August 15, 2025 By RB
15 Agustus 2025 – Palestina akan menorehkan sejarah baru di ajang Miss Universe 2025 dengan kehadiran Nadeen Ayoub sebagai perwakilan pertamanya. Kehadirannya bukan sekadar untuk bersaing di panggung kecantikan dunia, tetapi juga membawa misi kemanusiaan dan pemberdayaan perempuan Palestina di tengah situasi yang penuh tantangan.
Untuk pertama kalinya sejak Miss Universe digelar pada 1952, Palestina akan mengirimkan wakilnya. Nadeen Ayoub, finalis Miss Earth 2022 yang kini menetap di Dubai, akan berkompetisi pada ajang ke-74 Miss Universe di Pak Kret, Thailand, pada 21 November 2025.
Nadeen sebelumnya pernah mencatat sejarah dengan menjadi peserta Palestina pertama di Miss Earth 2022 dan meraih gelar Miss Earth Water. Keputusannya untuk mengikuti Miss Universe sempat tertunda akibat krisis kemanusiaan di Palestina.
“Saya bangga menapaki jalan ini, apalagi di masa seperti sekarang, ketika kita semua perlu menjadi suara untuk Palestina,” ujarnya dalam wawancara yang dikutip dari The National.
Bagi Nadeen, ajang Miss Universe bukan sekadar kontes kecantikan. Ia menjadikannya sebagai platform untuk mengangkat isu kemanusiaan dan menantang stereotip global tentang perempuan Palestina.
“Saya ingin menunjukkan pada dunia perempuan Palestina bukan hanya tangguh dan cantik, tapi juga pemimpin, inovator, dan pembawa perubahan,” tegasnya.
Lewat media sosial, Nadeen kerap menyuarakan penderitaan rakyat Palestina, khususnya di Gaza, dan menegaskan bahwa mereka adalah simbol ketangguhan serta harapan, bukan hanya korban konflik.
Lahir dan besar di Palestina, Nadeen Ayoub memiliki pengalaman hidup di Amerika Serikat dan Kanada. Ia mengantongi gelar di bidang sastra dan psikologi, serta merupakan pelatih kebugaran dan nutrisi bersertifikat.
Pengalamannya tinggal di berbagai negara membentuk perspektif global yang ia kombinasikan dengan identitas budayanya. Hal ini membuatnya mampu membangun jembatan antara Palestina dan dunia internasional.
Selain aktif di dunia kontes kecantikan, Nadeen adalah pendiri Olive Green Academy, sebuah inisiatif yang mempromosikan keberlanjutan dan memberdayakan perempuan Palestina lewat pelatihan advokasi lingkungan dan media digital.
Ia juga memimpin Sayidat Falasteen, platform filantropi yang mendukung bisnis perempuan Palestina, mengangkat kisah inspiratif mereka, dan memberi ruang untuk bersuara.
“Ketika Palestina terus mengalami duka, khususnya di Gaza, saya membawa suara rakyat yang menolak dibungkam,” tulisnya.
Dengan keikutsertaannya, Nadeen berharap dunia dapat melihat sisi lain dari Palestina — sebuah bangsa yang kaya akan talenta, inovasi, dan semangat juang. Ia ingin menginspirasi generasi muda, khususnya perempuan, untuk percaya bahwa mereka bisa menjadi agen perubahan di komunitasnya.
“Kita lebih dari sekadar penderitaan. Kita adalah ketangguhan, harapan, dan detak jantung negara yang hidup melalui kita,” tutupnya.
Related Tags & Categories :