April 27, 2025 By Diva Permata Jaen
27 April 2025 – Academy Awards atau Oscar 2025 akan membawa sejumlah perubahan besar yang bertujuan meningkatkan kredibilitas dan transparansi dalam proses pemilihan pemenang. Dari keharusan menonton semua film nominasi hingga panduan baru penggunaan kecerdasan buatan dalam produksi film, Oscar edisi ke-98 ini menjadi momen penting dalam sejarah penghargaan film paling bergengsi di dunia.
Salah satu perubahan paling drastis adalah kewajiban bagi seluruh anggota Academy untuk menonton semua film dalam kategori tertentu sebelum mereka diizinkan memberikan suara di babak final. Sebelumnya, anggota hanya dihimbau menonton semua nominasi, tanpa kewajiban formal. Kini, langkah tegas diambil untuk meningkatkan integritas penghargaan.
Academy akan memantau aktivitas menonton melalui platform streaming Academy Screening Room. Bagi film yang ditonton di luar platform ini, seperti di festival atau pemutaran khusus, anggota harus menyerahkan formulir yang mencatat kapan dan di mana film tersebut disaksikan.
Seperti dikutip dari pengumuman Academy, “Aturan baru ini mengharuskan anggota Academy untuk menonton seluruh film yang dinominasikan dalam setiap kategori yang mereka ikuti sebelum memberikan suara di babak final Oscar.”
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi praktik “coattail voting”, yaitu kecenderungan memilih berdasarkan reputasi tanpa menilai karya secara menyeluruh.
Periode pemungutan suara nominasi akan berlangsung dari 12 hingga 16 Januari 2026, sementara pengumuman resmi nominasi dijadwalkan pada 22 Januari 2026. Acara Oscar Nominees Luncheon akan diadakan pada 10 Februari 2026, dan voting final akan berlangsung antara 26 Februari hingga 5 Maret 2026.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Oscar, kategori baru Achievement in Casting akan diperkenalkan. Kategori ini menghargai kontribusi kreatif dari para direktur casting dalam memilih dan menyusun ansambel aktor sebuah film.
Sutradara Pemilihan Pemain akan menilai film yang memenuhi syarat dan memilih hingga 10 film berdasarkan kontribusi kreatif dan kolaboratif dari proses pemilihan pemainnya. Daftar film terpilih akan ditampilkan dalam acara “Bake-Off”, di mana anggota akan menonton cuplikan film berdurasi lima menit dan mengikuti sesi tanya jawab dengan direktur casting.
Seperti dijelaskan Academy, penghargaan ini “mengakui kolaborasi kreatif antara sutradara pemilihan pemain, pembuat film, dan produser dalam menyusun ansambel akting sebuah film.”
Oscar 2025 juga menghadirkan panduan formal pertama tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam produksi film. Academy menegaskan bahwa penggunaan AI atau perangkat digital lainnya tidak akan membantu atau menghalangi peluang sebuah film untuk dinominasikan.
Dalam pernyataan resminya, Academy menyebutkan, “Perangkat tersebut tidak membantu atau merugikan peluang untuk mendapatkan nominasi. Academy dan setiap cabang akan menilai pencapaian tersebut, dengan mempertimbangkan sejauh mana aspek manusiawi dalam creative authorship saat memilih film mana yang akan diberikan penghargaan.”
Dengan kata lain, kualitas karya tetap akan diukur berdasarkan kontribusi kreatif manusia, bukan teknologi yang digunakan.
Selain perubahan besar di atas, terdapat beberapa peraturan tambahan, di antaranya:
Academy juga memperbarui aturan kampanye dengan melarang keras unggahan, komentar, atau repost di media sosial yang merendahkan karya film lain. Dalam pernyataannya, Academy menegaskan, “Komunikasi publik tidak boleh merendahkan teknik atau isi dari film mana pun.”
Beberapa anggota Academy mengaku bahwa mereka kerap belum menonton seluruh film nominasi sebelum voting final. “Saya kecewa karena saya belum menonton The Substance atau I’m Still Here. Saya benar-benar kesulitan,” ujar seorang sutradara, dikutip dari Entertainment Weekly.
Penerapan aturan baru ini tentu memicu beragam reaksi, mulai dari dukungan hingga protes di media sosial. Namun, secara umum, perubahan ini dinilai sebagai langkah maju untuk menjaga kredibilitas Oscar.
Related Tags & Categories :