Leet Media

Dokter Jadi Profesi Paling Dipercaya Dunia Mengalahkan Polisi dalam Survei Global

April 6, 2025 By Reynaldi Aditya Ramadhan

7 April 2025 – Survei global terbaru dari Ipsos Global Trustworthiness Index 2024 mengungkap dinamika baru soal siapa yang paling dipercaya masyarakat dunia. Hasilnya menunjukkan bahwa dokter tetap menjadi profesi paling dipercaya secara global, mengungguli ilmuwan, pendidik, hingga aparat penegak hukum seperti polisi.

Sementara profesi seperti pelayan restoran dan pengemudi taksi mulai masuk ke dalam radar kepercayaan publik, influencer media sosial justru berada di posisi terbawah.

Hasil Survei: Dokter di Puncak, Polisi Tergeser

Survei ini melibatkan 23.530 responden dari 32 negara dan dilakukan secara daring pada periode 24 Mei hingga 7 Juni 2024. Ipsos menilai persepsi publik terhadap berbagai profesi dengan menanyakan tingkat kepercayaan terhadap masing-masing pekerjaan.

Hasil Utama dari Global Trustworthiness Index 2024

ProfesiTingkat Kepercayaan (%)
Dokter57
Ilmuwan56
Guru51
Militer43
Pelayan Restoran43
Polisi38
Buruh / Pekerja Umum37
Hakim37
Politisi15
Influencer Media Sosial13

Dari data tersebut, dokter tetap menempati posisi puncak meskipun mengalami penurunan tipis dibanding tahun lalu (58% pada 2023 menjadi 57% di 2024). Sementara itu, kepercayaan terhadap polisi hanya mencapai 38%, lebih rendah dari pelayan restoran maupun tentara.

Profesi Baru dalam Indeks Kepercayaan

Tahun ini menjadi kali kedua Ipsos menyertakan profesi seperti pelayan restoran, pengemudi taksi, dan influencer media sosial dalam daftar. Sebelumnya, profesi-profesi ini tidak muncul dalam indeks kepercayaan global antara 2018 hingga 2022.

Kehadiran mereka mencerminkan perubahan lanskap sosial dan ekonomi, terutama setelah pandemi, yang mengangkat peran profesi pelayanan langsung ke publik. Namun tidak semua profesi baru mendapatkan sambutan positif. Influencer, misalnya, berada di urutan terbawah dengan hanya 13% kepercayaan.

Kepercayaan di Indonesia: Guru dan Dokter di Puncak

Temuan dari Indonesia menunjukkan pola yang sedikit berbeda dengan tren global. Di tingkat nasional, guru menempati posisi pertama sebagai profesi paling dipercaya oleh masyarakat Indonesia, dengan tingkat kepercayaan sebesar 74%. Posisi selanjutnya diisi oleh dokter (73%) dan ilmuwan (70%).

Sebaliknya, polisi dan politisi justru mendapatkan tingkat kepercayaan yang rendah. Data Ipsos menyebutkan bahwa 41% masyarakat Indonesia menyatakan tidak percaya pada polisi, dan 45% menyatakan hal yang sama terhadap politisi.

Tabel Kepercayaan Publik Indonesia terhadap Profesi (Ipsos 2024)

ProfesiTingkat Kepercayaan (%)Tingkat Ketidakpercayaan (%)
Guru7412
Dokter7313
Ilmuwan7014
Hakim6616
Pengacara6024
Pegawai Pemerintah5924
Polisi2841
Pejabat Kabinet/Menteri2541
Politisi2545
Influencer Media Sosial2025

Apa yang Mendorong Pergeseran Kepercayaan?

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pergeseran kepercayaan masyarakat terhadap berbagai profesi:

1. Kredibilitas Berbasis Keilmuan

Profesi seperti dokter, ilmuwan, dan guru memiliki landasan akademik dan sertifikasi yang kuat. Publik cenderung menilai mereka lebih netral, terukur, dan tidak memiliki kepentingan politis.

2. Peran Kunci dalam Krisis

Pengalaman pandemi memperkuat citra dokter dan ilmuwan sebagai penyelamat dan sumber informasi terpercaya. Mereka dinilai memiliki kepedulian nyata terhadap keselamatan publik.

3. Kelelahan Publik terhadap Institusi Kekuasaan

Berbagai kasus penyalahgunaan wewenang oleh aparat dan pejabat publik telah menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum dan politik di banyak negara, termasuk Indonesia.

4. Meningkatnya Apresiasi terhadap Pelayanan Langsung

Pelayan restoran dan pengemudi taksi, meskipun sebelumnya tidak diperhitungkan, mulai mendapat pengakuan karena kontribusinya dalam kehidupan sehari-hari dan kedekatannya dengan masyarakat umum.

Survei Ipsos Global Trustworthiness Index 2024 menegaskan bahwa kepercayaan publik kini lebih diarahkan kepada profesi yang dianggap mengedepankan ilmu, etika, dan kepentingan publik. Profesi dokter, ilmuwan, dan guru berhasil mempertahankan posisi teratas dalam indeks global maupun nasional.

Sebaliknya, profesi yang berkaitan dengan kekuasaan dan popularitas—seperti politisi, polisi, dan influencer—mengalami penurunan tingkat kepercayaan. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan tidak bisa dibeli atau diwariskan, melainkan harus dibangun melalui rekam jejak, transparansi, dan dedikasi kepada masyarakat.

Related Tags & Categories :

highlight