May 27, 2025 By A G
27 Mei 2025 – Jakarta kembali menunjukkan ambisinya sebagai kota metropolitan yang siap bersaing di kancah global. Kali ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung mengumumkan rencana pembangunan jembatan sepanjang 300 meter yang akan menghubungkan kawasan Taman Impian Jaya Ancol dengan Jakarta International Stadium (JIS). Langkah strategis ini diharapkan dapat mengubah wajah industri hiburan dan event internasional di Ibu Kota.
Sejak diresmikan, Jakarta International Stadium memang telah menjadi kebanggaan Jakarta dengan kapasitas dan fasilitas berstandar internasional. Namun, ada satu masalah krusial yang kerap mengganggu: keterbatasan area parkir. Setiap kali ada event besar, baik pertandingan sepak bola maupun konser musik, kawasan sekitar JIS selalu dilanda kemacetan parah dan parkir liar yang tak terkendali.
“Selama ini tidak ada tempatnya. Semuanya harus ke GBK. Dan untuk itu saya yakin pasti bisa (JIS sebagai lokasi konser). Di Ancol, lokasi parkirnya bisa sampai dengan 10 ribu lebih,” jelas Gubernur Pramono Anung dalam keterangannya pada Minggu (25/5/2025).
Kondisi ini tentu saja menurunkan pengalaman pengunjung dan menimbulkan kesan negatif bagi penyelenggara event internasional yang mempertimbangkan Jakarta sebagai destinasi mereka.
Gubernur Pramono Anung mengungkapkan bahwa solusi yang direncanakan adalah membangun jembatan sepanjang 300 meter yang akan menghubungkan JIS langsung dengan kawasan Ancol. Dengan adanya jembatan ini, pengunjung JIS dapat memarkir kendaraan mereka di area parkir Ancol yang jauh lebih luas.
“Bisa tidak JIS ini kita sempurnakan. Kita sambungkan JIS dengan Ancol, kita buatkan jembatan panjangnya kurang lebih 300 meter. Semua (kendaraan yang) parkirnya di JIS nanti di Ancol,” ujar Pramono.
Salah satu keunggulan utama dari rencana ini adalah kapasitas parkir Ancol yang mampu menampung lebih dari 10.000 kendaraan. Angka ini jauh melampaui kapasitas parkir yang tersedia di sekitar JIS saat ini, sehingga dapat mengakomodasi event-event berskala besar tanpa menimbulkan masalah kemacetan yang selama ini menjadi momok.
Menurut Pramono, proyek ini merupakan bentuk kolaborasi yang saling menguntungkan antara dua anak perusahaan milik Pemerintah DKI Jakarta. JIS mendapat solusi untuk masalah parkirnya, sementara Ancol mendapat tambahan pemasukan dari jasa parkir dan kemungkinan peningkatan kunjungan wisatawan.
Selama ini, Jakarta hanya mengandalkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) sebagai venue utama untuk event-event internasional berskala besar. Hal ini tentu saja membatasi pilihan dan fleksibilitas dalam penyelenggaraan berbagai acara. Dengan penyempurnaan JIS melalui proyek jembatan ini, Jakarta akan memiliki alternatif venue yang setara dengan GBK.
Sebagai referensi, beberapa artis internasional terkenal seperti BLACKPINK dan Coldplay memilih menggelar konser mereka di GBK pada tahun 2023. Sementara itu, BTS terakhir kali mengadakan konser di Indonesia pada tahun 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.
Dengan infrastruktur yang lebih memadai, Jakarta berpeluang menjadi tuan rumah lebih banyak event internasional. Gubernur Pramono menekankan komitmennya untuk memudahkan penyelenggaraan konser atau acara internasional.
“Saya mengatakan ke internal, tugas Jakarta adalah membantu, memudahkan, bukan menjadi penghambat bagi acaranya. Tidak boleh lagi ada hambatan, kalau misalnya ada pertunjukan Coldplay, BLACKPINK, BTS, termasuk Taylor Swift,” tegas Pramono.
Rencana pembangunan jembatan penghubung ini bukan sekadar solusi jangka pendek untuk masalah parkir. Proyek ini merupakan bagian dari visi besar Jakarta untuk masuk dalam peringkat 20 besar kota global dunia pada tahun 2045.
Untuk mencapai target tersebut, Jakarta perlu meningkatkan daya tariknya sebagai destinasi event internasional, pariwisata, dan pusat bisnis. Infrastruktur yang memadai, termasuk venue untuk acara berskala besar dengan fasilitas pendukung yang lengkap, menjadi salah satu faktor penting dalam mencapai visi ini.
Dengan adanya dua venue berkelas internasional yang dilengkapi fasilitas memadai, Jakarta berpotensi menjadi hub entertainment utama di Asia Tenggara. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan prestise kota, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan melalui industri pariwisata dan hiburan.
Gubernur Pramono Anung telah memanggil pengelola JIS dan Ancol untuk membahas rencana kolaborasi ini. Koordinasi yang baik antara kedua pihak menjadi kunci keberhasilan proyek ini, mengingat keduanya merupakan anak perusahaan yang dimiliki oleh Pemerintah DKI Jakarta.
Menurut informasi yang tersedia, Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan jembatan penghubung ini dapat dilaksanakan pada tahun ini. Timeline yang relatif cepat ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam merealisasikan proyek strategis ini.
Pembangunan jembatan sepanjang 300 meter tentu memerlukan perencanaan teknis yang matang, mulai dari desain struktur, kajian dampak lingkungan, hingga aspek keselamatan. Selain itu, koordinasi dengan berbagai instansi terkait juga diperlukan untuk memastikan kelancaran proyek.
Jika berhasil direalisasikan, proyek ini diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi positif yang signifikan. Tidak hanya dari sisi industri hiburan dan pariwisata, tetapi juga dari penciptaan lapangan kerja selama masa konstruksi dan operasional.
Rencana Pemprov DKI Jakarta untuk membangun jembatan penghubung Ancol-JIS merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi. Proyek ini tidak hanya menyelesaikan masalah parkir yang selama ini menghantui JIS, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi Jakarta untuk menjadi destinasi utama event internasional.
Dengan komitmen pemerintah untuk memudahkan penyelenggaraan event internasional dan target menjadi salah satu dari 20 besar kota global pada 2045, proyek jembatan ini dapat menjadi katalis penting dalam mewujudkan visi tersebut. Kini, tinggal menunggu realisasi dan implementasi yang tepat waktu agar Jakarta semakin siap bersaing di kancah global.