June 12, 2025 By A G
12 Juni 2025 – Dunia penerbangan kembali diguncang tragedi setelah pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 mengalami kecelakaan fatal di Ahmedabad, India, pada Kamis (12/6/2025) siang waktu setempat. Boeing 787-8 Dreamliner yang membawa 242 jiwa ini jatuh dan meledak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, menuju London Gatwick, Inggris.
Kecelakaan yang terjadi hanya dalam hitungan menit setelah takeoff ini mengingatkan kita pada berbagai tragedi penerbangan yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk insiden di Bandara Internasional Muan pada Desember 2024 yang menewaskan hampir seluruh penumpang.
Berdasarkan data dari situs pelacakan penerbangan Flightradar24, sinyal terakhir dari pesawat Air India AI171 terdeteksi pada pukul 10.08 waktu setempat—kurang dari satu menit setelah pesawat melakukan lepas landas. Saat itu, pesawat baru mencapai ketinggian 625 kaki sebelum akhirnya hilang dari radar.
Yang membuat situasi semakin mencekam adalah fakta bahwa pilot sempat mengirimkan panggilan darurat (mayday) kepada menara pengawas (Air Traffic Controller/ATC) sebelum pesawat benar-benar jatuh. Ini menunjukkan bahwa awak pesawat menyadari adanya masalah serius yang mengancam keselamatan penerbangan.
Pesawat yang membawa total 242 orang—terdiri dari 230 penumpang, 2 pilot, dan 10 awak kabin—ini akhirnya jatuh di area sipil di luar perimeter bandara. Ledakan dahsyat segera terjadi, menghasilkan bola api yang besar dan asap hitam pekat yang terlihat dari kejauhan, khususnya di area Meghaninagar yang sempat mengalami kepanikan akibat ledakan tersebut.
Begitu laporan kecelakaan diterima, tim pemadam kebakaran dan unit gawat darurat segera dikerahkan ke lokasi kejadian. Setidaknya tujuh mobil pemadam kebakaran tiba untuk memadamkan api yang masih berkobar, sementara lebih dari lima tim dari Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat Ahmedabad turut diterjunkan.
Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan pemandangan yang mengerikan: puing-puing pesawat yang terbakar tersebar di area jatuhnya, dengan sebagian bahkan mengenai bangunan tempat tinggal penduduk. Tim penyelamat tampak sibuk mengevakuasi korban dengan menggunakan tandu dan ambulans, meski kondisi korban belum dapat dipastikan hingga saat ini.
Yang mengkhawatirkan adalah laporan bahwa semua penumpang dan awak pesawat dikhawatirkan tewas dalam kecelakaan ini, meski pihak berwenang belum memberikan konfirmasi resmi mengenai jumlah korban jiwa.
Natarajan Chandrasekaran, CEO Air India, dengan berat hati mengonfirmasi kecelakaan tersebut dalam pernyataan resmi yang dikutip kantor berita AFP. “Dengan kesedihan yang mendalam, saya mengonfirmasi bahwa Penerbangan Air India 171 yang beroperasi di rute Ahmedabad-London Gatwick terlibat dalam kecelakaan tragis hari ini,” ujarnya.
Chandrasekaran juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban: “Simpati dan belasungkawa terdalam kami bersama keluarga dan orang-orang terkasih dari semua yang terkena dampak dari peristiwa menghancurkan ini.”
Maskapai juga telah mengaktifkan layanan darurat dan membentuk tim pendukung khusus bagi keluarga korban yang membutuhkan informasi. Dalam pernyataan di media sosial X, Air India menyatakan: “Saat ini kami sedang memastikan detailnya dan akan segera membagikan informasi terbaru.”
Menteri Penerbangan India, Ram Mohan Naidu Kinjaparu, mengaku terkejut dan hancur ketika mendengar berita kecelakaan ini. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa pemerintah sedang dalam keadaan siaga tertinggi.
“Saya memantau situasi dan telah memerintahkan semua badan tanggap darurat dan penerbangan untuk mengambil tindakan cepat dan terkoordinasi,” kata Kinjaparu. “Tim penyelamat telah dikerahkan dan semua upaya sedang dilakukan untuk memastikan bantuan medis dan dukungan tanggap darurat segera tiba di lokasi.”
Hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan pesawat Air India AI171 belum dapat ditentukan. Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India bersama dengan berbagai pihak terkait sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dalam menit-menit kritis setelah lepas landas.
Boeing 787-8 Dreamliner yang mengalami kecelakaan ini merupakan pesawat modern yang dirancang dengan teknologi canggih dan standar keselamatan tinggi. Pesawat jenis ini memiliki kapasitas lebih dari 200 penumpang dan telah digunakan secara luas oleh maskapai di seluruh dunia dengan rekam jejak keselamatan yang relatif baik.
Fakta bahwa pilot sempat mengirimkan panggilan mayday menunjukkan bahwa ada masalah teknis atau situasi darurat yang terjadi sangat cepat setelah takeoff. Namun, investigasi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah masalah tersebut berkaitan dengan mesin, sistem pesawat, kondisi cuaca, atau faktor lainnya.
Kecelakaan ini kembali mengingatkan kita pada rentannya fase takeoff dan landing dalam penerbangan—dua momen yang sering disebut sebagai fase paling kritis dalam setiap perjalanan udara. Bagi generasi milenial dan Gen Z yang terbiasa bepergian dengan pesawat, kejadian seperti ini tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri.
Industri penerbangan global, termasuk Air India, kini akan menghadapi scrutiny yang lebih ketat terkait prosedur keselamatan dan maintenance pesawat. Kecelakaan ini juga menambah daftar tragedi penerbangan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, setelah sebelumnya dunia aviation diguncang oleh kecelakaan di Bandara Internasional Muan pada Desember 2024 yang menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.
Bagi mereka yang sering bepergian untuk bisnis atau liburan, kejadian ini menjadi pengingat pentingnya memahami prosedur keselamatan penerbangan dan selalu mengikuti instruksi awak kabin, meski kemungkinan kecelakaan pesawat tetap sangat kecil dibandingkan moda transportasi lainnya.
Saat ini, keluarga korban dan masyarakat luas masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai kondisi korban dan hasil investigasi awal. Air India telah berkomitmen untuk memberikan update terbaru melalui situs web resmi mereka seiring dengan perkembangan situasi di lapangan.