May 21, 2025 By Reynaldi Aditya Ramadhan
21 Mei 2025 – Ambisi Indonesia untuk menghadirkan mobil listrik nasional kini memasuki babak baru. PT Pindad, perusahaan pertahanan dalam negeri yang juga produsen kendaraan taktis seperti Maung, resmi menggandeng pabrikan otomotif asal Korea Selatan, KG Mobility Corp, dalam sebuah kerja sama strategis. Keduanya akan berkolaborasi untuk mengembangkan dan memproduksi mobil serta bus listrik nasional dalam skala besar.
Langkah ini tidak hanya memperkuat arah transisi energi Indonesia, tapi juga menunjukkan keseriusan negara dalam membangun kemandirian industri kendaraan listrik (EV) dari hulu ke hilir.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara Pindad dan KG Mobility pada 8 Mei 2025 di kantor pusat PT Pindad di Bandung. Acara ini dihadiri langsung oleh CEO PT Pindad Sigit Santosa dan Chairman KG Mobility Kwak Jea-sun.
Dalam perjanjian tersebut, KG Mobility akan memberikan dukungan teknologi, evaluasi produk, dan rekayasa kendaraan kepada PT Pindad. Fokusnya adalah pada pengembangan dan perluasan kapasitas produksi mobil dan bus listrik nasional hingga 200 ribu unit.
Tak hanya untuk pasar domestik, kendaraan yang dihasilkan juga akan disiapkan untuk ekspor ke sejumlah negara Asia Tenggara, menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik regional.
Kerja sama ini bukan datang dari ruang kosong. PT Pindad memiliki pengalaman panjang di bidang manufaktur, terutama dalam industri militer. Produk seperti Maung, kendaraan taktis 4×4 buatan lokal, telah menunjukkan kapasitas produksi dan inovasi yang kompetitif.
Di sisi lain, KG Mobility—yang sebelumnya dikenal sebagai SsangYong Motor—telah malang melintang di pasar global. Produk andalan mereka seperti Rexton dan Musso telah dipasarkan di berbagai negara seperti Inggris, Peru, hingga Bulgaria.
Tahun lalu, KG Mobility sudah mengekspor 1.060 knock-down kit untuk SUV Rexton ke Indonesia. Tahun ini, targetnya naik hampir tiga kali lipat menjadi 3.000 unit. Ini menunjukkan hubungan bisnis yang sudah terjalin dan siap dikembangkan ke tingkat yang lebih strategis.
Kerja sama ini juga sejalan dengan target ambisius pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi ke energi bersih. Pemerintah menargetkan:
Dengan dukungan BUMN strategis seperti Pindad, kolaborasi ini tidak hanya mempercepat realisasi target, tetapi juga berperan dalam:
Chairman KG Mobility, Kwak Jea-sun, menyatakan bahwa Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Menurutnya, potensi pertumbuhan Indonesia sangat signifikan, dan menjadi alasan utama bagi KG Mobility untuk mengeksplorasi peluang bisnis di tanah air.
“Kami akan memperluas volume penjualan melalui produk-produk yang unik dan strategi pemasaran yang berbeda,” ujar Kwak.
Indonesia tak hanya menjadi konsumen, tetapi juga diarahkan sebagai basis produksi regional untuk kendaraan listrik, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok otomotif Asia Tenggara.
Kolaborasi antara PT Pindad dan KG Mobility menandai era baru kendaraan listrik nasional. Tidak sekadar “branding”, tapi benar-benar mencakup transfer teknologi, pengembangan produk, hingga produksi massal. Ini adalah bentuk konkret dari semangat Indonesia untuk tak hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen dan inovator dalam industri EV dunia.
Langkah ini layak diapresiasi sebagai bagian dari strategi besar menuju masa depan otomotif yang ramah lingkungan, mandiri, dan berdaya saing global.
Related Tags & Categories :