Leet Media

Quokka Si Potret Kebahagiaan dari Sudut Australia

December 6, 2024 By Amandira Maharani

6 November 2024 – Pernahkah kamu membayangkan seekor hewan yang selalu tampak bahagia, seolah-olah tidak pernah mengalami kesedihan atau kekecewaan? Quokka, mamalia mungil asal Australia, adalah jawaban dari pertanyaan tersebut. Dilansir dari World Wide Fund for Nature (WWF), hewan ini disebut sebagai makhluk hidup paling bahagia di dunia, dengan senyum lebarnya yang selalu mencuri perhatian siapa pun.

Mengenal Quokka: Si Tersenyum dari Benua Kanguru

Menurut Australian Museum, Quokka (Setonix brachyurus) adalah salah satu jenis walabi atau mamalia berkantung yang unik. Dengan ukuran tubuh seperti kucing dan penampilan mirip tikus, hewan ini pertama kali ditemukan di muara Sungai Swan, Australia, tepatnya di Pulau Rottnest – yang secara harfiah berarti “sarang tikus”.

Ciri Fisik dan Habitat

Quokka adalah hewan unik dengan karakteristik fisik yang menarik. Tubuhnya berukuran sedang, dengan panjang berkisar antara 40 hingga 54 sentimeter. Bulunya yang pendek, kasar, dan tebal didominasi warna abu-abu kecokelatan, memberikan kamuflase alami di habitatnya. Hewan ini dapat ditemukan di wilayah barat daya Australia, terutama di Pulau Rottnest dan Pulau Bald yang terkenal. Quokka mampu beradaptasi dengan berbagai macam habitat, mulai dari tepi sungai yang dipenuhi tumbuhan lebat, semak belukar yang rimbun, hingga padang rumput yang lua

Mengapa Quokka Selalu Terlihat Bahagia?

Kebahagiaan Quokka bukan sekadar mitos. Hewan ini memang memiliki fitur wajah yang seolah-olah selalu tersenyum, membuat siapa pun yang melihatnya ingin segera mengambil foto selfie bersamanya. Namun, apakah senyum ini benar-benar menggambarkan emosi bahagia?

Senyum yang Mempesona

Bentuk moncong Quokka yang unik memang terlihat seperti senyuman lebar. Namun, sebenarnya ini adalah adaptasi fisik alami, bukan ekspresi emosional murni. Struktur wajah mereka yang membuat mereka tampak selalu “tersenyum” adalah hasil evolusi yang membantu mereka bertahan hidup di lingkungan yang keras.

Kehidupan Emosional Quokka

Di balik senyum lebarnya yang menggemaskan, Quokka adalah makhluk hidup dengan kompleksitas emosional yang mendalam, mampu merasakan spektrum perasaan yang lebih dari sekadar kebahagiaan yang tampak di permukaan.

Ketika Sedih: Rapuhnya Si Tersenyum

Dibalik tampilan cerianya, Quokka memiliki sisi kerentanan yang mengharukan. Kesedihan mereka muncul paling intens ketika ekosistem tempat mereka hidup terancam, sebuah kondisi yang secara perlahan mengikis eksistensi mereka. Saat habitat asli di hutan semak Australia Barat mulai menyusut, Quokka mengalami tekanan psikologis yang mendalam.

Ketika predator seperti foxes, kucing liar, atau dingo mendekati, sang Quokka mengalami kecemasan yang nyata. Tubuh mungil mereka gemetar, mata membesar menandakan ketakutan primordial akan ancaman yang bisa mengakhiri hidupnya. Kesulitan memperoleh makanan pun menjadi tantangan berat, di mana setiap daun tumbuhan sukulen yang sulit dicari terasa bagaikan pertarungan hidup dan mati. Dalam situasi kritis ini, senyum lebarnya perlahan memudar, menampakkan kepedihan akan ketidakpastian survival.

Ketika Marah: Pertahanan Si Mungil

Kontras dengan penampilan lucunya, Quokka memiliki mekanisme pertahanan yang menakjubkan saat merasa terancam. Meskipun tampak rapuh, hewan ini memiliki ketangguhan primitif yang tersembunyi di balik tubuh mungil. Ketika bahaya mengintai, seketika ekspresi manisnya berubah menjadi sikap defensif yang mengesankan.

Ekor pendeknya yang selama ini tampak menggemaskan berubah fungsi menjadi alat pertahanan yang cerdas. Quokka akan mengangkat ekornya, menggunakan bagian terlemak tubuhnya sebagai perisai pertama melawan ancaman. Gerakan tubuhnya yang lincah dan cepat menjadi strategi bertahan hidup, mampu bergerak dengan kecepatan mengejutkan untuk ukuran tubuhnya. Ia akan melompat di antara semak belukar, memanfaatkan setiap celah vegetasi sebagai perlindungan, menunjukkan bahwa di balik senyumnya terdapat naluri survival yang kuat.

Amarah Quokka tidak berteriak, tidak mengaum, tetapi tersembunyi dalam gerak refleks yang telak. Setiap gerakan defensifnya adalah sebuah pernyataan: “Aku akan bertahan, apapun yang terjadi.”

Mekanisme Bertahan Hidup

Quokka memiliki mekanisme unik dalam bertahan hidup:

Ancaman dan Kepunahan

Sayangnya, keberadaan Quokka saat ini sangat terancam. Beberapa faktor penurunan populasi meliputi:

Invasi Dingo: Pembunuh Sistematis

Kedatangan Dingo, predator asing yang dipercayai masuk ke Australia sekitar 4.000 tahun yang lalu, telah menjadi pukulan pertama bagi populasi Quokka. Dengan gerakan cepat dan nafsu berburu yang tak kenal kompromi, Dingo mengubah keseimbangan ekosistem. Setiap Quokka yang jatuh menjadi mangsa adalah sebuah tragedi kecil, sebongkah harapan yang padam di antara semak belukar Australia.

Pengepungan Manusia: Pembunuhan Berencana

Manusia, dengan ambisi tak terbendung, secara sistematis merampas rumah Quokka. Setiap hektar lahan pertanian yang dibuka, setiap perumahan baru yang dibangun, adalah peluru mematikan bagi keberlangsungan spesies ini. Traktor-traktor besar menggilas habitat mereka, menghancurkan komunitas kecil yang telah bertahan selama berabad-abad.

Penebangan Hutan: Pembunuhan Berdarah Dingin

Mesin pemotong kayu berputar tanpa belas kasihan, mengubah hutan lebat tempat Quokka berlindung menjadi hamparan tandus. Pohemi dan semak yang dulunya menjadi benteng pertahanan mereka kini tinggal kenangan. Setiap batang pohon yang roboh adalah satu langkah menuju kepunahan total.

Rekreasi dan Aktivitas Manusia: Pemusnahan Halus

Ironisnya, manusia yang mengagumi Quokka justru menjadi salah satu biang keladi kepunahannya. Kegiatan berkemah, fotografi, dan pariwisata yang tampak menyenangkan ternyata membawa dampak destruktif. Setiap jejak kaki wisatawan, setiap tenda yang didirikan, setiap kendaraan yang melintasi habitat mereka, perlahan mengikis kehidupan Quokka

Saat ini, Quokka terdaftar sebagai hewan paling rentan di daratan, dengan populasi yang terus menurun. Mereka hanya dapat ditemukan dalam kelompok kecil di beberapa kawasan konservasi di Australia Barat.

Quokka mengajarkan kita sebuah pelajaran penting: kebahagiaan bukanlah tentang tidak pernah mengalami kesulitan, melainkan kemampuan untuk tetap bertahan dan tersenyum di tengah tantangan. Meskipun populasinya terancam, semangat quokka untuk tetap bertahan hidup patut kita apresiasi.

Setiap kali Anda melihat foto quokka dengan senyum lebarnya, ingatlah bahwa di balik senyum itu terdapat kisah ketangguhan, adaptasi, dan harapan untuk tetap hidup.

Sumber: World Wide Fund for Nature (WWF), Australian Museum

Related Tags & Categories :

highlight