March 3, 2025 By Diva Permata Jaen
4 Maret 2025 – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terus berupaya memperkuat keuangannya melalui berbagai sumber pendapatan. Salah satu yang paling menguntungkan adalah penjualan jersey tim nasional (Timnas) Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pemasukan dari penjualan jersey Timnas bahkan melampaui pendapatan dari tiket pertandingan. Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana strategi komersialisasi dapat menjadi salah satu pilar utama dalam membangun ekosistem sepak bola yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa penjualan jersey Timnas mencapai angka fantastis, yaitu Rp150 miliar. Angka ini lebih besar dibandingkan pendapatan dari penjualan tiket yang hanya mencapai Rp110 miliar.
“Kita dapat Rp150 miliar dari penjualan jersey, terima kasih kepada para suporter yang telah membeli,” ujar Erick Thohir.
Pendapatan besar ini menunjukkan betapa tingginya antusiasme masyarakat terhadap Timnas Indonesia. Fans tak hanya mendukung di stadion, tetapi juga berkontribusi melalui pembelian merchandise resmi. Tingginya angka penjualan ini juga menandakan bahwa jersey Timnas memiliki nilai emosional bagi para pendukungnya, bukan sekadar produk olahraga biasa.
Selain sebagai sumber pemasukan, penjualan jersey juga menjadi indikator popularitas Timnas Indonesia di mata publik. Dengan desain yang menarik dan kualitas yang semakin meningkat, jersey Timnas semakin menjadi pilihan utama bagi pecinta sepak bola Tanah Air.
Selain penjualan jersey dan tiket pertandingan, PSSI juga mendapatkan pendanaan dari sektor swasta. Menurut Erick Thohir, terdapat 27 perusahaan nasional dan internasional yang telah mendukung program-program PSSI melalui sponsorship dan kerjasama strategis.
“Ada dari private sector. Kemarin baru saja saya tanda tangan dengan Vinfast di International Motor Show,” ungkapnya.
Dukungan dari sponsor ini semakin memperkuat keuangan PSSI dalam mengelola program Timnas di berbagai kelompok usia, baik pria maupun wanita. Sponsorship ini tidak hanya membantu dalam aspek keuangan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi di berbagai bidang, seperti pengembangan akademi sepak bola, peningkatan fasilitas latihan, hingga program pemasaran yang lebih luas.
Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa hampir 70 persen pendanaan PSSI berasal dari sektor swasta, termasuk sponsor, hak siar televisi, serta penjualan tiket dan merchandise. Hal ini menunjukkan bahwa PSSI tidak lagi sepenuhnya bergantung pada dana pemerintah, melainkan telah bertransformasi menjadi organisasi yang lebih mandiri secara finansial.
Tidak hanya fokus pada pendanaan dan operasional tim nasional, PSSI juga menunjukkan kepeduliannya terhadap para mantan pemain Timnas. Erick Thohir mengumumkan pendirian Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia yang memiliki dua program utama, yaitu:
Langkah ini menunjukkan bahwa PSSI tidak hanya berorientasi pada pemasukan finansial, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan para pahlawan sepak bola Indonesia. Banyak mantan pemain Timnas yang mengalami kesulitan setelah pensiun karena kurangnya perencanaan karier. Dengan adanya yayasan ini, diharapkan para mantan pemain bisa tetap memiliki kehidupan yang sejahtera setelah menggantung sepatu.
Dengan sumber pendanaan yang semakin bervariasi dan stabil, PSSI berupaya membangun ekosistem sepak bola nasional yang lebih profesional. Dukungan dari sponsor, penjualan tiket, serta merchandise menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
Selain itu, keberhasilan dalam strategi pemasaran ini juga membuka peluang lebih luas bagi PSSI untuk meningkatkan kualitas kompetisi di Tanah Air. Dengan dana yang cukup, PSSI bisa memperbaiki infrastruktur stadion, meningkatkan kualitas wasit, serta memperbanyak turnamen untuk semua kelompok usia.
Melalui strategi ini, PSSI diharapkan dapat meningkatkan kualitas Timnas Indonesia dan membawa sepak bola nasional ke level yang lebih tinggi, baik di tingkat Asia maupun dunia. Dengan semakin banyaknya dukungan dari masyarakat dan sektor swasta, PSSI berpotensi menjadi organisasi olahraga yang lebih transparan, profesional, dan mandiri dalam mengelola industri sepak bola nasional.