Leet Media

Projek Katy Perry ke Luar Angkasa Dicurigai BOHONG, Ini Beberapa Alasannya!

April 20, 2025 By Diva Permata Jaen

20 April 2025 – Misi luar angkasa yang melibatkan penyanyi dunia Katy Perry menuai perhatian luar biasa, namun juga dihantui oleh kontroversi. Meskipun penerbangan tersebut menandai momen penting dalam sejarah antariksa komersial dan kesetaraan gender, munculnya teori konspirasi membuat sebagian publik mempertanyakan keaslian misi ini. Artikel ini akan mengupas fakta, pandangan para ahli, serta pentingnya misi tersebut dalam konteks eksplorasi ruang angkasa.

Misi Bersejarah Serba Perempuan ke Antariksa

Katy Perry melakukan perjalanan luar angkasa pada 14 April 2025 bersama lima perempuan lainnya menggunakan roket New Shepard milik Blue Origin. Bersama Aisha Bowe (mantan insinyur NASA), Amanda Nguyen (aktivis hak sipil), Gayle King (jurnalis CBS), Kerianne Flynn (investor luar angkasa), dan Lauren Sánchez (tunangan Jeff Bezos), mereka menjalani misi sub-orbital selama 11 menit.

Misi ini bukan hanya simbol kemajuan teknologi, tetapi juga menandai keberhasilan kru perempuan pertama dalam penerbangan antariksa komersial Blue Origin. Peluncuran tersebut merupakan bagian dari inisiatif untuk mendorong partisipasi perempuan dalam dunia teknologi dan eksplorasi luar angkasa.

Pintu Kapsul Menjadi Sumber Kecurigaan Publik

Kecurigaan terhadap misi ini mencuat setelah video menunjukkan kapsul dibuka dari dalam oleh para kru, sebelum akhirnya dibuka kembali oleh Jeff Bezos menggunakan alat khusus. Banyak warganet menganggap momen ini mencurigakan karena seharusnya, menurut mereka, pintu kapsul bertekanan hanya dapat dibuka dari luar oleh teknisi.

Beberapa komentar di media sosial menyebut,
“Awalnya, para kru membuka pintu dari dalam tanpa alat apa pun. Lalu Jeff datang membawa alat dan bertindak seolah-olah membuka pintunya kembali. Sangat tidak masuk akal,”
tulis seorang pengguna X.

Komentar lainnya berbunyi, “Pintu pesawat luar angkasa seharusnya kuat dan hanya bisa dibuka dari luar. Ini terlihat seperti pintu tenda tiup,” tulis netizen lain.

Kritik Terhadap Kondisi Kapsul yang Terlalu Bersih

Selain pintu, kondisi kapsul yang mendarat dengan tampilan sangat bersih juga mengundang kritik. Tidak adanya goresan atau bekas panas dianggap tidak wajar untuk kendaraan yang baru saja kembali dari luar angkasa.

“Untuk kapsul luar angkasa, ini terlalu bersih. Seharusnya ada bekas terbakar atau puing akibat masuk atmosfer,” ungkap salah satu komentar netizen yang dikutip dari TikTok dan media online.

Beberapa bahkan menyamakan kapsul dengan “tenda tiup” dan menyebut rekaman kru melayang di udara sebagai “akting dalam studio.”

Tanggapan Pakar Psikologi Konspirasi

Menanggapi teori yang berkembang, Dr. Daniel Jolley, pakar psikologi dari Nottingham University yang meneliti konspirasi, menjelaskan bahwa ruang angkasa adalah konsep yang abstrak dan sulit dijangkau bagi banyak orang. Karena itu, narasi alternatif lebih mudah diterima ketika ada ketidaksesuaian visual atau teknis.

“Ruang angkasa itu luas, kompleks, dan sebagian besar tidak dapat diakses oleh kebanyakan orang. Dalam konteks ini, menjadi lebih mudah bagi sebagian orang untuk mempertanyakan narasi resmi,” ungkap Dr. Jolley, dikutip dari Daily Mail.

Ia menambahkan bahwa ketika momen-momen terlihat terlalu “terkoreografi” atau sempurna, otak manusia yang skeptis cenderung mengisi kekosongan dengan narasi alternatif.

Roket New Shepard Apakah Benar-Benar ke Luar Angkasa?

Secara teknis, roket New Shepard mencapai ketinggian sekitar 107 km, melewati Garis Kármán—ambang batas luar angkasa menurut standar internasional. Namun, kritikus menyebut bahwa wilayah ini masih tergolong atmosfer tipis, bukan ruang hampa sejati seperti yang ditempuh misi NASA atau SpaceX yang mencapai orbit.

Para pengkritik juga membandingkan kapsul New Shepard dengan Crew Dragon milik SpaceX yang harus menahan panas ekstrem ketika kembali dari luar angkasa. Karena New Shepard hanya mencapai sub-orbit dan kembali dengan kecepatan lebih rendah, ia tidak mengalami gesekan udara berlebihan yang menimbulkan bekas terbakar.

Misi yang Memberi Harapan bagi Perempuan dan Masa Depan Eksplorasi

Di balik kontroversi dan keraguan, misi ini tetap menjadi simbol harapan. Lauren Sánchez menyebut pengalaman ini sebagai inspirasi bagi generasi perempuan muda untuk bermimpi dan berkarya lebih tinggi. Sementara Katy Perry sendiri dikabarkan sujud syukur saat kembali melihat Bumi dari luar angkasa.

Meskipun banyak suara sumbang yang mempertanyakan keasliannya, belum ada bukti ilmiah kuat yang mampu membantah secara teknis bahwa misi ini tidak pernah terjadi. Justru sebaliknya, misi ini membuka peluang lebih besar bagi publik, terutama perempuan, untuk terlibat dalam dunia luar angkasa.

Misi luar angkasa Katy Perry bersama kru perempuan menjadi momen bersejarah yang sarat makna dan inspirasi. Teori konspirasi yang muncul seharusnya menjadi pemicu untuk lebih banyak edukasi dan transparansi, bukan justru menutupi pencapaian luar biasa ini. Dalam era informasi yang cepat dan viral, penting bagi masyarakat untuk memilah fakta dari opini, dan terus mendukung eksplorasi ilmu pengetahuan yang berbasis bukti.