March 6, 2025 By Rio Baressi
6 Maret 2025 – Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan tegas mengenai pembentukan struktur Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Dalam pertemuan dengan pimpinan Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Prabowo menegaskan pentingnya transparansi dan profesionalisme untuk memastikan keberhasilan badan investasi nasional ini.
Dalam pertemuannya, Presiden Prabowo meminta agar hanya orang-orang terbaik yang mengisi struktur Danantara. Ia secara eksplisit melarang adanya individu “titipan” yang tidak memiliki kompetensi. Rosan Roeslani, CEO Danantara, mengonfirmasi bahwa mereka akan bekerja sama dengan perusahaan perekrut profesional untuk memastikan proses seleksi yang transparan dan adil.
“Pilihlah orang-orang yang terbaik, baik dari dalam negeri maupun mancanegara,” ujar Rosan mengutip arahan Presiden.
BPI Danantara memiliki misi besar untuk mendukung perekonomian nasional. Salah satu tujuan utama pendirian badan ini adalah menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Karena itu, struktur organisasi ini akan diisi oleh individu dengan rekam jejak yang bersih, reputasi yang baik, dan keahlian di bidangnya.
Rosan menjelaskan bahwa daftar nama yang akan mengisi posisi strategis di Danantara akan diumumkan pekan depan. Publik akan diberi kesempatan untuk menilai langsung kredibilitas dan integritas para pengurus melalui riwayat hidup mereka yang dipublikasikan.
“Kami pastikan nama-nama yang diumumkan adalah individu yang memiliki integritas tinggi dan keahlian yang terbukti,” ujar Rosan.
BPI Danantara diharapkan mampu menjadi instrumen strategis dalam pengelolaan investasi nasional. Dengan struktur yang diisi oleh tenaga profesional, Danantara berpotensi membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam pembangunan jangka panjang.
Melalui pendekatan transparansi dan profesionalisme yang ditegaskan Presiden Prabowo, BPI Danantara berupaya membangun kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola investasi nasional yang berdaya saing dan berintegritas.