Leet Media

Presiden Iran Umumkan Perang 12 Hari dengan Israel Telah Berakhir

June 25, 2025 By pj

25 Juni 2025 – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, secara resmi mengumumkan berakhirnya konflik militer selama 12 hari antara Iran dan Israel. Pernyataan ini disampaikan setelah tercapainya gencatan senjata yang dinilai masih rapuh. Ketegangan tinggi yang terjadi selama hampir dua minggu ini melibatkan serangan militer langsung, saling tuding pelanggaran kesepakatan, serta campur tangan dari Amerika Serikat.

Pezeshkian Sebut Perang Dipicu Provokasi Israel

Dalam pidatonya yang disiarkan kantor berita IRNA pada Rabu, 25 Juni 2025, Presiden Masoud Pezeshkian menyatakan:

“Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya membuat sejarah, kita menyaksikan terbentuknya gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipaksakan oleh petualangan dan provokasi Israel.”

Ia menyebut Israel sebagai pihak yang memulai perang, dan menegaskan bahwa Iran hanya merespons provokasi tersebut demi membela kedaulatan nasionalnya.

Ketegangan Memuncak Meski Gencatan Senjata Diumumkan

Gencatan senjata diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Senin, 23 Juni 2025, setelah Iran menyerang pangkalan udara AS di Al Udeid, Qatar. Meski gencatan telah disepakati, kedua pihak masih melakukan serangan terbatas dan saling menuding sebagai pelanggar.

Iran membantah melanggar gencatan senjata, dengan alasan bahwa serangan terakhir mereka dilakukan beberapa menit sebelum kesepakatan diteken. Kondisi ini sempat membuat Presiden Trump murka dan bahkan melarang Israel melanjutkan pengeboman ke wilayah Iran.

Israel Klaim Capai Seluruh Tujuan Operasi Rising Lion

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa operasi militer mereka telah memenuhi semua target.

“Israel telah mencapai semua tujuan Operasi Rising Lion dan banyak lagi.”

Ia menyebut keberhasilan menghancurkan dua ancaman utama dari Iran: program nuklir dan rudal balistik. Situs-situs nuklir seperti Fordow, Natanz, dan Isfahan menjadi target serangan bom GBU-57 MOP oleh AS, sementara Israel sendiri mengeklaim telah menghancurkan fasilitas tersebut.

Iran Nyatakan Kemenangan Simbolik dan Siap Berdialog

Di sisi lain, Iran juga mengklaim kemenangan dengan menyebut bahwa serangan rudal dan drone mereka telah menghancurkan sejumlah wilayah strategis di Israel, termasuk Haifa, Ramat Aviv, dan Beer Sheba. Garda Revolusi Iran menyebut serangan terakhir mereka sebagai:

“Pelajaran bersejarah dan tak terlupakan bagi musuh Zionis.”

Meski demikian, Iran juga membuka peluang untuk kembali ke meja perundingan dengan AS mengenai program nuklir, namun tetap menegaskan bahwa hak penggunaan tenaga nuklir untuk tujuan damai tidak akan diganggu gugat.

“Iran akan terus menegaskan hak-haknya yang sah untuk penggunaan tenaga atom secara damai,” tegas Pezeshkian.

Korban Jiwa dan Dampak Serangan

Konflik yang berlangsung selama 12 hari ini memakan banyak korban. Iran melaporkan kehilangan 610 warga sipil, sementara Israel menyatakan 24 warganya meninggal dunia akibat serangan. Iran menggunakan beberapa senjata unggulannya seperti rudal hipersonik Haj Qassem, rudal balistik Sejjil, dan drone Shahed dalam operasi tersebut.