Leet Media

Prabowo: Yang Tak Kerja untuk Rakyat Saya Singkirkan! Apakah Reshuffle Kabinet Merah Putih Akan Terjadi?

February 6, 2025 By jay

Sumber: NU Online

6 Februari 2025  – Lebih dari 100 hari sejak dilantik, Presiden Prabowo Subianto mulai menunjukkan ketegasannya terhadap kabinet. Dalam berbagai kesempatan, ia menegaskan bahwa tidak akan ragu menindak siapa pun di pemerintahannya yang tidak bekerja untuk rakyat.

“Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan,” kata Prabowo saat menghadiri Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta (5/2/2025).

Pernyataan ini memunculkan spekulasi: apakah Prabowo benar-benar akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat? Jika ya, siapa yang berpotensi terdampak?

Sinyal dari Prabowo: Reshuffle Semakin Dekat?

Meskipun tidak secara eksplisit menyebut kata reshuffle, Prabowo telah beberapa kali memberikan peringatan keras kepada jajarannya. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa siapa pun yang bandel dan tidak patuh akan ditindak.

“Saya sudah beri peringatan berkali-kali. Sekarang siapa yang bandel, siapa yang dableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Prabowo juga meminta seluruh pejabat dan aparat untuk “membersihkan diri sebelum dibersihkan.” Peringatan ini tentu bukan sekadar basa-basi. Apakah ini tanda bahwa perombakan kabinet semakin dekat?

Siapa yang Berpotensi Terdampak?

Jika reshuffle benar-benar terjadi, siapa saja yang berisiko kehilangan jabatan? Berdasarkan pernyataan Prabowo, ada beberapa kategori pejabat yang mungkin terdampak:

  1. Pejabat yang Tidak Patuh
    • Prabowo menyinggung bahwa ada pihak yang tidak mengikuti “aliran besar” dan kebijakan yang sudah ditetapkan.
  2. Pejabat yang Tidak Bekerja Maksimal
    • “Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, saya akan singkirkan.”
  3. Pejabat yang Menghambat Kebijakan
    • “Kalau kau menghalang-halangi kebijakan yang untuk membantu rakyat Indonesia, saya akan tindak.”

Sejauh ini, belum ada nama spesifik yang disebut, tetapi peringatan ini menjadi sinyal bagi seluruh anggota kabinet untuk meningkatkan kinerja mereka.

Strategi Politik atau Langkah Nyata?

Meski pernyataan Prabowo tegas, ia tetap tidak menjawab secara lugas saat ditanya apakah reshuffle akan dilakukan dalam waktu dekat. Bisa jadi, peringatan ini adalah strategi untuk menekan para menteri agar lebih disiplin dan mengikuti arah kebijakan presiden.

Namun, jika reshuffle benar-benar terjadi, maka ini akan menjadi bukti nyata ketegasan Prabowo dalam menegakkan komitmennya terhadap pemerintahan yang bersih dan pro-rakyat.


Apakah reshuffle akan terjadi? Ataukah ini hanya bentuk peringatan agar kabinet lebih disiplin? Yang jelas, Prabowo telah menunjukkan bahwa ia tidak akan ragu menindak mereka yang dianggap tidak bekerja dengan baik. Kini, publik menanti apakah ancaman ini akan berujung pada aksi nyata atau hanya sekadar sinyal politik.

Related Tags & Categories :

highlight