Leet Media

Pengamen Naik Kelas! Pemkot Bogor Seleksi 400 Pengamen Jalanan Untuk Tampil di Kafe dan Taman Kota

August 3, 2025 By RB

Pojoksatu.id

03 Agustus 2025 – Pemerintah Kota Bogor mengambil langkah inovatif dengan menjadikan para pengamen jalanan sebagai musisi publik yang tampil di ruang-ruang resmi seperti taman, alun-alun, hingga kafe. Melalui proses seleksi dan pembinaan yang ketat, kebijakan ini tidak hanya ditujukan untuk menertibkan kota, melainkan juga sebagai bentuk pengakuan terhadap seni dan budaya jalanan yang selama ini terpinggirkan.

Seleksi Ketat untuk Menyaring Musisi Berbakat

Sebanyak 400 pengamen yang terdata oleh Pemkot Bogor diseleksi secara langsung oleh pemerintah bersama Dinas Pariwisata dan komunitas. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 200 pengamen yang lolos kurasi karena memiliki kemampuan menyanyi yang mumpuni.

 “Tadi yang saya bilang bahwa dari 400 data (pengamen) yang kita akomodir, kita seleksi yang bisa nyanyi itu cuma 200 sekian orang. Yang 200 (pengamen) ini kita fasilitasi menyanyi di alun-alun, Taman Heulang, Taman Ekspresi, di dua kafe, Weekenders dan Swissbel, dan kafe-kafe se-Kota Bogor,” kata Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, Rabu (23/7/2025).

Program ini dijalankan secara bertahap, di mana setiap grup band pengamen akan dititipkan untuk tampil di ruang publik setelah melalui kurasi. Jenal menambahkan, tidak semua pengamen yang terdata adalah warga Kota Bogor, namun warga lokal tetap diprioritaskan untuk dibina dan diberdayakan.

Pendekatan Humanis dan Edukatif

Program ini tidak hanya soal penampilan musik, melainkan juga pembinaan karakter. Para pengamen yang lolos seleksi akan mendapatkan pelatihan teknik bermusik, etika tampil di ruang publik, komunikasi dengan audiens, dan bahkan dasar-dasar manajemen seni.

“Alih-alih mengusir, Pemkot Bogor memilih mengajak pengamen menjadi bagian dari pembangunan karakter kota,” tulis pernyataan resmi Pemkot.

Pengamen juga diwajibkan meninggalkan kebiasaan negatif seperti konsumsi minuman keras. Hal ini ditekankan oleh Jenal Mutaqin setelah menemui Dani, pengamen viral yang sempat membuat keributan dalam kondisi mabuk.

“Tadi saya tawarkan (Dani) untuk bertaubat, berhenti minum miras, solat yang rajin, nanti saya akan libatkan untuk sasapu (jadi petugas kebersihan) di alun-alun,” ujar Jenal setelah pertemuan di Polsek Bogor Tengah.

Menjawab Keluhan Warga dan Menolak Premanisme

Selain sebagai solusi kreatif bagi seniman jalanan, langkah ini juga menjadi respon terhadap keresahan warga akan pengamen yang meresahkan, terutama yang disertai intimidasi atau pengaruh alkohol.

“Ini komitmen kami atas perintah Pak Wali Kota Bogor (Dedie A Rachim) untuk Bogor bersih dan bebas dari premanisme,” tegas Jenal Mutaqin.

Pemkot pun menggandeng Satpol PP dan kepolisian untuk menindaklanjuti pengamen bermasalah sesuai prosedur hukum. Respons cepat dari aparat juga diapresiasi oleh Jenal karena membantu menjaga kenyamanan publik.

Transformasi Seni Jalanan Menjadi Ekonomi Kreatif

Lebih dari sekadar menertibkan, inisiatif ini bertujuan mengangkat derajat pengamen menjadi duta seni kota. Dengan izin resmi, para pengamen berpeluang tampil di berbagai event kota, bekerja sama dengan UMKM, hingga mendapat eksposur ke platform digital.

“Bogor tak hanya menciptakan kota yang tertib, tapi juga kota yang menghargai peluh seni dari pinggir jalan,” tulis Pemkot dalam pernyataannya.

Related Tags & Categories :

highlight