Leet Media

Prabowo Ungkap Belanda Rampas Kekayaan Indonesia Selama Penjajahan Sebesar Rp504 kuadriliun atau Setara 140 Tahun Anggaran RI

June 13, 2025 By pj

CNN Indonesia

12 Juni 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan sebuah temuan mengejutkan dalam pidatonya saat membuka Indo Defence Expo and Forum 2025. Menurut hasil riset terbaru, nilai kekayaan Indonesia yang dirampas oleh Belanda selama masa penjajahan mencapai USD 31 triliun, setara dengan sekitar Rp 502.000 triliun atau 140 tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia saat ini. Pernyataan ini menjadi sorotan publik dan menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan serta kekayaan nasional di tengah tantangan global.

Penjajahan Belanda dan Dampaknya terhadap Kekayaan Indonesia

Dalam pernyataannya pada Rabu, 11 Juni 2025, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Prabowo menyampaikan:

“Ada satu riset beberapa minggu lalu yang menceritakan ke kita bahwa selama Belanda menjajah kita, Belanda telah ambil kekayaan kita senilai dengan uang sekarang senilai USD 31 triliun.”

Ia mengatakan angka itu setara dengan anggaran Indonesia selama 140 tahun.

“Sama dengan mungkin 18 kali seluruh produksi bangsa Indonesia, 18 kali GDP kita, atau sama dengan kurang lebih 140 tahun anggaran, anggaran kita 140 tahun,” jelas Prabowo.

Jika dihitung menggunakan kurs Rp 16.200 per USD, nilai tersebut mencapai Rp 502 kuadriliun. Prabowo menegaskan, kolonialisme telah membawa dampak luar biasa terhadap hilangnya sumber daya bangsa yang seharusnya bisa menopang kesejahteraan rakyat Indonesia selama berabad-abad.

Belanda Nikmati GDP Per Kapita Tertinggi saat Menjajah Indonesia

Presiden Prabowo juga menyinggung fakta sejarah bahwa selama masa penjajahan, Belanda menikmati GDP per kapita tertinggi di dunia. Menurutnya:

“Saudara-saudara sekalian itu mengajarkan kepada kita kalau kita sekarang berhasil menjaga kekayaan kita mungkin GDP per kapita juga mungkin salah satu paling tinggi di dunia.”

Pernyataan ini menggambarkan betapa besar kontribusi kekayaan alam Indonesia terhadap kemajuan ekonomi Belanda di masa lalu, dan menjadi cermin bagi bangsa Indonesia agar tidak lagi lengah dalam menjaga aset strategisnya.

Pentingnya Pertahanan dalam Menjaga Kedaulatan dan Kekayaan Nasional

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menegaskan pentingnya membangun dan memperkuat sektor pertahanan sebagai benteng kedaulatan. Ia menyatakan:

“Sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri, biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas. Biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak.”

Dengan pandangan ini, Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk melihat pertahanan sebagai investasi, bukan beban, demi menjamin kemerdekaan yang berkelanjutan dan menjauhkan bangsa dari ancaman penjajahan modern dalam bentuk apapun.

Harapan Indonesia Menjadi Raksasa Ekonomi Dunia

Presiden Prabowo menutup pidatonya dengan optimisme tinggi terhadap masa depan Indonesia. Ia yakin, dengan pengelolaan kekayaan nasional yang baik dan investasi strategis di berbagai sektor, Indonesia bisa menembus posisi 5–6 besar ekonomi dunia sebelum tahun 2045.

“Saya yakin kita bisa mengentaskan kemiskinan jauh sebelum 2045.”

Optimisme ini selaras dengan semangat Indo Defence 2025, yang menghadirkan 659 perusahaan asing dan 500 perusahaan dalam negeri dari 42 negara. Dalam forum tersebut, Indonesia juga menandatangani kerja sama strategis di bidang pertahanan senilai Rp 33 triliun, sebagai bentuk nyata dari pembangunan kekuatan nasional.