Leet Media

Prabowo ingin Papua Ditanam Kelapa Sawit dan Tebu untuk Hasilkan BBM hingga Etanol

December 18, 2025 By pj

18 Desember 2025 – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan gagasan agar Papua ditanami kelapa sawit sebagai bagian dari strategi besar mewujudkan swasembada energi nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat percepatan pembangunan Papua di Istana Negara, Jakarta, dengan tujuan agar Papua mampu mengelola sumber dayanya sendiri, mengurangi ketergantungan impor BBM, serta menciptakan kemandirian energi di tingkat daerah.

Alasan Prabowo Ingin Papua Ditanami Sawit

Prabowo menilai Papua memiliki potensi sumber daya energi yang sangat besar dan perlu dioptimalkan secara terencana. Menurutnya, swasembada energi menjadi target utama pemerintah dalam lima tahun ke depan, seiring dengan swasembada pangan. Papua dipandang mampu menjadi bagian penting dari visi tersebut karena kekayaan alam yang dimilikinya.

“Dan juga nanti kita berharap di daerah Papua pun harus ditanam kelapa sawit supaya bisa menghasilkan juga BBM,” kata Prabowo.

Ia menegaskan bahwa setiap daerah di Indonesia harus mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam memenuhi kebutuhan energinya. Papua diharapkan tidak hanya menjadi penghasil, tetapi juga menikmati langsung manfaat energi yang diproduksi di wilayahnya.

“Jadi kita berharap tiap daerah nanti swasembada energi. Saya kira Papua punya sumber energi yang sangat baik dan Menteri ESDM juga sudah merancang bahwa daerah-daerah Papua harus menikmati hasil daripada energi yang diproduksi di Papua,” ucap Prabowo.

Sawit Bukan Satu Satunya Sumber Energi

Prabowo menekankan bahwa kelapa sawit bukan satu-satunya tanaman yang direncanakan untuk mendukung swasembada energi di Papua. Pemerintah juga mendorong penanaman komoditas lain yang dapat diolah menjadi bahan bakar alternatif, seperti tebu dan singkong.

“Juga tebu menghasilkan etanol, singkong cassava juga untuk menghasilkan etanol, sehingga kita rencanakan dalam lima tahun semua daerah bisa berdiri di atas kakinya sendiri, swasembada pangan dan swasembada energi,” jelas Prabowo.

Selain bioenergi, pemanfaatan energi baru terbarukan seperti tenaga surya dan tenaga air juga menjadi fokus utama. Menurut Prabowo, teknologi energi terbarukan kini semakin terjangkau dan mampu menjangkau wilayah terpencil di Papua.

“Juga tenaga hidro, sekarang ada hidro-hidro yang mini, yang bisa juga dipakai di daerah yang terpencil. Ini semua adalah supaya ada kemandirian tiap daerah,” beber dia.

Energi Terbarukan untuk Daerah Terpencil Papua

Prabowo menilai pemanfaatan tenaga surya dan tenaga air merupakan solusi konkret bagi wilayah-wilayah yang sulit dijangkau distribusi BBM. Dengan energi yang dihasilkan langsung di daerah, Papua tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar.

“Teknologi tenaga surya sekarang sudah semakin murah dan ini bisa untuk mencapai daerah-daerah terpencil, juga tenaga hidro sekarang ada hidro-hidro yang mini yang bisa juga dipakai di daerah yang terpencil. Ini semua adalah supaya ada kemandirian tiap daerah. Kalau ada tenaga surya dan tenaga air tidak perlu kirim-kirim BBM mahal-mahal dari daerah-daerah lain dan juga nanti,” lanjutnya.

Potensi Penghematan Ratusan Triliun Rupiah

Prabowo menyebut swasembada energi akan berdampak besar terhadap penghematan anggaran negara. Selama ini, impor BBM menjadi salah satu beban terbesar dalam APBN.

“Tahun ini tiap tahun kita mengeluarkan peraturan triliun untuk impor BBM. Kalau kita bisa tanam kelapa sawit, tanam singkong, tanam serbuk pakai tenaga surya dan tenaga air, bayangkan berapa ratus triliun kita bisa hemat tiap tahun,” ungkap Prabowo.

Ia mengungkapkan bahwa impor BBM Indonesia saat ini mencapai Rp520 triliun per tahun. Jika impor tersebut dapat ditekan hingga setengahnya, negara berpotensi menghemat ratusan triliun rupiah yang dapat dialokasikan untuk pembangunan daerah.

“Berarti ada Rp250 triliun, apalagi kita bisa potong Rp500 triliun. Rp500 triliun itu berarti tiap kabupaten bisa punya kemungkinan Rp1 triliun tiap kabupaten. Bagaimana membangunnya, kita coba bayangkan, kita negara kaya apa? Ini bisa kita lakukan,” tandas Prabowo.

Target Lima Tahun Swasembada Energi Nasional

Melalui pengembangan kelapa sawit, tebu, singkong, serta pemanfaatan tenaga surya dan air, Prabowo menargetkan seluruh daerah di Indonesia, termasuk Papua, dapat mencapai swasembada energi dalam lima tahun ke depan. Dengan strategi ini, ketergantungan terhadap impor BBM diharapkan dapat dihentikan, harga energi menjadi lebih terjangkau, dan kemandirian daerah dapat terwujud secara berkelanjutan.

“Ini semua adalah supaya ada kemandirian tiap daerah. Kalau ada tenaga surya dan tenaga air, tidak perlu kirim-kirim BBM mahal-mahal dari daerah-daerah,” ujar Prabowo.