangan produk ramah lingkungan dan platform U-Shop untuk penjualan digital. Mereka juga mengimplementasikan sistem AI untuk optimalisasi rantai pasok.
Kimia Farma bermula pada 1817 sebagai NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co, didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan modern, khususnya untuk menangkal penyakit tropis.
Saat ini, Kimia Farma mengembangkan platform KIMIA FARMA MOBILE dan sistem telemedicine. Inovasi terkini mereka mencakup pengembangan apotek digital dan sistem manajemen inventori berbasis AI. Mereka juga menghadirkan layanan home care dan konsultasi online.
Semen Padang didirikan pada 1910 sebagai NV Nederland Indische Portland Cement Maatschappij (NIPCM), menjadi pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Pendirian ini didasari oleh kebutuhan semen untuk proyek-proyek pembangunan kolonial.
Kini perusahaan berinovasi dengan mengembangkan teknologi green cement dan sistem produksi rendah emisi. Terobosan terbaru mereka meliputi implementasi Industrial Internet of Things (IIoT) dalam proses produksi dan penggunaan bahan bakar alternatif untuk mengurangi jejak karbon.
HSBC hadir di Indonesia pada 1884, awalnya untuk membiayai industri gula yang sedang berkembang pesat di Hindia Belanda. Bank ini membuka kantor pertamanya di Batavia untuk mendukung perdagangan antara Indonesia dan Hong Kong.
Saat ini, HSBC Indonesia menghadirkan inovasi perbankan digital melalui platform HSBC Mobile Banking dengan fitur biometrik. Mereka juga mengembangkan sistem pembayaran contactless dan layanan wealth management digital.
Pegadaian didirikan pada 1901 di Sukabumi oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai Pegadaian Negara pertama, bertujuan melindungi masyarakat dari praktik rentenir.
Kini Pegadaian bertransformasi dengan menghadirkan aplikasi Pegadaian Digital dan layanan Gadai Online. Inovasi terbaru mereka mencakup pengembangan sistem credit scoring berbasis AI dan layanan investasi emas digital.
Sampoerna didirikan oleh Liem Seeng Tee pada 1913 dengan nama Handel Maatschappij Liem Seeng Tee. Perusahaan ini memulai bisnisnya dengan produk Dji Sam Soe yang segera menjadi populer.
Saat ini, Sampoerna melakukan inovasi dengan mengembangkan produk alternatif tembakau dan sistem distribusi digital. Mereka juga mengimplementasikan sistem track and trace digital untuk menjamin keaslian produk.
Kapal Api didirikan pada 1927 oleh Go Soe Loet sebagai sebuah warung kopi sederhana bernama HAP Hootjan. Inovasi awalnya adalah mengemas kopi dalam bentuk sachet, yang kemudian menjadi standar industri.
Saat ini, perusahaan berinovasi dengan menghadirkan varian produk premium dan sistem produksi otomatis. Terobosan terbaru mereka termasuk pengembangan kemasan ramah lingkungan dan platform e-commerce khusus.
Multi Bintang Indonesia berawal pada 1931 sebagai NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen di Surabaya. Perusahaan ini didirikan untuk memenuhi permintaan pasar lokal akan produk bir.
Kini perusahaan melakukan inovasi dengan menghadirkan varian minuman non-alkohol dan sistem distribusi digital. Mereka juga mengembangkan kemasan ramah lingkungan dan sistem produksi berkelanjutan.
Perjalanan perusahaan-perusahaan ini menunjukkan bahwa kesuksesan jangka panjang membutuhkan kemampuan untuk terus berinovasi sambil mempertahankan nilai-nilai inti yang telah membawa mereka melewati berbagai era perubahan.