January 10, 2025 By Amandira Maharani
10 Januari 2025 – Kabar terbaru dari The Henley Passport Index mengungkapkan bahwa Singapura masih mempertahankan posisinya sebagai pemegang paspor terkuat di dunia pada 2025. Pemegang paspor Singapura dapat menikmati akses bebas visa ke 195 dari 227 negara dan wilayah tujuan di seluruh dunia, atau sekitar 85% dari seluruh dunia.
Indonesia sendiri berada di posisi ke-66 dengan skor bebas visa 76, yang berarti pemegang paspor Indonesia dapat mengakses 76 negara tanpa perlu mengurus visa. Posisi ini masih sama seperti tahun 2024, meski saat itu Indonesia memiliki akses ke 78 negara. Jika dibandingkan dengan tahun 2023, ada peningkatan signifikan dari posisi ke-75 dengan akses ke 71 negara.
Dibandingkan dengan negara-negara tetangga, posisi Indonesia masih tertinggal cukup jauh. Malaysia berada di peringkat 12 dengan akses ke 183 negara, sementara Thailand di posisi 61 dengan akses ke 82 negara. Bahkan Brunei Darussalam yang merupakan negara yang lebih kecil berada di posisi 20 dengan akses ke 166 negara.
Memasuki pertengahan 2025, Indonesia berencana meluncurkan desain paspor baru dengan warna merah putih, menggantikan warna hijau yang selama ini digunakan. Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, mengungkapkan bahwa desain baru ini akan menampilkan 33 wastra Indonesia dan akan mulai digunakan pada 17 Agustus 2025.
Menurut Dirjen Imigrasi, ada beberapa faktor yang menentukan kekuatan paspor suatu negara, termasuk fitur pengamanan paspor, keadaan keamanan negara penerbit, perilaku warga negara di luar negeri, dan diplomasi antar negara. Sementara itu, Pengamat Hubungan Internasional Hikmahanto Yuwana menambahkan bahwa faktor ekonomi warga negara juga menjadi pertimbangan penting bagi negara lain dalam memberikan akses bebas visa.
Juerg Steffen, CEO Henley & Partners, menekankan bahwa ada korelasi kuat antara skor bebas visa suatu negara dengan kemakmuran ekonominya. Negara-negara dengan skor bebas visa yang lebih tinggi cenderung menikmati PDB per kapita yang lebih besar dan hubungan perdagangan internasional yang lebih kuat.
Untuk meningkatkan kekuatan paspor, Indonesia perlu mengambil beberapa langkah strategis seperti memperkuat hubungan internasional, mengembangkan infrastruktur kelas dunia, menciptakan lingkungan yang ramah bisnis, dan mempromosikan pariwisata. Selain itu, penerapan kebijakan imigrasi yang progresif dan pembinaan hubungan diplomasi internasional juga menjadi kunci penting.
Peningkatan kekuatan paspor bukanlah upaya yang bisa dilakukan sekali saja, melainkan proses berkelanjutan yang membutuhkan komitmen jangka panjang dari pemerintah. Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan kekuatan paspor Indonesia dapat meningkat di masa mendatang, memberikan kemudahan akses bagi warga negaranya untuk bepergian ke berbagai destinasi di dunia.