Leet Media

Ngeri! Detik-Detik Air Laut Masuki Kawasan Wisata Waterblow di Nusa Dua, Bali

August 7, 2025 By RB

07 Agustus 2025 – Kawasan wisata Waterblow yang terkenal di Nusa Dua, Bali, secara resmi ditutup untuk umum untuk sementara waktu menyusul kondisi cuaca ekstrem yang membahayakan. Keputusan ini diambil setelah gelombang pasang dengan ketinggian tak biasa menerjang area tersebut, menegaskan kembali peringatan dini yang telah dikeluarkan oleh otoritas cuaca dan menyoroti risiko besar yang mengintai keselamatan para wisatawan di tengah keganasan alam.

Detik-Detik Mencekam Terekam dalam Video Viral

Sebuah video yang dengan cepat menyebar di media sosial pada hari Rabu, 6 Agustus 2025, menjadi bukti nyata betapa berbahayanya situasi di Waterblow. Rekaman tersebut memperlihatkan bagaimana air laut dengan kekuatan besar naik dan meluap jauh melewati batas aman yang telah ditetapkan.

Dalam suasana yang menegangkan itu, seorang petugas terlihat berlari menghindari derasnya gelombang, sementara wisatawan justru sibuk merekam momen berbahaya itu. Pemandangan ini menyoroti ironi yang mengkhawatirkan: di saat petugas keamanan berusaha menyelamatkan diri dari ancaman nyata, sebagian pengunjung justru memprioritaskan dokumentasi digital ketimbang keselamatan pribadi mereka.

Respon Cepat Pengelola dan Status Penutupan

Menanggapi insiden dan potensi risiko yang lebih besar, pihak manajemen The Nusa Dua yang mengelola kawasan Waterblow mengambil langkah tegas. Mereka segera mengumumkan penutupan sementara lokasi tersebut.

Hingga saat ini, penutupan itu berlaku tanpa batas waktu yang ditentukan. Namun, pihak manajemen belum menjelaskan apakah hal ini terkait langsung dengan gelombang ekstrem yang terjadi. Meskipun demikian, langkah preventif ini dipandang sebagai tindakan yang paling bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya korban jiwa atau cedera di kalangan pengunjung.

Peringatan BMKG yang Terbukti Akurat

Kondisi gelombang pasang yang terjadi bukanlah sebuah kejutan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar telah bertindak proaktif dengan mengeluarkan peringatan dini.

Potensi Gelombang Setinggi 6 Meter

Dalam rilis resminya, BMKG Bali sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini soal gelombang tinggi 4–6 meter di perairan selatan Bali. Area yang secara spesifik disebut mencakup Selat Badung dan bagian selatan Selat Bali, yang merupakan jalur pelayaran dan lokasi berbagai aktivitas wisata air.

Kecepatan Angin Sebagai Pemicu Utama

Menurut analisis BMKG, fenomena alam ini tidak terjadi tanpa sebab. Kecepatan angin yang meningkat disebut sebagai faktor utama pendorong terbentuknya gelombang laut yang sangat tinggi dan kuat ini. Kombinasi antara angin kencang dan karakteristik perairan selatan Bali menciptakan kondisi yang sangat berbahaya.

Tragedi Lain Akibat Cuaca Buruk di Perairan Bali

Ancaman cuaca ekstrem ini sayangnya telah memakan korban di lokasi lain. Sehari sebelum insiden di Waterblow, sebuah tragedi maritim terjadi yang menggarisbawahi betapa seriusnya peringatan BMKG.

Kecelakaan nahas menimpa fast boat Dolpin II juga terjadi akibat cuaca ekstrem. Kapal yang membawa total 80 orang tersebut dihantam cuaca buruk saat berlayar. Insiden tragis ini mengakibatkan 2 meninggal dan 1 ABK sempat hilang sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia hari ini. Peristiwa ini menjadi pengingat pahit bahwa mengabaikan peringatan cuaca di lautan dapat berujung pada konsekuensi fatal.

Prioritas Keselamatan di Atas Segalanya

Rentetan kejadian, mulai dari gelombang ekstrem di Waterblow hingga kecelakaan fast boat Dolpin II, mengirimkan pesan yang sangat jelas bagi seluruh pihak, baik wisatawan maupun operator wisata di Bali. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama yang tidak bisa ditawar. Imbauan dari pihak berwenang seperti BMKG bukanlah formalitas, melainkan panduan krusial untuk beraktivitas secara aman. Saat alam menunjukkan kekuatannya, menahan diri dan menghormati peringatan adalah tindakan paling bijaksana.

Related Tags & Categories :

highlight