November 2, 2025 By pj

2 November 2025 – Di tengah maraknya digitalisasi dan derasnya arus informasi, muncul sosok tak terduga yang mengembalikan potongan penting sejarah Indonesia melalui medium visual. Ia adalah Jacob Cass, seorang pria asal Amerika Serikat yang kini dikenal publik Tanah Air lewat akun Instagram-nya @koleksi_sejarah_indo. Melalui unggahan-unggahan arsip bersejarah yang dimilikinya, Jacob menghadirkan kembali wajah-wajah penting Indonesia dari masa 1960-an — dari Jenderal Ahmad Yani hingga D.N. Aidit — dalam bentuk foto-foto asli yang sebagian besar belum pernah terlihat di media mana pun di Indonesia.
Jacob Cass menarik perhatian publik setelah memposting reels di akun Instagram-nya yang memperlihatkan dirinya memegang foto asli Jenderal Ahmad Yani. Dalam keterangan unggahan itu, ia menulis, “Jendral Ahmad Yani, saat Beliau adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat tahun 1964. Foto ini diambil oleh John Bulmer dari Inggris saat dia berkunjung ke Indonesia. Foto dari Camera Press LTD di London.”
Foto tersebut merupakan dokumentasi bersejarah yang diambil oleh fotografer Inggris John Bulmer menggunakan kamera milik Camera Press LTD di London. Momen itu memperlihatkan sosok Ahmad Yani saat masih aktif menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD, setahun sebelum peristiwa tragis G30S 1965 yang menewaskannya.
Selain potret Ahmad Yani, Jacob juga menyimpan dan membagikan foto asli D.N. Aidit, pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) pada masa itu. Dalam unggahan lain, Jacob menuliskan, “Foto Asli, Pemimpin PKI D.N. Aidit 1964. Foto diambil oleh fotografer Inggris, John Bulmer, saat dia di Jakarta. Foto dari Camera Press LTD. Kondisi masih luar biasa. Foto dari koleksi pribadi saya.”
Unggahan tersebut memperlihatkan bagaimana dokumentasi sejarah Indonesia banyak tersimpan di luar negeri — tersebar di tangan fotografer, agensi berita, dan kolektor internasional yang pernah meliput Indonesia pada masa pergolakan politik 1960-an.
Salah satu koleksi yang paling mengundang rasa ingin tahu adalah foto Letkol Untung, tokoh penting dalam peristiwa G30S, yang matanya tertutup kain saat akan dieksekusi. Dalam unggahannya, Jacob menulis, “Saya posting ini karena sepertinya banyak orang tertarik lihat. Foto saat bersiap2 Eksekusi LetKol Untung. Foto dari koleksi pribadi saya. Foto ini datang dari Perusahaan Media AFP/Belga.. saya tidak tahu gimana mereka dapat Foto ini dari Indonesia. Itu misterius sekali… Foto punya tanggal 1967 di belakang.”
Keterangan tersebut menunjukkan bahwa foto itu berasal dari arsip media internasional AFP/Belga, dengan catatan tahun 1967 di bagian belakangnya. Bagi Jacob, keberadaan foto itu sendiri merupakan misteri — bagaimana potret bersejarah dari Indonesia bisa tersimpan di luar negeri tanpa pernah diketahui publik dalam negeri sebelumnya.
Banyak warganet Indonesia yang merasa heran mengapa foto-foto penting bangsa justru berada di tangan orang asing. Salah satu komentar yang muncul di unggahannya menanyakan hal tersebut. Jacob menjawab dengan nada tenang, “Banyak perusahaan media pergi ke Indonesia masa dulu teman.. sama dengan jika wartawan Indoensia pergi ke Moskow masa dulu dan ambil foto2 disana dan bawa pulang.”
Penjelasan Jacob membuka wawasan tentang bagaimana arus informasi dan dokumentasi lintas negara telah terjadi sejak lama. Pada masa 1960-an, fotografer dan wartawan dari berbagai negara kerap datang ke Indonesia untuk meliput dinamika politik dan sosial yang sedang bergolak. Hasil dokumentasi mereka kemudian tersimpan di agensi berita asing dan baru kini muncul kembali melalui tangan para kolektor seperti Jacob Cass.
Respons warganet terhadap unggahan Jacob Cass pun luar biasa. Banyak yang mengaku baru pertama kali melihat foto-foto asli para tokoh sejarah tersebut. Salah satu komentar berbunyi, “Hampir semua foto yang Anda miliki adalah foto langka yang bahkan tidak pernah terlihat di Indonesia.”
Melalui akun Instagram-nya, Jacob tidak hanya berbagi foto, tetapi juga membuka ruang refleksi tentang pentingnya pelestarian sejarah. Koleksi miliknya menjadi pengingat bahwa sebagian potongan sejarah Indonesia mungkin terserak di berbagai belahan dunia. Berkat upayanya, publik kini dapat kembali menatap wajah-wajah masa lalu bangsa — bukan dari buku sejarah, melainkan dari arsip visual yang hidup kembali di era digital.
Sosok Jacob Cass menjadi contoh bagaimana individu dari luar negeri bisa berperan penting dalam pelestarian memori bangsa lain. Dengan ketelatenannya mengumpulkan dan membagikan foto-foto asli tokoh sejarah Indonesia, ia telah membantu membuka lembaran lama yang selama ini tersembunyi. Kehadirannya mengingatkan kita bahwa sejarah bukan hanya milik satu bangsa, melainkan milik dunia yang terus berputar dan saling terhubung.
Related Tags & Categories :