May 3, 2025 By Abril Geralin
05 Mei 2025 – Presiden Prabowo Subianto membuat gebrakan baru dalam dunia pendidikan Indonesia dengan menjanjikan bantuan televisi untuk seluruh sekolah di tanah air. Program ambisius ini diungkapkan dalam pidatonya saat memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di SDN Cimahpar 5, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025). Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya percepatan digitalisasi pendidikan yang ditargetkan rampung pada pertengahan 2026.
“Saya ingin ada digitalisasi sekolah-sekolah. Kita akan taruh layar-layar televisi di tiap sekolah kita. Di situ kita bisa memberi pelajaran-pelajaran yang terbaik,” kata Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Presiden Prabowo menilai bantuan smart TV ini akan sangat bermanfaat terutama untuk sekolah-sekolah yang berada di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Program ini dirancang untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan keterbatasan akses terhadap guru yang berkualitas di daerah-daerah tersebut.
“Ini bisa bermanfaat di sekolah-sekolah, apalagi di daerah terpencil, daerah tertinggal, terluar, ataupun di daerah kota yang mengalami kesulitan mendapat bahan atau mendapat guru yang ahli di bidang-bidang tertentu,” jelas Prabowo.
Dengan digitalisasi sekolah, keterbatasan fisik tidak lagi menjadi penghalang dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas. Siswa dari berbagai penjuru Indonesia akan memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dari guru-guru terbaik, meskipun berada di lokasi yang jauh dari pusat kota.
Kunci dari program digitalisasi ini adalah pengumpulan ratusan guru terbaik yang akan ditempatkan di studio pusat. Para guru ini akan menyampaikan materi pembelajaran yang kemudian disiarkan ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia melalui smart TV yang dipasang di masing-masing sekolah.
“Nanti kita akan kumpulkan beberapa ratus guru terbaik, kita akan pusatkan di sebuah studio dan dia akan mengajar ke seluruh sekolah di seluruh Indonesia,” ungkap Prabowo.
Model pembelajaran jarak jauh ini diharapkan dapat membantu sekolah yang masih kesulitan mendapatkan guru dengan keahlian tertentu. Dengan demikian, kualitas pendidikan di seluruh Indonesia bisa lebih merata dan tidak terpusat hanya di kota-kota besar.
Presiden Prabowo menargetkan implementasi program ini akan dimulai dalam waktu dekat. Dalam dua bulan ke depan, sekolah-sekolah pertama diharapkan sudah mulai menerima bantuan smart TV. Secara keseluruhan, target penyelesaian program ini adalah pertengahan 2026, di mana seluruh sekolah di Indonesia sudah menerima bantuan TV dari pemerintah.
“Kita akan mulai, saya kira dalam waktu yang tidak terlalu lama, saya berharap dalam 2 bulan sudah mulai sekolah-sekolah pertama menerima layar-layar televisi tersebut,” kata Prabowo. “Kita berharap, sasaran saya adalah dalam 1 tahun, pertengahan 2026 semua sekolah di Indonesia bisa mendapat layar televisi tersebut.”
Bantuan smart TV untuk sekolah merupakan salah satu dari empat program dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) bidang pendidikan yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Secara terperinci, empat program tersebut mencakup:
“Kita luncurkan ini hanya sebagai awalan, ada langkah-langkah yang kita lakukan, perbaikan sarana semua sekolah,” ujar Prabowo.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa anggaran untuk program digitalisasi pendidikan, termasuk pemasangan smart TV di sekolah-sekolah, sudah siap. Dia menyebutkan bahwa dana tersebut berasal dari anggaran Kemendikdasmen.
“Untuk layanan Smart TV di sekolah-sekolah ini sudah siap pendanaannya. Tinggal nanti pelaksanaannya,” kata Mu’ti.
Program digitalisasi pendidikan dengan anggaran Rp2 triliun ini ditargetkan untuk 15.000 satuan pendidikan di Indonesia. Prabowo menyebut PHTC yang diluncurkan oleh pemerintahannya didanai dari penghematan anggaran negara dan berjanji ke depan akan meningkatkan program-program pendidikan.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menyoroti masih banyaknya sekolah rusak yang belum terjangkau perbaikan. Menurut Prabowo, hal ini terjadi karena adanya kebocoran anggaran yang menyebabkan dana tidak sampai ke rakyat.
“Karena terus terang saja, berkali-kali saya sampaikan, kekayaan bangsa Indonesia masih terlalu banyak yang bocor dan tidak sampai ke rakyat,” ujar Presiden Prabowo.
Prabowo menegaskan pentingnya integritas dalam pengelolaan anggaran negara, terutama yang dialokasikan untuk kepentingan rakyat. “Para pejabat, para birokrat, dibiayai oleh negara, digaji oleh negara. Hendaknya anggaran untuk rakyat, anggaran untuk pelayanan rakyat, jangan diselewengkan, jangan dikorupsi dengan segala akal,” tegasnya.
Program digitalisasi sekolah melalui bantuan smart TV ini menjadi harapan baru bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, implementasinya tidak lepas dari berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur pendukung, terutama di daerah 3T, hingga kesiapan guru dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
Presiden Prabowo optimistis bahwa melalui kolaborasi dan kerjasama antar berbagai pihak, program ini dapat terealisasi dan memberikan manfaat maksimal bagi dunia pendidikan Indonesia.
“Sungguh-sungguh para guru ini adalah memang pahlawan yang sering tanpa tanda jasa. Saudara-saudara sekalian, untuk itu sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan marilah kita bersatu, marilah kita kerja sama, marilah kita rukun. Bangsa yang besar adalah bangsa yang rukun,” tutur Prabowo.
Dengan digitalisasi dan penguatan infrastruktur pendidikan, Prabowo berharap dapat mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di seluruh penjuru negeri dan membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Program bantuan TV untuk sekolah ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital dan mewujudkan cita-cita pendidikan berkualitas yang merata bagi seluruh anak Indonesia.